9🍃

240 22 0
                                    


9





"Kami pulang"ucap Juan,gio dan jovan hanya diam , menatap seisi rumah yang agak berantakan, dengan perasaan panik gio pun berjalan Dengan tergesa-gesa, tidak peduli dengan adiknya yang menatap aneh dirinya,tapi tidak dipungkiri hati jovan dan Juan pun sama halnya dengan sang Abang, khawatir, gelisah, panik, seperti akan ada yang hilang (?)

"Bang , bang jovan tunggu adek "ucap Juan yang tertinggal oleh gio dan Jovan yang berjalan sangat cepat

Entah angin dari mana,kaki mereka semua berjalan kearah belakang rumah

"Bunda"gumam gio, dahinya mengernyit, tidak paham dengan situasi saat ini

Dengan buru-buru ia melangkah lebih lebar lagi, menghampiri sang bunda yang sudah tidak berdaya di depan pintu gudang

Yura yang Mendag suara sang anak pun , menoleh kan kepalanya, menatap wajah anak-anaknya yang terkejut dengan penampilannya saat ini, sangat berantakan

Hati gio sakit saat melihat air mata sang bunda, tanpa ba-bi-bu lagi gio dan yang lainnya menghampiri Yura yang masi tergeletak di lantai dingin, memeluk erat tubuh ringkih itu , dengan sayang jovan mengelus rambut panjang Yura lembut, dengan kasih sayang

"Ada apa bunda hmm""ucap gio

"Bunda kenapa hiks,kok nangis hiks"ucap Juan ,dan ikut-ikutan menangis, tanpa tahu alasan bundanya menangis

"Bun"panggil jovan lirih

"Hiks Ra hiks Rafa hiks hiks Rafa ada di hiks dalam hiks "ucapan Yura dan semakin mengeratkan pelukannya pada gio, menyembunyikan wajahnya dipundak sang anak sulung,dan gio menyembunyikan wajahnya di leher sang bunda ,Juan memeluk bundanya dari belakang, jovan hanya diam ,mencerna semua ucapan bundanya

"Maksud bunda,Rafa ada didalam,gitu?"ucap Jovan

"Hummm hiks Rafa hiks di hiks Sik..sa hiks "

Deg

"Apa maksud bunda,Ra..Rafa disiksa sama siapa Bun"tanya gio

"Ay..ah hiks hiks "

Deg

Deg

Deg

"Plis jangan lagi,aku ingin memperbaiki semuanya, jangan kau bawa adik ku ,aku ingin meminta maaf kepadanya,aku Abang yang buruk"Batin gio

"Bang,Lo bawa bunda menjauh sedikit,gwe mau dobrak pintu ini "ucap jovan, menatap serius pintu yang ada didepannya ini

Gio hanya menganggukkan kepalanya,dan membawa sang bunda menjauh dari pintu gedung ,Juan pun ikut menemani sang bunda tercinta, yang masih sesenggukan, dengan lembut Juan menghapus air mata bundanya yang ada di pipi dan dagu Yura ,gio hanya mengelus punggung Yura lembut, sambil menatap jovan yang berusaha mendobrak pintu gedung

Brak

Brak

Bukh

Krek

Bukh

"Hahh kenapa sulit sekali sih"gumam jovan,saat ia berusaha mendobrak pintu gedung,tapi sialnya tidak bisa sama sekali, bahkan punggungnya sudah sakit sekarang

Gio yang tahu jika jovan tidak bisa mendobraknya pun maju dan menggantikan posisi jovan

Bukh

Bukh

Brrakk

Pintu gedung pun terbuka menampilkan tubuh tidak berdaya Yudha dari belakang,gio bisa melihat jika sang ayah menangis,kentara dari pundaknya yang gemetar

"Ayahh"panggil gio pelan,tapi masih bisa didengar baik oleh Yudha

Gio dan jovan maju , melangkahkan kaki mereka, agar lebih jauh lagi masuk ke dalam gudang

Deg

Deg

Kaki mereka berdua lemas seketika, saat mata mereka melihat seseorang yang terbaring tak berdaya dengan darah yang mengalir keluar dari hidung,dan kepalanya, jangan lupakan kaki yang membiru dan sekarang sedikit mengeluarkan nanah

"A..apa yang terjadi"ucap gio, kakinya lemas , tidak bisa mengangkat bobot si tubuhnya, begitu juga dengan jovan, bahkan anak itu sudah terduduk di samping Yudha, tangannya mengepal sempurna, tanpa aba-aba jovan memukuli wajah rupawan Yudha, jovan memukul tubuh lainnya, membuat Yudha kualahan dibuatnya, seketika Yudha jatuh pingsan,saat jovan menendang kepala Yudha dengan kuatnya

Bahkan gio sampai terkejut dengan perbuatan yang dilakukan adiknya












🧸🧸🧸🧸🧸

TBC◖⁠⚆⁠ᴥ⁠⚆⁠◗

aku hanya beban [so fullsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang