12

334 49 5
                                    

"Irene, ayah minta maaf.."

Beberapa hari setelahnya, hal yang mengejutkan datang. Dimana ayah Irene datang ke rumah Seulgi dan bersimpuh di lantai tepat di hadapan Seulgi dan Irene.

Awalnya, mereka gatau tapi tiba-tiba si mbak manggil Seulgi sama Irene yang lagi nyantai di halaman belakang, katanya ada tamu yang nyariin. Taunya di ruang tamu udah ada mama Seulgi dan ayahnya Irene.

Irene juga awalnya gamau ketemu sama sang ayah, dia baru aja mau cabut. Tapi karena Seulgi nahan tangannya dan bilang; "Ada aku disini, dan ini rumahku. Dia gabakal berani macem-macem."

Irene akhirnya luluh dan duduk sedikit jauh dari ayahnya, mama Kang juga udah beranjak buat ngehargain privasi Irene dan ayahnya. Kecuali Seulgi yang tangannya daritadi ga lepas dari genggaman Irene.

Namun siapa sangka, begitu dia duduk ayahnya langsung bersimpuh dan minta maaf di depannya? Sebagai anak dan darah dagingnya Irene tentu ngerasa bersalah, dia ngeliatin ayahnya dengan mata berkaca-kaca.

"Om, berdiri om." Suruh Seulgi pelan.

Ayah Irene menggeleng, pria itu masih tertunduk dan enggan ngeliat Irene.

"Aku udah maafin ayah, sekarang ayah duduk dan jelasin maksud dan tujuan ayah kesini." Irene kedengeran banget kalau lagi nahan nangisnya.

"Kamu mau ruang berdua sama ayah kamu?" Bisik Seulgi.

"Aku pengen kamu tetep disini Seul." Jawab Irene tegas.

Setelah ayahnya kembali duduk di bangku, Seulgi ngerasa kasian karena ayah Irene keliatan kacau banget. Bahkan lensa kacamatanya aja keliatan kotor.

"Maaf karena kehadiran saya om."

Ayah Irene mengangguk dengan senyum tipisnya. Irene bisa ngerasain kalau aura ayahnya emang sedikit berbeda.

"Irene, ayah kesini bukan cuma untuk minta maaf. Ayah ingin mengembalikan semuanya, ayah kesini juga untuk menjemput kamu pulang. Ayah sudah bicara dengan pak Lim, perjodohan kamu ayah batalkan dan syukur pak Lim ga marah sama ayah. Ayah sudah berbaikan dengan bunda dan Jeffrey, c-cuman ayah baru meminta maaf sama kamu sekarang. Maafin ayah kamu yang tidak becus dan brengsek ini ya? Ayah akan menebus semuanya. Ayah janji." Suara pria itu bergetar.

Irene mengulum bibirnya dan mengedipkan mata beberapa kali buat nahan air matanya supaya ga keluar. Sedangkan Seulgi cuma diam, ya karena gaada hak aja buat nimbrung. Seulgi juga menggenggam erat tangan Irene, tangannya yang lain mengusap-usap lengan Irene lembut.

"Aku gapernah sedikitpun benci sama ayah. Aku juga minta maaf karena belum bisa jadi anak yang penurut."

Ayah Irene mengangkat kepalanya yang semula tertunduk lesu. "It's all my fault. I'm sorry."

"Aku tinggal ya, everything will be okay." Seulgi kembali berbisik dan mencium kening Irene lembut. Irene mengangguk sambil menyeka sebulir air matanya yang berhasil menetes.

Setelah kepergian Seulgi, Irene berdiri dan nyamperin ayahnya, sang ayah juga ikut berdiri. Dengan kompak, keduanya saling memeluk. Irene ngeledakin tangisnya di dada sang ayah. Tetes demi tetes air mata ayahnya juga keluar, tapi pria itu lebih memilih buat mengusap surai lembut putrinya ketimbang ngehapus iar matanya sendiri.

"My name is Joohyun." Dengan suara seraknya Irene melepas pelukan mereka.

"My beloved Joohyun." Ayah Irene tersenyum sambil ngehapus air mata Irene.

Mereka kembali berpelukan.

Mama Kang dan anak tunggalnya mengintip dari dapur, mereka sama-sama senyum pas ngeliat ayah dan anak itu akur lagi.

The Perfect Pair [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang