8
Bukh
"MATI SAJA LAH , DASAR BEBAN !"bahkan teriakkan Yudha Sampai keluar gedung
Yudha terus memukul rafa tidak peduli dengan keadaan Rafa sekarang yang sudah seperti mayat hidup, bahkan darah mengalir keluar dari hidungnya, wajahnya hancur karena pukulan yang Yudha berikan, tubuhnya sakit semua, bahkan Rafa tidak bisa menggerakkan tangannya, keningnya mengeluarkan darah cukup banyak yang mana membuat kepalanya pusing,tapi dengan sekuat tenaga Rafa menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang sudah mati rasa
Yura yang berada diluar gedung pun menangis histeris, memanggil nama Rafa ,dan menyuruh Yudha untuk berhenti,dan semakin sakitnya lagi ,ia tidak bisa melakukan apapun untuk anaknya yang disiksa,hati ibu mana yang tidak sakit melihat anaknya menjerit meminta sang ayah untuk berhenti memukulnya
Rafa menjerit keras saat sang ayah membenturkan kepalanya di tembok gudang dengan kuatnya, kepalanya benar-benar pusing, rasanya ia ingin mati saat ini juga,tapi Rafa tidak bisa melakukan itu , karena kalau ia pingsan,bisa kemungkinan besar sang ayah akan menyiksa bundanya juga, karena terbawa emosi yang tidak terkontrol, entah karena apa...
"A.ayah berhenti hah hiks sa..sakit yahh hiks ,su..sudah ,Rafa mo..mohon"dengan susah payah,Rafa mengucapkan kalimat tersebut,dan tentunya Yudha tidak bergeming sama sekali,ia terus memukul, menendang,dan sesekali ia menginjak kaki Rafa , yang mana hal itu membuat Rafa menjerit tertahan
Yudha berjongkok dihadapan Rafa yang tergeletak tak berdaya, bahkan darah ada dimana-mana, tangan Yudha menjambak rambut Rafa kuat membuat Rafa meringis, merasakan perih di kepalanya, sepertinya kulit-kulit kepalanya mengelupas saat ini
Plak
Plak
"Kau itu hanya beban, sebaiknya kau mati saja , menyusahkan saja,kau masih beruntung Tidak ku bunuh, saat kau lahir ke dunia ini , karena wanita tua itu melarangku melakukannya, karena mu ORANG TUA KU MATI SIALAN, SEMUANYA KARENA MU ARGHHHHHHHHH "
Bukh
Dukh
Dukh
Plak
Sekolah
Bukh
"Ay...ah hahhh ber...henti ,sa..kit yahhh"
"St..op yah sa...kit uhhh "
Bukh
Plak
Dukh
"KAU ITU BEBAN, SEBAIKNYA MATI "
Rafa hanya menatap sendu wajah merah padam sang ayah yang terus-menerus memukulinya dan menendangnya,Rafa menatap sendu wajah sang ayah,ia ingin memeluk ayahnya, sangat ingin
"Ra..fa sayang ayah huhhhh"lirih rafa
Seketika Yudha berhenti memukul tubuh kecil Rafa ,ia menatap wajah pucat Rafa , yang saat ini sudah memejamkan matanya,ia khawatir tapi juga tidak peduli, entahlah,ada sedikit sakit di hatinya saat melihat Rafa terkapar tak berdaya di hadapannya
"Rafa"lirih Yudha, tubuh Yudha oleng ia terduduk di keramik yang dingin dan berdebu , menatap wajah damai Rafa, tatapannya kosong, pikiran nya kacau , tanpa sadar setetes air mata jatuh kepipi tirusnya dan ke rahang tegasnya , tangan nya gemetar saat menghapus air matanya, matanya berkabut dan seketika itu juga tangisannya pecah sambil menatap tangannya yang berdarah, bukan, bukan daranya , tapi darah anaknya yang ada dihadapannya saat ini , yang sedang tertidur damai,tanpa memperdulikan tangisannya yang sangat keras, bahkan Yura yang masih
Diluar pun kaget ,saat ia mendengar suara tangisan dari dalam gudang"Rafa hiks kamu tidak apa-apa kan nak hiks"lirih Yura , tangan kecilnya mengetuk-ngetuk pintu gudang yang terkunci dari dalam
"Anakku hiks Rafa hiks maafkan bunda sayang hiks maaf hiks "racaunya tidak jelas
🧸🧸🧸🧸🧸🧸
"Abang ayo pulang,Juan sudah bosan humm"ucap Juan manja , sambil mempoutkan bibirnya, yang mana membuat jovan gemas dengan adiknya, dengan jahilnya ia mengusak rambut coklat tua sang adik, membuat Juan kesal dibuatnya
Gio hanya diam, pikiran berkecamuk, hatinya tidak enak sedari tadi, matanya bergerak gelisah
"Ayo kita pulang"ucap jovan, sambil menggandeng tangan mungil Juan , jovan yang tidak dapat balasan dari sang Abang pun menoleh kebelakang, menatap aneh gio yang gelisah
"Bang ,BANG GIO "teriak jovan
Gio tersentak atas teriakkan sang adik tercinta,ia memejamkan matanya,dan menatap datar jovan yang hanya tersenyum kuda kearahnya
"Ishh bang gio ayo pulang,Juan bosan,tapi bukan bosan lebih ke gelisah" ucap Juan ,dan diangguki oleh jovan, yang sama , merasakan hal itu
"Abang ,juga,ayo kita pulang"
🍁🧸🧸🧸🧸🧸🍁
TBC ◖⚆ᴥ⚆◗
KAMU SEDANG MEMBACA
aku hanya beban [so fullsun]
Randomsebelum baca diharapkan follow dulu ya bestie~ Judul sama ceritanya bisa saja berbeda! apa arti dari kata *aku hanya beban?* >>>>>>>>>>