7
"Baiklah kita akan bercerai!,aku akan membawa jovan dan Juan ,kamu bawa gio dan Rafa!"ucap Yudha, sambil melipat kedua tangannya didepan dada ,dan menatap remeh Yura , yang memejamkan matanya,dan menatap nyalang dirinya
"Tidak,aku yang akan membawa ketiga anakku!!"
"Tapi Rafa juga anak mu !!"
"Kau saja lah yang bawa dia, bukannya kau suka dengannya, maksudku ,suka melampiaskan amarahmu padanya , sekalian kau bunuh saja anak itu ,aku akan mengurus surat cerai nya "lalu Yura melenggang pergi, dengan hati gelisah dan entahlah tidak bisa diungkapkan,ada rasa tidak rela ,saat ia mengatakan bahwa ia menyerahkan Rafa kepada suaminya, yang temperamental
Tanpa mereka sadari bahwa ada seseorang yang mendengar semua ucapan Yura dan Yudha,ia menangis didepan pintu,meremat dadanya yang terasa sesak sambil menggigit bibirnya kuat,ia tidak percaya dengan semua ini, seperti mimpi buruk baginya,ia ingin bangun dan memeluk orang yang ada didepannya ini, tidak mau berpisah,ia rela tersakiti,ia rela dipukul,ia juga rela dibentak,tapi jangan berpisah,apa Yura dan Yudha tidak berfikir dulu sebelum memutuskan (?) Pasti bukan hanya dirinya yang tersakiti,tapi juga saudara-saudaranya
"A..ayah huhhh hiks ,bunda hiks ,apa semua ini hiks "tanyanya sambil menatap tidak percaya dengan orangtuanya
"Rafa" lirih Yura , menatap sendu wajah sembab anaknya (?)
"Buat apa kau bertanya,kau dengar sendiri kan , kalau ayah dan bundamu akan bercerai"ketus Yudha
"Hiks jangan hiks jangan berpisah hiks ,itu menyakitkan hiks , ayah jangan tinggalkan bunda hiks kasian bunda hiks kasian a..Abang sama adek hiks jangan pisah ya hiks"ucap Rafa sambil sesenggukan, tangannya Masi setia di dadanya yang saat ini benar-benar sesak rasanya ia ingin menghilang dari dunia yang kejam ini
"Ck kau tidak tahu apa-apa bocah"ujar Yudha menatap tidak suka pada Rafa
Yura hanya diam ia menggigit bibir bawahnya, matanya Masi tertuju pada wajah memerah Rafa,ia juga merasakan apa yang Rafa rasakan, karena darah lebih kental dari pada air!! , Walaupun ia benci pada Rafa ,tapi Rafa tetap darah dagingnya yang ia kandungan selama delapan bulan,dia tidak mau naif , Yura juga sayang sama anak satunya ini, Yura tidak benar-benar benci, bagaimana pun Rafa adalah anaknya, anak yang dia kandung,dan melahirkan untuk melihat dunia yang indah dan kejam,Yura hanya ikut egonya saja,ia benar-benar sayang Rafa , ingin memeluknya, ingin mencium pipi dan keningnya sayang,tapi apa kah bisa(?)
"R..Rafa hiks ,maaf hiks maafkan bunda hiks maaf sayang hiks ,b..bunda salah hiks,kamu ikut bunda saja ya sayang hiks,to..tolong jangan benci Bun..da hiks maaf " ucap Yura menatap Rafa dengan airmata nya , bibirnya selalu bergumam kata maaf dan maaf
Rafa pun tersentak saat bunda nya mengucapkan itu ,ia pun mendongakkan kepalanya menatap wajah berair sang bunda, hatinya sakit saat sang bunda menangis, seperti beribu-ribu pisau menancap di dadanya, sungguh sakit, Rafa berjalan kearah Yura yang masih sesenggukan sambil menundukkan kepalanya,Rafa melewati Yudha begitu saja, yang mana hal itu membuat Yudha tidak suka
Yudha menatap tajam Rafa, yang melewatinya, tanpa ba-bi-bu lagi Yudha menarik tangan Rafa dan menyeretnya ke gudang yang berada di belakang rumah,Rafa tidak tinggal diam ia pun memberontak agar cengkraman tangan ayahnya terlepas,namun nihil ,itu hanya membuang-buang tenaga saja
Yura yang tadinya menundukkan kepalanya,dan sekarang mendongakkan kepalanya menatap tak percaya terhadap Yudha yang menyeret Rafa ke gudang,Yura pun menahan tangan Yudha erat,Yura sudah tidak tahan lagi dengan perilaku sang suami atau sebentar lagi akan menjadi sang mantan suami
"Lepaskan anakku mas"ucap Yura bersama dengan airmata nya yang lagi-lagi turun kepipi tirusnya
"Bunda hiks ,ayah s..sakit hiks lepas"ucap Rafa
"DIAM KAMU ANAK SIALAN!"bentak Yudha
"mas lepaskan Rafa hiks ,dia kesakitan hiks aku mohon mas hiks"
"Lepaskan tangan saya Yura"ucap Yudha,tapi Yura hanya menggelengkan kepalanya ribut , tidak mau melepaskan tangan sang suami yang akan membawa Rafa kegudang , yang pasti Rafa akan sekarat dibuat oleh ayah nya sendiri,Yura tidak mau itu terjadi!
"Aku bilang lepas ya lepas,kamu dengar saya tidak HAH"sarkas Yudha,lalu Yudha menghampaskan tangannya dengan kuat, Yura yang tidak siapapun terjadi karena perbuatan Yudha, yang Baru pertama kali , kasar terhadapnya, lagi-lagi likuid bening jatuh dan di susul dengan likuid lainnya
"BUNDA,hah ayah jangan hiks kasar sama bunda hiks jahat hiks ayah jahat hiks"
Tanpa memperdulikan ucapan Rafa , Yudha pun membopong tubuh kecil Rafa seperti karung beras ke gudang
"Mas ,MAS YUDHA, JANGAN BAWA ANAKKU MAS HIKS"
🍂🧸🧸🧸🧸🧸🍂
TBC ◖⚆ᴥ⚆◗
KAMU SEDANG MEMBACA
aku hanya beban [so fullsun]
De Todosebelum baca diharapkan follow dulu ya bestie~ Judul sama ceritanya bisa saja berbeda! apa arti dari kata *aku hanya beban?* >>>>>>>>>>