🚫 TIDAK DILANJUTKAN LAGI 🚫
Kocho Kanao terpaksa menuruti permintaan keluarga angkatnya untuk berjodoh dengan seorang pengusaha muda Kamado Tanjiro yang dikenal sangat dingin.
Tidak ada cinta untuk seseorang yang acuh tak acuh macam Tanjiro. Tidak...
Pernikahan ada saat dua hati yang saling mencintai di satukan lalu bagaimana jika salah satunya tidak mencintai? _______________________________
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Tiga bulan bukanlah waktu yang lama. Semenjak di tetapkan tanggal perjodohan. kedua calon menggunakan waktu tersisa mereka untuk menikmati hidup sendiri sebelum terjalinnya ikatan di antara mereka.
Dalam waktu tiga bulan, Kanao sudah cukup mengenal bagaimana keluarga Kamado, mulai dari asal usul Nene moyang mereka, kebiasaan mereka, usaha yang di miliki keluarga mereka. Tapi Kanao masih belum menerima dengan ikhlas perjodohan ini.
Hari-hari terus berlalu dan hari yang ditunggu akhirnya tiba juga. Pernikahan Tanjiro dan Kanao telah digelar . Dua insan sudah resmi menjalin hubungan sakral setelah mereka mengucapkan janji pernikahan di atas altar yang megah .
Hari suka cita bagi dua keluarga masing-masing mempelai. Raut wajah tersenyum tidak pernah luntur walaupun lelah terus menerus dirasakan. Rasa haru juga dirasakan mereka saat melihat anaknya disatukan dengan ikatan pernikahan.
Kedua mempelai juga memberikan senyum terbaik saat tamu-tamu memberikan ucapan selamat untuk mereka. Tak henti-hentinya mereka mengucapkan terimakasih saat tamu datang menghadiri pernikahan mereka.
Menyakitkan. Kanao harus menahan sakit tapi keadaan menuntutnya untuk tetap tersenyum. Setiap kali ia berfikir tentang statusnya sekarang rasanya Kanao ingin sekali meneteskan air matanya. Mungkin satu-satunya yang dapat dilakukan Kanao adalah mengumpat di dalam hati dan terus menerus menahan kesedihannya.
Ada perasaan hancur bagi Kanao saat bibir mereka disatukan. Ciuman pertama yang didapatkannya bukan dari orang yang di cintai. Ada perasaan mengganjal saat melihat pria yang berada disampingnya dan saat tangan dinginnya menyentuh pipi lembut calon istrinya. Sesaat sebelum bibir mereka menempel Kanao dapat melihat mata calon suaminya yang menatap dirinya dengan penuh arti . Tatapan yang hangat dari pria dingin.
. . .
Setelah pernikahan mereka selesai beberapa jam yang lalu, kini kedua mempelai berada di kamar hotel guna mengistirahatkan tubuh mereka dari lelahnya hari ini.
Keheningan kembali dirasakan Tanjiro dan Kanao saat mereka kembali dari acara. Tidak ada yang mau membuka mulut baik dari Tanjiro ataupun Kanao. Mereka lebih asyik dengan urusan mereka masing-masing.
