Menjadi yang kedua dalam sebuah hubungan rumah tangga di pasangan orang lain, bukanlah sebuah impian melainkan sebuah keinginan bagi orang ketiga tersebut .
Aku Lee Taeyong atau Jung Taeyong, menjadi bahan objek kebencian dalam satu negara bukan sesuatu hal bisa dianggap biasa saja . Tekanan dari berbagai pihak pun sudah menjadi makanan setiap waktu untuk diriku sendiri .
Akan aku persingkat bagaimana semua orang memandang diriku dengan pandangan hina ini .
Aku menikah dengan seorang cucu presiden ke-4 di Korea Selatan yaitu keluaraga Jung, mereka sangat terkenal juga dalam bidang bisnis secara global mau pun bawah tanah, jadi tidak perlu aku perjelas lagi soal harta dan kedudukkan yang ingin kalian tau .
Mereka bilang aku hanya bernasib baik bisa menikah dengan pangeran Jung yang menjadi idaman setiap orang tua di negara ini, tapi.. ahh--lebih tepatnya adalah, suami ku itu Jung Jaehyun lah bernasib baik bisa menikahi diriku .
Hahha.. Maaf, bukan bermaksud sombong tau meningkatkan rasa dengki mereka . Tapi memang kenyatan nya Jaehyun lah yang kalah dalam permainan yang ia sendiri buat , dia bahkan sudah jatuh lebih dulu untuk memdapatkan seorang namja cantik seperti ku . Bahkan untuk mendapatkan diriku Jung bodoh Jaehyun itu, menjadi seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Tidak-tidak ada beberapa keluarga Jaehyun yang menentang keras atas pernikahan kami, apakah aku peduli dengan omong kosong mereka? Tsk, tentu saja tidak. Sekeras apapun yang mereka bicarakan tidak membuat Jaehyun tunduk kepada mereka, malah sebaliknya.
Pagi ini di mansion kediaman Jung Jaehyun dan Taeyong di penuhi dengan hawa kehenginan yang begitu mencekram, bahkan semua pengawal bahkan maid hanya bisa menundukkan kepala mereka tanpa berani melirik sedikit ke arah meja makan .
''Jangan pergi, Taeyong'' ujar sang suami tanpa memandang ke arah sang istri .
Taeyong hanya mengendus kesal dengan memandang Jaehyun yang tengah memakan sarapanya begitu hikmat . Sialan sekali Jung ini , dia pikir siapa dia berani berbicara datar seperti itu .
''Lalu?'' jawab Taeyong santai lalu berdiri dari kursi nya, dan berjalan kearah kursi sang suami .
Bokong kenyal itu kini telah mendarat di paha sang suami, Jaehyun hanya diam tanpa merespon kelakuan istri kecil nya .
Tangan nakal Taeyong bergerak kearah selangkangan suami dengan membelai sesuatu yang tengah tidur disana .
Jaehyun menghentikan makannya lalu menarik pinggul ramping sang istri dengan posesif .
''Pahami perkataan ku, jangan pergi'' ujarnya dengan pelan lalu mengecup bahu Taeyong. Mengangkat badan mungil itu untuk berdiri dan membenarkan jas nya sembari menatap sang istri dengan memohon .
Taeyong hanya diam dengan mengangkat bahu acuh dan berlalu membiarkan Jaehyun yang menatapnya lelah . Ntah lah bukan dirinya tak suka jika sang istri bertemu dengan sang ibu, hanya saja dirinya tak ingin hati sang istri dan ibu nya terluka .
Hubungan Taeyong dengan ibunya sangat tidak baik untuk hubungan antara menantu dengan mertua, mereka berdua begitu sangat keras kepala dan jika keinginan keduanya bertemu saat bersamaan, saat itu juga membuat dirinya ingin segera mati .
Jaehyun sangat mencintai Taeyong dan ibunya, keduanya adalah orang yang berperan penting untuk hidupnya . Tapi jika kedua orang yang begitu dia cintai sama-sama meiliki rasa tak suka satu sama lain, apa yang harus dirinya lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (( JAEYONG ))
General FictionAku mencintaimu lebih dari nyawaku sendiri-Jefrry Jeong Aku hidup karena kau hidup-Jung Jaehyun . BXB GAY HOMO JAEYONG-- NCT127