Baekhyun masuk sekolah hari ini, ia diam di kelasnya dan tidak membolos. Luhan tidak masuk lagi hari ini, dia memang sering tidak masuk.
Luhan seorang model muda yang baru merintis, itu sebabnya dia banyak izin tidak masuk sekolah.
Baekhyun menghela nafas panjang, lalu beranjak dari tempat duduknya kala bell istirahat terdengar. Ia berjalan ke kantin sekolah seorang diri, merogoh saku untuk mencari uang koin untuk membeli minuman di mesin minuman.
Ia ambil minuman kaleng itu lalu berlalu darisana tanpa membeli makanan lain. Langkahnya ia bawa ke atap sekolah.
Selain gudang belakang sekolah, atap sekolah juga tempat persembunyiannya. Disana bahkan ada sofa empuk yang memang sengaja ia bawa kesana.
Baekhyun duduk, merebahkan diri seraya kemudian membuka minuman kaleng yang ia bawa. Ia teguk minuman bertuliskan cocacola itu seraya kedua matanya menatap lurus ke depan.
Hamparan kota Seoul terlihat di atap gedung sekolahnya. Ia merebahkan kepalanya ke sandaran sofa dan terpejam.
Kembali teringat akan tawaran kakaknya, tapi ia tidak mau kabur dan melarikan diri dari kakeknya. Ya walau tinggal dengan kakaknya juga tetap akan di awasi kakeknya sih.
Ia lirik kalender yang tersimpan di tembok disamping sofa.
"Besok ya?" Gumamnya pelan, lalu kembali memejamkan kedua matanya, "Aku rindu kalian." Gumamnya lagi seraya tak terasa kedua matanya meneteskan cairan bening yang disebut air mata.
Ia menangis dalam diam, membiarkan lelehan air mata itu terjun dikedua sudut matanya.
Rasa rindunya teramat membendung. Rasa rindu, penyesalan, dan juga rasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Harusnya kalian masih hidup jika aku tidak merengek saat itu!" Ujarnya lagi, ia tutup wajahnya menggunakan tangannya.
Baekhyun disana sampai jam istirahat berakhir. Dia menjadi anak baik hari ini. Karena sampai jam pulang sekolah tiba dia tidak membolos.
Ketika jam pulang tiba, Baekhyun berjalan melewati gedung lapangan basket.
Langkah si mungil mendadak berhenti kala ia mendengar sorak sorai terdengar dari dalam sana, mungkin tim sekolahnya tengah berlatih.
Ya memang anak basket rajin latihan sih, untuk mengasah kemampuan.
Ia kembali melangkah, tak berniat untuk masuk atau sekedar menonton. Tubuhnya lelah, ia ingin tidur tapi kalau pulang ke rumah di jam segini pasti ia hanya akan mendengar ocehan kakeknya.
Jadi Baekhyun memilih merebahkan tubuhnya di sofa atap gedung sekolah. Menutup wajahnya dengan buku, dan benar-benar tidur disana.
Dadanya tampak naik turun dengan tenang, Baekhyun terlelap tak lama setelah merebahkan tubuhnya.
-o0o-
Chanyeol, Sehun dan Jongin duduk setelah selesai latihan basket hari ini. Chanyeol meneguk air mineralnya sampai tandas satu botol.
"Aku sudah lelah." Katanya sembari mengelap keringat di wajah dan tangannya menggunakan handuk kecil.
Ketika mereka tengah bersantai, setelah berunding sebentar dengan pelatih, Irene dengan langkah anggunnya mendekat.
Lalu menyapa Chanyeol meski hanya di jawab dengan gumaman oleh Chanyeol.
Tapi rupanya gadis itu tidak menyerah begitu saja. Ia kembali menyapa dan meminta Chanyeol untuk ikut dengannya sebentar.
"Aku baru selesai latihan dan lihatlah keringatku ini, begitu banyak dan mungkin bau. Jadi nanti saja bicaranya!" Tolak Chanyeol secara halus.
"Hanya sebentar Chanyeol-ah!" Irene masih diam disana, harga dirinya akan terinjak jika ia tak berhasil membuat Chanyeol ikut dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Short StoryGadis aneh itu nyatanya bisa mengetuk hati Chanyeol yang tertutup rapat.