15 (End)

835 64 20
                                    

Plak

Bab ini dibuka dengan suara tamparan yang menggema keras.

Seulgi meremin matanya setelah menerima tamparan dari Solar.

"Brengsek!" Makinya di depan Seulgi.

Si monolid cuma diam. Seulgi adalah orang yang senantiasa menggenggam tangan Irene dari atas ambulans sampe ke depan ICU. Seulgi juga masih berdiri di tempatnya setelah dua jam Irene ditangani dokter. Bayangin Seulgi mondar-mandir dengan perasaan gundah selama dua jam.

Ketiga temennya Irene baru dia kabarin, Solar langsung nyerang dia gitu aja. Untung Jennie langsung sigap buat menarik Solar.

"Maaf, gue lalai jagain Joohyun." Cicit Seulgi sambil menunduk.

Jennie ngeliatin dia dalem, di badan Seulgi masih tersisa bercak darah. Di jeans hitamnya pun keliatan basah dan Jennie yakin itu adalah cairan darah. Seulgi kalau di sekolah sering pake outer, tapi kali ini dia ngeliat cewe monolid itu cuma pake kaos lengan pendek.

"Udah berapa lama Irene di dalem?" Tanya Jisoo.

Seulgi menoleh ke arah Jisoo, sedikit kaget karena cewe yang terkenal konyol dan santai itu ngeliat dia dingin.

"Sekitar dua jam lebih."

Mereka semua diam, gaada lagi yang ngebuka pembicaraan.

Seulgi masih berdiri tegak menatap pintu ruang ICU di hadapannya, kepalanya masih menunduk. Enggan buat ngeliatin wajahnya.

Sementara Jennie, Solar, dan Jisoo sama khawatirnya. Mereka menunggu dengan resah sambil sesekali merhatiin Seulgi.

"Lo udah ngabarin bokap nyokapnya Irene?" Tanya Jennie.

Seulgi menggeleng tanpa menoleh ke mereka.

"Tapi tadi kayanya Joohyun sempet nelfon supirnya, sebelum kejadian ini.." Lirih Seulgi.

Seulgi bisa nebak kalau supirnya Irene kebingungan, pasalnya lokasi yang dimaksud nona muda itu udah jadi tkp tabrak lari. Dia pasti pusing nyariin Irene.

"Bisa tolong hubungin orangtuanya? Biar gue yang ngomong."

Seulgi berbalik, ketiganya bisa ngeliat mata Seulgi yang berkaca-kaca dengan bibirnya yang melengkung ke bawah. Si monolid nyodorin handphone-nya ke depan tiga sekawan itu.

Tanpa pikir panjang Jisoo langsung ngambil handphone Seulgi dan juga handphonenya sendiri, nyalin nomer bundanya Irene disana.

"Ini nomer bundanya."

"Thanks, Jis.."

Seulgi narik lagi handphonenya, memencet tombol panggil.

Sekian detik telponnya belum dijawab, alis Seulgi langsung terangkat pas denger sahutan dari sebrang sana.

"Halo?"

"Halo tante, ini saya Seulgi."

"Ah iya Seulgi. Seulgi, Joohyun lagi sama kamu nak? Daritadi belum balik katanya mau pergi sebentar."

Suara khawatir bunda Bae bikin Seulgi meringis.

"Tante tenang dulu ya? Tante lagi dimana sekarang?" Tanya Seulgi selembut mungkin, berusaha biar bunda Bae ga makin panik.

"Tante lagi di rumah sendirian, om sama Jaehyun lagi nyari Joohyun. Ada apa Seulgi?"

"Irene kecelakaan tante.. Sekarang lagi di rumah sakit bhayangkara. Tante bisa kesini?"

"Astaga.. Tante kesana ya nak, jagain Joohyun ya?"

"Tante gaperlu terlalu khawatir oke? Kesininya pake supir, jangan sendirian ya tante?"

The Perfect Pair [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang