part 2

5.2K 368 18
                                    


Happy Reading

#Luka
( part_2 )

Jam menunjukkan pukul sebelas malam, sudah lebih lima jam Jungkook menunggu kepulangan Taehyung, tapi sampai detik ini tidak ada tanda-tanda kedatangan sosoknya.

Jungkook melihat ke arah meja makan yang penuh dengan makanan yang terlihat dingin, pertanda jika makanan itu sudah siap beberapa jam yang lalu.

Dulu, sebelum Taehyung berubah, dia tidak perna lupa untuk pulang tepat waktu, bahkan Taehyung tidak akan perna membiarkan masakan Jungkook dingin terlalu lama.

Tapi sejak Taehyung berubah, rutinitas itu perlahan di lupakan. Sudah sering sekali masakan Jungkook terlalu lama dingin dan mirisnya makanan itu terbuang tidak tersentuh sampai pagi hari.

Jungkook penasaran dengan sosok yang saat ini menjalin hubungan dengan kekasihnya, seberapa besar pesona orang itu sehingga mampu membuat Taehyung berubah total.

Padahal dulu banyak sekali yang ingin merebut Taehyung darinya, tapi tidak ada satupun yang mampu membuatnya berpaling. Alasannya karna Jungkook hidupnya, hatinya dan cintanya.

Tapi itu dulu...

Ceklek!

Lamunan Jungkook buyar saat mendengar suara pintu dan melihat sosok yang ia tunggu sudah ada di dalam rumah.

"Tae..." panggil Jungkook saat melihat Taehyung yang terus berjalan melewati meja makan, sudah jelas ada dirinya yang duduk di salah satu kursi itu, tapi kenapa Taehyung tidak melihat ke arahnya. Seolah dirinya tidak terlihat.

Taehyung menghentikan langkahnya karna panggilan Jungkook.

"Kenapa?" tanya Taehyung tanpa menatap ke arah Jungkook yang ada di belakangnya.

"Kenapa pulangnya malam,Tae? Biasanya kamu slalu ngabarin aku kalau pulang telat"  ada rasa ragu saat Jungkook mencoba bertanya.

"Sibuk!" jawab Taehyung dengan dingin.

Jungkook tau jika itu bukan alasannya, ia sangat tau sosok Taehyung seperti apa. Sesibuk apapun dirinya, Taehyung tidak akan perna lupa untuk memberi kabar padanya.

Dan ia sangat tau penyebab Taehyung pulang malam setiap hari kalau bukan untuk bersama kekasih barunya.

Jungkook mendekat ke arah Taehyung, hatinya terasa sesak saat melihat reaksinya. Sungguh terlihat jelas betapa muaknya wajah Taehyung saat menatap dirinya, seolah dirinya pengganggu.

"Kamu pasti lapar? Ayo, kita makan malam bareng, tadi aku sudah masak makanan kesukaan kamu"

"Aku kenyang! Lebih baik kamu makan sendiri"

"Tapi Tae, aku sudah masak banyak. Setidaknya kamu cicipi sedikit" mohon Jungkook.

Penolakan.

Lagi-lagi yang Jungkook dapet hanyalah penolakan dari Taehyung, sudah sering Taehyung menolak makan masakannya. Padahal dulu Taehyung tidak perna menolak sama sekali, bahkan jika dirinya sudah makan di luar karna di traktir teman kerjanya, Taehyung pasti tetap menyantap masakan Jungkook, ia tidak peduli jika perutnya merasa sakit karna kekenyangan.
Karna Taehyung merasa sakit jika melihat raut sedih Jungkook karna makanannya tidak tersentuh oleh dirinya.

Tapi sekarang apa? Kenapa sekarang malah kebalikannya.

"Aku capek! Tolong jangan paksa aku. Setidaknya kamu hargai aku yang sudah capek kerja setiap hari". kedua mata Jungkook melebar dengan bentakan Taehyung.

Selama ini, Taehyung tidak perna membentaknya meskipun akhir-akhir ini dirinya berubah.

Tapi kenapa malam ini dia tega membentak dirinya.
Sungguh Jungkook tidak sanggup menghadapi sosok Taehyung yang sekarang, tapi karna rasa cintanya yang begitu besar, Jungkook akan tetap bertahan. Ia yakin jika suatu saat Taehyungnya akan berubah. 

Semoga saja!

"T-tapi Tae"

"Aku mau tidur! Jangan ganggu aku lagi. Paham!" dengan cepat Taehyung kembali melangkahkan kakinya ke arah kamar tanpa menunggu jawaban Jungkook.

Jungkook hanya diam menatap kepergian Taehyung.

Jungkook kembali duduk di meja makan dan mengambil nasi beserta lauknya.

Malam ini lagi-lagi ia makan dengan sendirian. Air mata yang sejak tadi ia bendung akhirnya menetes dengan sendirinya.

Rasanya sangat tidak nikmat jika kita makan dengan perasaan yg berantakan, dan itu yang terjadi pada Jungkook saat ini.

Jungkook terus menyantap makanannya, meskipun air matanya terus menetes. Ia tidak peduli dengan rasa asin karna bercampur air mata.
Mungkin dengan cara makan rasa sakit yang ia rasa sekarang perlahan berkurang, meskipun itu hal yang tidak mungkin.

Salahkan saja orang yang bilang dengan cara makan, rasa sakit itu akan berkurang. Nyatanya Jungkook tidak merasakan itu.

.

.

.

.

.

Jungkook terus menatap wajah pulas pujaan hatinya, melihat Taehyung begitu tenang dalam tidurnya membuat senyuman Jungkook mengembang. Sakit hati yang ia rasakan mendadak hilang berkat wajah Taehyung yang terlihat damai dalam tidurnya. Seolah Jungkook melihat Taehyung yang dulu.

Jungkook menyadari dan sangat sadar jika dirinya memang bucin kepada Taehyung. Sudah jelas dirinya di khianati, bukannya pergi dari hidupnya, Jungkook lebih memilih bertahan.
Meskipun ia sendiri tau apa resiko yang ia pilih.

Setidaknya untuk saat ini ia lebih memilih bertahan.

Sudah hampir 15 menit Jungkook masih asyik dengan dunianya. Ia tidak perna bosan melihat wajah tampan yang Taehyung miliki. Wajar jika orang yang melihatnya langsung tertarik.
Wajah yang begitu tampan dengan mata yang setajam elang mampu membuat orang terpesona.

"Jangan perna tinggalin aku Tae, aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Sejak aku memilih pergi dari rumah, cuma kamu yang ku punya." gumam Jungkook sambil mengusap wajah tampan Taehyung.

Usapan itu terhenti saat Jungkook merasakan sakit di kepalanya, ia bergegas mengambil obat pereda nyeri yang ada di dalam laci, dengan cepat Jungkook meminum obat itu.

Sudah hampir 30 menit setelah Jungkook meminum obat, rasa pusing yang ia rasakan belum kunjung reda.

Akhirnya Jungkook memutuskan untuk tidur, dan berharap semoga di pagi hari ia terbangun dalam keadaan sehat.

.

.

.

.

.

Jangam lupa like atau komen kalau kalian suka.,
Semoga aja ceritanya gk bosenin.

LUKA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang