UANG KEDUA

464 50 1
                                    

"Mohon di pertimbangkan ya Nak"

Ayah Ara sudah hampir berlutut ke Chika. Namun,Chika menahannya dan berkata..
"I-iya Om,biar saya pikir pikir dulu"

"Iya Nak. Om sama Tante pamit ya"

"Iyaa hati-hati"

"Bu,kita pamit ya? Tolong bujuk anaknya" Bisik si gadis tua pada Ibu Chika.

"Diusahakan,saya juga gabisa maksa anak saya Bu" Jawabnya.

Dan akhirnya keluarga Ara pun pergi meninggalkan rumah Chika.

"Mamah kenapa diem aja sih! Gada niatan banget buat bantuin Chika" Ketus Chika yang sangat kesal kepada Ibunya yang hanya berdiam diri disaat dirinya di paksa menikahi seorang gadis.

"Bagus loh nak. Kamu bisa dapat jabatan tinggi"

"Chika mau sukses dengan hasil jerih payah Chika Mah. Sia sia dong Chika belajar bahkan sampe lupa tidur sama makan. Tau ga Mah? Temen Chika tuh udah muak ngajakin Chika ke kantin karena mikirin tugas" Jelas Chika pada Ibunya. Dia sangat berharap bahwa ibunya akan membantunya untuk menolak perjodohan tersebut.

"Yaudah nanti Mamah telpon"

"Hah? Dapat darimana?" Tanya Chika.

"Sebelum kamu balik,dia udah ngasih"

"Ohhh"
"Yaudah bilangin kalo Chika tetep gamau"

"Kamu aja deh yang ngomong,Mamah pusing kalo bahas soal bisnis"

"Iya deh"
~

"CHIKA TUNGGUIN!"

"CHIKA WOI!"

"YESSIKA TAMARA!"

"CHIKAAAAAAAAAAA!!!"

Chika pun menoleh dengan wajah datarnya.

"Ngapain lo lari larian? Dikejar banteng?" Tanya Chika begitu melihat Fiony yang kehilangan nafas selama 5 detik karena mengejar Chika.

"Heh kocak. Gue daritadi manggil lo tapi bukannya lo berhenti kek apa kek,malah lari" Ketus Fiony.

Eli yang melihat kegaduhan diantara mereka pun menghampirinya.

"Pagi bro~ kenapa nih pagi pagi udah marah marah aja" Tanya Eli.

"Spioni tuh"

"Ini nih si Chiken,telinganya ga berfungsi kayanya. Dipanggil panggil ga balik balik juga" Balas Fiony.

"Ya maap,gue make earphone nih" Ucap Chika seraya menunjukkan benda yang menempel di telinganya.

"Pantes.." Lirih Fiony.

"Masih mau ngamuk?" Tanya Chika sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Dah ah ke kelas aja,udah mau masuk"

Karena Eli telah memperingatkan jam,maka perang sesi kedua pun ditunda terlebih dahulu.

Lalu mereka pergi ke kelas bersama sama.
~

Plak

Eli sengaja menepis tangan Chika dengan perlahan untuk menyadarkan Chika dari lamunannya.

"Apaan" Ujar Chika yang melihat Eli menatapnya terus menerus.

"Mikirin apaan lo?" Tanya Eli.

"Jodoh"

Uhuk!

Fiony tersedak air minum yang baru saja di teguk.

"Baru kali ini gue denger tu kata mulut dari mulut lo Chik. Biasanya mikirin tugas,ini jodoh?" Ucap Fiony tak menyangka dengan perubahan yang dialami Chika.

MONEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang