part 3 Luka

5.4K 350 13
                                    


     Happy Reading...



Keesokan harinya Jungkook terbangun lebih dulu, ia tersenyum saat melihat Taehyung yang masih terlelap.

Dengan cepat Jungkook menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Selesai mandi ia menuju ke arah dapur untuk membuat sarapan untuk mereka berdua.

Jungkook mulai bergelut dengan alat masaknya sambil tersenyum hangat, ia sengaja memasak menu yang terbilang sederhana, yaitu Nasi Goreng.

Nasi Goreng mengingat awal pertemuan mereka waktu masih duduk di bangku SMA.

Saat itu Jungkook tidak sengaja menyenggol lengan Taehyung, hingga membuat nampan yang berisi makanan kantin yang sudah ia pesan jatuh ke lantai.

Jungkook terkejut dan merasa takut, tapi anehnya bukan kemarahan yang ia dapet melainkan senyuman manis dari Taehyung.

Awalnya Jungkook menganggap Taehyung kurang waras. Di mana- mana jika seseorang membuat kita kesal dan marah, otomatis yang kita dapet itu kemarahan dan cacian bukan senyuman Pepsodent ala Taehyung.

Dan parahnya lagi, Taehyung minta kenalan dengan Jungkook saat itu juga. Alasannya karna Taehyung tertarik dengannya.
Sungguh tidak masuk di akal.

Karna Jungkook merasa tidak enak sudah membuat makanan Taehyung tumpah, akhirnya ia memberi bekal yang dia bawa di rumah.

Jungkook kira kejadian itu tidak akan berlangsung lama dan berakhir saat itu juga. Hingga keesokan harinya sosok Taehyung muncul di hadapannya dan mengatakan jika ia ingin di buatkan Nasi Goreng yang kemaren Jungkook kasi.

Mau gak mau, Jungkook menuruti keinginan Taehyung, toh ia juga merasa senang ternyata masih ada orang yang suka dengan masakannya.

Karna Nasi Goreng hubungan mereka berdua masih berlanjut sampai sekarang.

Sungguh kenangan yang begitu manis.

Sekitar 15 menit Jungkook mulai menyiapkan masakannya di atas meja makan, sangking fokusnya Jungkook tidak menyadari jika sosok Taehyung sudah duduk di kursi meja makan.

"Nasi goreng?" sontak Jungkook terkejut saat mendengar suara berat yang sangat ia kenali.

"Iya Tae, mau aku ambilin?" tanya Jungkook dengan senyuman yang tak bisa ia tahan.

Taehyung menjawab dengan anggukan kepala, dengan cepat Jungkook mulai menyiapkan nasi goreng di atas piring Taehyung.

Taehyung mulai menyantap nasi gorengnya dengan lahap. Sementara Jungkook fokus memandang wajah Taehyung yang terlihat begitu dingin, ada rasa sakit saat memandang wajah itu.
Dulu wajah Taehyung terlihat bahagia saat makan nasi goreng buatannya. Tapi sekarang bukan wajah bahagia yang ia lihat, melainkan wajah datar yang terlihat begitu dingin.

"Kamu gak makan?" lamunan Jungkook buyar saat mendengar suara berat Taehyung.

"Nanti saja" jawab Jungkook dengan senyuman.

Taehyung kembali menyantap makanannya tanpa membalas ucapan Jungkook.

Lagi-lagi Jungkook merasa sedih, ia pikir Taehyung akan peduli dengannya. Tapi kenyataannya Taehyung terlihat cuek saat dirinya mengatakan itu.

Dulu, jika dirinya mengatakan itu, Taehyung langsung mengomel dan mulai menyuapinya. Ia tidak ingin Jungkook sakit karena telat makan.

Tapi itu dulu dan sekarang sudah jelas perbedaannya.

Taehyung memandang ke arah Jungkook yang sejak tadi menundukkan kepalanya. Ada rasa sakit saat melihat wajah Jungkook yang terlihat sedih.

Taehyung berdiri dari kursinya dan mendekat ke arahnya .

Cup

Jungkook terkejut saat mendapat ciuman singkat di keningnya, ia mendongak kepalanya dan melihat Taehyung tengah berdiri di dekat kursinya.

"Maaf Tae, a-aku gak tau kalau kamu sudah selesai makan" ucap Jungkook terbata.

"Maaf, kalau selama ini aku terlihat acuh sama kamu. Sejak aku jadi Manager, aku selalu sibuk. Sampai-sampai aku lupa untuk perhatiin kamu, Kookie".

Jungkook terpaku saat melihat raut wajah Taehyung saat ini. Sangat jelas expresi itu terlihat rasa bersalah dan kasihan, bukan lagi rasa cinta yang ia harapkan.

Bahkan Jungkook sangat tahu jika Taehyung bukan sibuk di kerjaannya saja, melainkan sibuk bersama kekasih barunya.

"Aku berangkat ya, kamu jangan lupa makan." lanjutnya dan langsung meninggalkan Jungkook yang masih berdiri mematung.

Sudah hampir 5 menit Jungkook masih mematung di tempat. Tanpa sadar air mata yang sejak tadi ia bendung akhirnya menerobos sehingga butiran air mata mengalir deras.

Bruk

Jungkook terduduk, dadanya terasa begitu sesak saat mengingat expresi Taehyung. Kebahagiaannya.. Dunianya.. dan Cintanya kini sudah hancur, tidak ada lagi kesempatan untuknya merasakan itu lagi. Karna orang yang selalu memberikan itu semua ikut hancur.

Taehyungnya yang sekarang bukan Taehyung yang ia kenal dulu.

Kemana Taehyung yang dulu..

"Hiks..hiks.. Kenapa begitu mudah kamu menggantikan aku dengan orang lain Tae, segitu cepat kamu menghilangkan perasaan mu itu hiks..hiks.. Apa bagimu hubungan kita yang berjalan bertahun-tahun tidak berarti bagimu, dan dengan mudahnya kamu melupakan kebersamaan kita selama ini hiks..hiks.."

"Apa salahku? Sehingga kamu begitu tega menyakiti ku seperti ini hiks..hiks.."

"Apa aku sudah tidak terlihat menarik lagi di matamu, sehingga kamu melihat ku dengan tatapan menyedihkan, apa sekarang hanya orang itu yang kamu tatap dengan tatapan memuja dan kasih sayang."

"Seharusnya tatapan itu, cinta mu dan kasih sayang mu itu PUNYA KU... HAK KU... HANYA AKU YANG BERHAK BUKAN ORANG LAIN hiks...hiks.." teriak Jungkook dengan isakannya.

"Tapi kenapa sekarang kamu berikan sama orang yang baru kamu kenal hiks..hiks.. kenapa Tae hiks..hiks.."

"Aku gak mau kamu melihatku dengan rasa kasihan, jangan perna kamu melihatku dengan itu. Aku mohon jangan hiks..hiks.."

Jungkook terus menangis dan meluapkan rasa sakitnya. Bahkan ia tidak peduli dengan darah yang sejak tadi keluar dari hidungnya.

Rasa sakit di kepalanya tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya.

-----

Kenapa ceritanya makin GJ gini ya.. maaf kalau ada typo.

Kalau kalian suka cerita ku, jangan lupa like nya..

LUKA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang