" hati yang sebelumnya hancur pasti meninggalkan bekas yang tidak akan pernah hilang"
.
.
.
.
.
.
Entah mengapa wanita selalu diberikan perasaan yang aneh jika sesuatu akan terjadi kedepannya. Seakan-akan perasaan yang mengganjal menjadi pertanda yang penuh teka-teki.
Hal ini persis dirasakan Kanao.
Sejak pagi perasaannya dipenuhi dengan kegelisahan.
Tidak ada asal usul dari mana datangnya. Tiba-tiba saja muncul. Tepatnya setelah Tanjiro pergi tuk bekerja.Beberapa saat yang lalu Kanao sudah menelponnya, memastikan keadaannya baik-baik saja. Mendengar suaranya cukup menenangkannya tapi kegelisahan itu masih betah berkeliaran di hati gadis itu.
Kanao menepis pikiran buruknya. Sekeping memori terbentuk, mengigat kejadian tadi malam saat di restoran. Dengan wanita misterius.
"Aku izin ke toilet dulu." Kanao berdiri dari tempat duduknya namun belum sempat melangkah, lengannya di tahan dengan genggaman Tanjiro.
"Alasannya? tell me?"
"Why? Hanya sedikit memperbaiki penampilan. Apa itu alasan yang cukup untuk mengizinkan ku?"
Tanjirou tersenyum smrik. Tangannya menarik lengan kecil Kanao untuk duduk kembali di kursinya.
"Tidak perlu. Orang akan terpikat dengan pesona mu. Aku tidak suka itu.""Wah...kau mulai berani melarang ku ya. Apa kau ingin aku merasa malu dengan penampilan ku sendiri?"
Genggaman tangan Tanjiro sedikit kendur. Membiarkan Kanao pergi untuk memenuhi kebutuhannya di toilet.
"Jangan lama-lama. Aku tidak suka menunggu."
Kanao hanya menggeleng pelan." Aku tidak bisa janji. Aku tidak suka terburu-buru." Langkahnya berjalan cepat menuju ke arah toilet meninggalkan Tanjiro yang mungkin ingin membalas perkataannya.
Mungkin pria itu sedang mengumpat. Tapi siapa yang peduli? Kanao hanya ingin sedikit membalas dendam dengan apa yang dilakukan sebelumnya.
Di toilet, Kanao tidak sendirian. Seorang wanita juga berada di sana dan Kanao merasa sedikit aneh dengan cara Wanita itu memandangnya. Penuh dengan keirian dan dengki.
KAMU SEDANG MEMBACA
I ? hate you? | TanjiroXKanao
Hayran Kurgu🚫 TIDAK DILANJUTKAN LAGI 🚫 Kocho Kanao terpaksa menuruti permintaan keluarga angkatnya untuk berjodoh dengan seorang pengusaha muda Kamado Tanjiro yang dikenal sangat dingin. Tidak ada cinta untuk seseorang yang acuh tak acuh macam Tanjiro. Tidak...