-o0o-
Terimakasih sudah menunggu, jangan lupa tinggalkan jejak bestie.
-o0o-
"Astaga kau semakin cantik saja nak!" Nyonya Park tersenyum seraya mengelus-ngelus lengan Baekhyun, "Ayo masuk!"
Baekhyun tersenyum lebar seraya mengikuti nyonya Park, dan Chanyeol bersumpah ini pertama kalinya dia melihat senyum lebar Baekhyun.
Ya sedari awal ia berkenalan dengan Baekhyun kan anak itu selalu jutek, ketus, dan galak. Tuh luka di hidungnya adalah bukti bagaimana galaknya anak itu.
Jadi ketika ia melihat si mungil bisa tersenyum lebar dan begitu manis, rasanya Chanyeol melihat sisi lain dari gadis itu.
Dan ia bersyukur karena memiliki ide untuk mengundangnya main kerumahnya. Karena dengan begitu ia bisa melihat senyum langka itu.
Pemuda itu pergi ke kamarnya untuk berganti baju, dan ikut bergabung bersama Ibu dan Baekhyun yang tengah mengobrol di ruang tengah.
"Ibu, dia kemari mau belajar jangan di ajak mengobrol terus!" Ujar Chanyeol seraya duduk disamping Baekhyun.
"Memangnya kenapa kalau mengobrol sebentar, iyakan Baekhyunie?" Nyonya Park menatap anak lelakinya dengan malas dan tersenyum begitu manis pada Baekhyun.
"Ibu harus ingat, dia nih yang membuat hidung anak Ibu begini!" Tunjuknya pada hidung mancungnya yang masih tertutupi perban.
Baekhyun meringis, berdehem malu lalu meminya maaf. "Maaf tante, maaf karena sudah membuat Kak Chanyeol terluka." Katanya sembari tersenyum tipis.
"Lihat, kau jadi baik di depan Ibuku padahal padaku galak sekali!" Goda Chanyeol yang sontak membuat Baekhyun langsung menginjak kaki pemuda tinggi itu.
"Astaga, lihatlah Ibu- dia kasar sekali padaku!" Adunya semakin membuat Baekhyun kelabakan di tempat.
Nyonya Park memutar bola matanya malas, "Jangan manja, begitu saja sudah mengeluh. Kau itu laki-laki Chanyeol!" Yang justru membela Baekhyun ketimbang membela Chanyeol.
Chanyeol berdecak, menatap jengah kedua wanita itu lalu berdiri untuk mengajak Baekhyun ke lantai atas.
"Ayo, kita belajar di lantai atas." Ajaknya pada Baekhyun.
"Sana nak, ikuti Chanyeol. Nanti Tante bawa cemilan untuk kalian." Katanya sembari tersenyum ke arah Baekhyun dan beranjak pergi ke dapur.
Chanyeol berjalan lebih dulu, Baekhyun mengekori dibelakangnya sembari memperhatikan design mansion Chanyeol yang menurutnya sangat unik.
Chanyeol mengajak Baekhyun belajar di ruang tengah di lantai atas. Pemuda itu pergi ke kamarnya dulu dan keluar dari kamarnya dengan tangan yang membawa buku pelajaran.
Duduk di lantai seperti Baekhyun yang sudah duduk seraya membuka buku-buku sekolahnya.
"Kau mengobrol apa dengan Ibuku?"
Baekhyun menatapnya sebentar lalu menggeleng, "Bukan apa-apa. Hanya obrolan antara wanita dan wanita."
Decakan terdengar dari si tinggi, "Ya ya terserahlah!" Chanyeol membuka buku soal-soal ujian untuk kelas 10, lalu memberikannya pada Baekhyun, "Kerjakan itu! Biasanya itu akan keluar saat ujian."
Ia membeli buku itu beberapa hari yang lalu, sengaja untuk Baekhyun agar semakin pintar.
Ibu Chanyeol datang dengan membawa jus, buah-buahan dan juga cemilan untuk mereka berdua. Ia tersenyum lebar kala melihat kedua remaja itu tengah fokus belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Short StoryGadis aneh itu nyatanya bisa mengetuk hati Chanyeol yang tertutup rapat.