11

357 43 5
                                    

Nemenin pacar lo hang out sama temen-temennya, kenapa engga?

Seulgi udah kaya bodyguard karena daritadi ngekorin Irene dan ketiga temennya di mall. Sebenernya Seulgi udah nolak karena takut ganggu mereka, tapi Irene malah maksain dia ikut. Jadilah Seulgi berakhir di bangku belakang mobil Jennie alias jadi kasta terendah, dan juga dirinya yang dijadiin badut sama keempat cewe ini.

Seulgi dibeliin barang 'aneh' yang mereka bilang 'lucu'. Sendal kodok warna hijau, outernya yang semula jaket kulit diganti sama outer pink yang sama sekali ga cocok dengan kaos Nirvana-nya, dibeliin kacamata yang ada hidung sama alis, dan lainnya. Tapi Seulgi pasrah dan nerima semua perlakuan mereka.

Kini kelimanya nongkrong di baskin robbins. Interaksi aneh Jennie dan Seulgi tentu gabisa dihindarkan, apalagi Jennie yang selalu sinisin Seulgi dan Seulgi yang nyolotin balik.

"Sekarang bukan eranya Seulgi Irene adu bacot, tapi Jennie Seulgi adu bacot." Komen Jisoo.

Seulgi dan Jennie kompak ngeliatin Jisoo aneh.

"Temen lo si, gue diem aja disinisin." Seulgi ngadu sambil nunjuk Jennie pake sendok eskrimnya.

"Lo diem aja udah ngeselin." Balas Jennie ketus.

"Gabisa apa lo kaya Solar aja? Anteng, adem."

Jisoo ngeliatin Solar dengan senyum ngeledeknya. "Ya iyalah Solar kan fans lo." Dan Jisoo pun ditoyor sama Solar.

"Udah ah."

Ajaibnya mereka yang sudah siap tempur antara satu sama lain langsung kicep karena Irene angkat suara.

"Hyun habis ini pulang sama aku aja yuk?"

Solar, Jisoo, dan Jennie saling pandang. Mereka lagi bertelepati membahas gimana lembutnya nada Seulgi ngomong kr Irene padahal muka Seulgi keliatan sok-sokan ngambek.

"Mau pulang pake apa emangnya?" Irene ngebales omongannya pun ga kalah lembut, ini emang dasarnya Irene punya aura keibuan jadi suaranya selalu lembut.

Tapi kalau sama Seulgi lembutnya dua kali lipat.

"Pake apa aja asal jangan ada dia." Seulgi bisik-bisik tapi suaranya tetep kedengeran.

Jennie melotot dan nunjuk Seulgi. "Brengsek gatau diri."

Solar langsung pegangin Jennie biar temennya ga berubah jadi mode lutung kasarung.

"Seulgi, minta maaf. Jen lo juga jangan ngatain Seulgi terus."

Jennie ngeliatin Irene dan bergantian ngeliatin Seulgi.

"Maap." Jisoo langsung berdecak kagum karena Seulgi langsung minta maaf, walaupun kesannya ganiat.

"Ya."

"Lo berdua baru aja maaf-maafan?" Solar ngeliatin Seulgi dan Jennie aneh.

Irene hela napas dan gelengin kepalanya, cape ngeliat tingkah kedua orang ini.

"Btw, Irene kan udah cerita tuh gimana awalnya dia kepincut sama lo. Sekarang lo dong, Gi. Gimana ceritanya lo bisa naksir temen gue."

Jennie dan Solar noleh ke Jisoo, dalem hati mereka "Kok gue ga kepikiran ya? Tumben ni anak pinter."

Irene ikutan penasaran, terbukti karena dia ngangguk dan ngeliat Seulgi dengan ekspresi minta jawaban.

Seulgi masang wajah mikirnya, ditatap empat cewe cantik dengan wajah kepo masing-masing ada tekanan sendiri. Apalagi muka Jennie yang judes banget.

"Waktu itu gue ketemu kucing. Kucing oren yang itu, kamu inget ga?" Setelah Irene ngangguk, Seulgi pun lanjutin omongannya. "Disitu gue ga sadar ngomong baik-baik sama Joohyun, ga kaya biasanya yang kalau ngomong sama Joohyun gue kudu pake urat, gue kepikiran terus obrolan singkat itu karena menurut gue lucu aja, lawak gitu kan. Eh gataunya setelah itu kita juga udah mulai deket dan ngelupain sikap childish kita dulu." 

The Perfect Pair [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang