1. Ayah Kemana, Bun?

366 17 0
                                    

"Aduh anak siapa sih ini, kok cantik banget" Ucap wanita yang selesai membereskan pakaian anaknya. Gadis kecil itu tersenyum.

"Sudah siap? Ayo kita berangkat!" wanita itu tersenyum semangat sambil menggandeng putri kecilnya.

Gadis kecil yang diberi nama Kim Seowon itu ikut tertawa riang sambil melangkahkan kakinya menuju keluar rumah. Mereka memilih hidup sederhana di sebuah rumah yang tak terlalu besar, Namun terlihat mewah.

Sekolah seowon tak terlalu jauh dari kediamam mereka. Hanya butuh waktu 15 menit untuk ibu dan anak itu tiba di gerbang sekolah. Huang Tzuyu yang merupakan ibu seowon mensejajarkan dirinya dengan badan kecil seowon dan tersenyum kearahnya.

"Seowon harus belajar yang rajin dan jangan nakal ya, semoga seowon bisa menepati ranking 1 ya" Pesan wanita berusia 30 tahun itu seperti biasa memberi tahu apa saja yang akan anaknya lakukan ketika ia disekolah.

"Pasti bunda, aku akan selalu mengingat ucapan bunda" Ucap semangat seowon.

"Pintarnya anak bunda, cium dulu sini" Sebelum tzuyu kembali bekerja di toko. Tzuyu mencium kening putrinya.

"Yasudah, Kau masuklah" Tzuyu berdiri dan menyuruh seowon untuk segera masuk ke sekolah.

"Seowon!" Panggil salah satu teman seowon yang meneriakinya dari jauh. Seowon melambaikan tangannya.

"Bun, Aku masuk dulu. Sampai jumpa" seowon melambaikan tangannya pada tzuyu dan segera masuk bersama teman temannya. Tzuyu mengangguk tersenyum melihat gadis kecil itu berlari semangat ke sekolah.

"Oke, ayo semangat bunda seowon!!" Ucap tzuyu menyemangati dirinya sendiri dan bergegas menuju toko, Biasanya ia yang selalu datang lebih awal di toko. Ia hanya seorang karyawan saja sekaligus brand ambassador sebuah pakaian. Walaupun hanya menjadi ba dengan sebuah brand yang tidak terlalu terkenal, tzuyu tetap bersyukur dan senang mendapatkan uang untuk seowon.

Meskipun kini mereka hidup di negara taiwan, Tetapi tzuyu terkadang masih mengajarkan seowon bahasa korea.

.
.
.

Tzuyu bekerja sangat keras di toko. Kini ia sedang merancang rancang baju di toko tersebut, Karyawan disana tidak terlalu banyak. Hanya ada 3 orang saja. Padahal bisa dibilang toko itu lumayan ramai dan butuh banyak orang untuk menyelesaikan tugas itu. Tetapi karena ada tzuyu, semua masalah pun terselesaikan. Ia sangat di andalkan oleh bossnya, Karena pekerjaannya yang sangat baikk, Ia juga sangat rajin dan bersemangat.

Sebab itu tzuyu sangat disayang oleh para pegawai disitu. Hari ini toko bisa dibilang cukup ramai dan mereka semua sibuk melayani para pelanggan seperti memesan baju, mendesai gaun atau menjahit.

Hingga tak terasa sudah waktunya untuk menjemput seowon. Tzuyu berpamitan sebentar untuk menjemput anaknya terlebih dahulu.

"Cici, aku balik ya. Mau jemput seowon" ucap tzuyu kepada niu yang merupakan pegawai paling lama yang bekerja di toko tersebut.

"Baiklah, hati hati tzu".

.
.
.

Tzuyu tiba di gerbang dan melihat sudah banyak orang tua menjemput anaknya, tetapi tzuyu masih belum menemukan seowon. Ia menunggunya cukup lama.

"Mai, apakah kau tahu dimana seowon?" Tanya lembut tzuyu pada salah satu anak yang merupakan teman seowon.

"Maaf bibi, aku tak tahu dimana seowon" Kata bocah itu.

"Oh begitu ya, baiklah. Terimakasih ya nak".

Tiba-tiba saja tzuyu khawatir dan cemas dengan keberadaan anaknya. ia tak tahu mengapa seowon tak kunjung keluar. Tzuyu memutuskan untuk masuk ke sekolah dan bertanya pada wakil kelas.

"Permisi laoshi..." Ucap pelan tzuyu sambil membukukan dirinya memberi salam. Laoshi (guru bahasa chinesse).

Guru itu berdiri dari kursinya dan menghampiri tzuyu serta membalas salam tersebut.

"Aku ibu seowon, Apakah seowon masih dikelas?daritadi ia tak kunjung keluar" Ucap khawatir tzuyu.

"Apa?? Bukankah seowon tadi dijemput oleh bibinya??" Guru itu terheran heran. tzuyu pun turut heran juga, tzuyu buru buru pamit dan keluar sekolah dan ke suatu tempat.

.
.
.

"Cici!!! kenapa kau tak bilang akan menjemput seowon, aku sangat khawatir" Ucap lega sekaligus kesal dengan kakak perempuannya. Karna kakaknya tak mengabarinya telah menjemput seowon dari sekolah.

Huang Jun nama kakak tzuyu itu hanya menatap sinis sambil menyuapi seowon yang tengah makan ice cream tersebut.

"Ice creamnya enak ya" Tanya jun. Seowon mengangguk senang dan tersenyum.

Tzuyu yang melihat momen itu sangat ikut senang melihat anaknya bahagia.

"Yasudah, aku masak dulu ya. kalian pasti lapar" tzuyu pun bergegas menuju dapur dan membuatkan makanan untuk mereka.

sekitar hampir 15 menitan makanan pun selesai, mereka makan di meja makan yang sederhana. Tzuyu lebih memilih hidup yang sederhana dibandingan mewah mewahan.

"Oh iya tzu, kemaren teman cici ada yang bilang mau pesan baju di tokohmu. katanya sih untuk tunangan, kira kira kau ada rekomendasi tidak?" tanya jun sambil mengunyah makanannya.

"Jelas ada cii, aku punya banyak rekomendasi. ada yang motif atau polosan, terserah. aku punya banyakkk sekali rekomendasi" ucapnya.

"Yasudah deh, nanti cici kabarin lagi" lanjut jun sambil mengunyah kembali makanannya.

"Bunda, apa aku boleh bertanya satu hal???" Ucap seowon ragu ragu.

"Tentu saja sayang, mau tanya apa?" Tzuyu menghentikan langkahnya untuk makan dan berlalih menatap seowon yang berada di sebelahnya.

"Sebenarnya ayah kemana, bun? teman-teman selalu mengejekku, katanya tak punya ayah" Kata seowon dengan wajah sedih.

Seketika tzuyu dan jun terdiam saling bertatap. Tzuyu menatap dalam kakaknya yang berada di depannya. Tzuyu mendekati kursinya ke arah seowon dan memeluknya.

"Nak,, ayahmu pasti akan kembali. Bunda janji, tapi tidak sekarang" Ucapan tzuyu terhenti saat seowon merebutnya.

"Tapi kapan bunda? aku sangat ingin bertemu ayah, aku hanya rindu ayah, bun" Emosi seowon tiba tiba tak terkendali, ia berlari menuju kamarnya sambil menangis. Tzuyu hanya terdiam menatap kakaknya yang juga sedih melihat momen tersebut.

"Cici, bagaimana ini??? apa aku harus terus bohong padanya? aku tak sanggup menjelaskan semuanya pada seowon" Jun juga terdiam, ia bingung juga harus bagaimana.

"Tzu, apa saatnya seowon tahu?" Tanya ragu jun.

"Tapi tapi ci-" Jun menahan ucapan tzuyu.

"Kalau kau tidak kuat biar aku saja yang memberitahunya" Tawar jun. Tzuyu agak ragu dengan tawaran jun. Setelah berfikir sejenak, memang mungkin sudah seharusnya seowon tahu sebenarnya. Ia juga khawatir apabila terus berbohong seowon akan marah kepadanya.

"Yasudah ci, biar kau saja yang memberitahunya. Aku tak kuat" Ucap tzuyu mengiyakan. Jun tersenyum, ia memegang tangan tzuyu dan menuju kamar seowon.

Dari luar kamar sudah terdengar tangisan seowon. Jun menghela nafas dan membuka pintu kamar seowon perlahan. Ia memasukan kepalanya terlebih dahulu mengintip keponakannya tersebut.

Back To You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang