Prolog

39 2 0
                                    


Halo semuaa!

Ini adalah cerita pertama aku. Kalau ada kata-kata atau cara penulisan yang menurut kalian kurang tepat bilang ya, komen aja gakpapa kok. Soalnya ini aku kali pertama buat nulis cerita.
Cerita ini murni hasil imajinasi aku sendiri. Jadi kalau ada nama tokoh, atau tempat yang sama dengan cerita lain. Itu adalah unsur ketidaksengajaan ya.
Semoga aja ada yang mau baca cerita aku ini.
Aamiin.
Jangan lupa Vote dan Coment nya ya.


Happy Reading

***

Seorang gadis cantik bersurai hitam panjang sepinggang berjalan keluar dari bandara menuju lobi menunggu taksi yang ia pesan barusan.

"Dengan mbak Ziva?" Tanya supir taksi yang memberhentikan mobil taksinya didepan gadis cantik itu

"Iya, saya sendiri." Gadis itu menganggukkan kepalanya. Kemudian masuk ke dalam taksi tersebut yang siap mengantarkannya ke alamat tujuan.

ZIVA HUMAIRA, gadis berambut hitam panjang sepinggang, kulit putih bersih, bulu mata lentik, dan memiliki tinggi 165 cm itu baru saja kembali dari London ke Indonesia. Selama 6 tahun belakang ini ia tinggal bersama neneknya di London. Sedangkan orang tuanya berada di Indonesia. Neneknya meninggal dunia beberapa bulan lalu. Ia hanya tinggal berdua dengan neneknya, setelah neneknya meninggal ia tidak mempunyai siapa-siapa lagi disana. Kemudian Ziva memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Saat Ziva masih kecil, ia sering mendapatkan kekerasan dari kedua orang tuanya. Sejak kecil ia tak pernah merasakan kebahagiaan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya itu. Ketika ia dimarahi oleh orang tuanya, gadis kecil itu selalu kabur dari rumah untuk menenangkan dirinya di taman komplek perumahannya. Menangis terisak-isak seorang diri dan tak ada satupun orang yang memberikan pelukan hangat untuknya.

Dan pada saat itu ada bocah laki-laki menghampiri gadis kecil yang sedang meringkuk membenamkan wajahnya di lipatan tangannya di atas kursi taman tersebut. Bahu gadis kecil itu bergetar membuat bocah laki-laki tadi bertanya-tanya apakah dia menangis?

"Hei, kamu kenapa?" Tanyanya mengguncangkan bahu gadis itu pelan.

Gadis kecil itu mendongakkan kepalanya dan terlihatlah mata sembab dan hidung merahnya akibat menangis.

"Kamu kenapa nangis? Ada yang jahatin kamu?"

"Hiks..." Gadis kecil itu hanya terisak dan air matanya tak henti-hentinya bercucuran.

"Udah jangan nangis lagi! Kata bunda aku kalau nangis wajah kita kelihatan jelek. Tuh lihat wajah kamu kelihatan jelek kalau nangis." Ucap bocah laki-laki berusaha menghibur gadis kecil itu walaupun ia tak tahu apa yang membuatnya menangis seperti ini. Ia mengusap air mata yang ada di wajah gadis kecil dihadapannya.

Ziva tidak lagi menangis hanya ada sesegukan kecil yang terdengar.

"Kenalin nama aku Zean, nama kamu siapa?" Zean menjulurkan tangannya kehadapan Ziva.

"Nama aku Ziva."

"Nama kamu bagus. Ziva mau nggak jadi temannya Zean?"

Ziva menganggukkan kepalanya, di dalam hati Ziva sangat senang ada yang mau berteman dengannya. "Mau."

ZEAN BINTANG FALLENIO, cowok yang kini berusia 18 tahun, memiliki paras tampan yang nyaris sempurna dan memiliki tinggi 178 cm itu merupakan sahabat Ziva waktu kecil. Zean selalu menghibur Ziva ketika gadis itu bersedih.

Namun disaat dia berumur 12 tahun dan Ziva berumur 11 tahun mereka dipisahkan oleh jarak. Zean tidak tau Ziva dibawa kemana oleh orang tuanya. Dan pada saat itu sampai sekarang Zean sudah berumur 18 tahun tidak pernah mendengar kabar dari sahabat kecilnya. Mereka hilang kontak selama 6 tahun lamanya.

***


Tbc




ZE and ZI || [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang