Noeline tersenyum menatap sosok dalam cermin yang terlihat begitu cantik mengenakan gaun pengantin. Rambut panjangnya disanggul. Sebuah veil menutupi belakang kepalanya, menjuntai sampai bawah.
Semerbak aroma bunga memenuhi paru-parunya. Sayup-sayup ia mendengar kegaduhan di luar sana, bercampur dengan suara musik tanpa lirik yang mengalun ke setiap sudut gedung.
Kedua mata Noeline mulai berkaca-kaca. Teringat kembali pada percakapan beberapa waktu lalu disaat Khalif melamarnya. Kilasan kejadian itu terus berputar dalam benaknya. Namun ia berusaha agar tak menangis di hari sepenting ini.
Ia mengatur napas dan kembali menyunggingkan senyum terbaiknya. Ini adalah jawaban atas pilihannya, ke depannya ia tak boleh menyesal apapun yang terjadi.
Ia menatap sosok dalam cermin itu sekali lagi, lantas bergumam lirih. “Khalif adalah lelaki terbaik yang pernah kukenal.”
Sosok dalam cermin itu mengangguk sambil tersenyum lalu menoleh saat mendengar seruan seseorang dari depan pintu.
“Noe ayo siap-siap.”
“Iya sebentar.”
Noeline berbalik dan menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan debaran jantungnya yang menggila serta rasa tak karuan di hatinya.
“Ayo!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Noeline Riyanzani
“Just like the moon, half of my heart will always love the dark.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Khalif Rakhayasa
“Maybe I deserve someone else, but I always wanted you.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello guys aku kembali membawakan cerita kolaborasi masih dengan orang-orang yg sama seperti di project Soundtrack & Playlist. Cerita ini bisa dibaca terpisah ya.