Malam kemarin..
Ting..
''Jefrry..'' pesan dari Johnny telah masuk ke ponsel Taeyong, bagaimana kode itu telah mengisyaratkan jika nama yang di sebut telah berbuat sesuatu.
''Kosongkan''
Setelah membalas pesan Johnny, Taeyong kembali pada kegiataanya yaitu mengelus kepala Jaehyun. Jaehyun kini sedang tertidur untuk waktu yang bisa dibilang sebentar mungkin untuk 5 jam kedepaan, ya walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Bukan berarti Jaehyun akan tidur cukup awal mengingat kalau sang suami adalah seorang insomnia seperti dirinya.
Berkemas dengan cepat Taeyong berjalan ke luar mansion dan sudah ada menjemputnya di seberang hutan, tak membutuhkan waktu lama kini Taeyong sudah berada di bar milik Jefrry.
''Ahh rasanya sangat melehkan jika harus mengurus dua bayi nakal'' bisik Taeyong kesal.
Brak
Pintu kamar itu dibuka dengan kuat hingga kedua insan didalam itu sedikit terkejut.
''Aku tak menyangka jika--'' tangan Taeyong kini mengeluarkan sebuah pistol dan pisau kecil yang dirinya genggam di kedua tangannya .
Felix begitu terkejut saat melihat apa yang ada di tangan Taeyong. Dirinya bangkit dari ranjang dalam keadaan naken ''Taeyong kau salah paham'' ujarnya ketakutan .
Kini Felix dan Taeyong berhadapan untuk menjelaskan apa yang terjadi, sedangkan Jefrry hanya tersenyum sambil mengepulkan asap rokok yang dirinya hisap.
''Haha, kau yakin?'' Taeyong berjalan menggeliling Felix sambil menggoreskan pisaunya di badan Felix, tanpa meninggalkan luka.
Kembali dalam keadaan seperti semula Taeyong menjatuhkan kedua senjatanya dilantai dan ''Lakukan lah, aku ingin memastikan jika--'' dengan kasar Taeyong menyeret Felix untuk kembali di ranjang, badan lelaki manis itu terhempas di ranjang dengan kasar, sungguh Taeyong begitu kuat.
''Lelaki-ku begitu puas akan layananmu''
Setelah mengatakan itu Taeyong keluar dari kamar tersebut dan menuju ke mobil, kini dirinya tidak memakai supir untuk pergi kesuatu tempat.
''Sayang, kenapa kau kemari?'' suara serak dari lelaki tampan itu pun kini mulai terdengar di telinganya .
Taeyong menampar pipi Kim Mingyu yang kini menatap nya terkejut, seolah itu adalah sesuatu yang baru pertama kali terjadi .
Menatap mata bulat itu dengan sedikit kecewa lalu menarik tubuh mungil itu kedalam pelukkan hangat nya ''Maafkan hyung ya, jika harus mengabarimu malam-malam begini'' mengecup pucuk kepala adik manis nya dengan sayang .
Membalas pelukkan sang kakak tak kalah erat sambil merengek bak anak kecil ''Hyung kan tau aku sangat sibuk, jangan lakukan ini lagi'' kesalnya kepada sang kakak .
Mingyu tak bisa untuk tak tertawa mendengar ocehan yang begitu ia sukai ''Haha, baik-baiklah sekarang duduk dulu akan hyung jelaskan'' .
Penjelasaan Mingyu membuat Taeyong semakin yakin untuk menghancurkan Sana, kini semua bukti yang Sana berikan untuk menjatuhkan nya sudah berada digenggamannya .
Untuk apa? Bukan kah Sana selalu menyakinkan jika dirinya hanya sampah lalu mengapa wanita itu sibuk ingin menjatuhkannya? Oh Tuhan !
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (( JAEYONG ))
General FictionAku mencintaimu lebih dari nyawaku sendiri-Jefrry Jeong Aku hidup karena kau hidup-Jung Jaehyun . BXB GAY HOMO JAEYONG-- NCT127