#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠
Bagi Reyhan, Sabrinna adalah gadis terunik yang pernah dia temui.
Sedangkan bagi Sabrinna, Reyhan adalah laki-laki teraneh disepanjang masa.
Bagaimana hubungan kedua nya jika mereka dipertemukan setiap hari? Akankah mer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
| | |
Happy Reading ~~~
"Aduh"
Seorang laki-laki telah menabrak Sabrinna. Jika saja laki-laki itu tidak menahan tubuh Sabrinna, maka gadis itu dipastikan akan berciuman dengan lantai.
"Na? Lo nggak apa-apa?" panik Angkasa. Dia lah yang hampir membuat gadis itu terjatuh.
"Gue oke kok," sahut Sabrinna seraya menyatukan jari telunjuk dan ibu jari membentuk huruf O. Gadis itu pun menjauhkan tubuh nya dari Angkasa.
"Maaf ya, abisnya badan lo kecil sih," celetuk Angkasa yang mendapat tatapan tajam dari gadis itu.
Disisi lain, seorang gadis tengah memperhatikan teman disamping nya yang seperti sedang mencari seseorang. "Lo nyari siapa sih?" tanya Alya.
"Kepo lo," Manda terkekeh melihat ekspresi kesal teman nya.
"Ngapain lo disini?" tanya Reyhan yang baru saja datang.
Sabrinna dan Angkasa yang sedang berbincang-bincang pun menghentikan kegiatannya.
"Suka-suka gu-" ucapan Sabrinna terhenti.
"Bukan lo!" tegas Reyhan membuat Sabrinna berdecak kesal. Dia pun mengalihkan pandangan nya pada Angkasa.
"Tadinya gue mau ngontrol anak-anak, tapi ketemu mereka," ucap Angkasa yang diangguki oleh Reyhan.
Saat ingin mengatakan sesuatu, seorang gadis tiba-tiba memeluk tubuh Reyhan dengan erat yang membuat semua mata tertuju pada mereka berdua. Hal itu membuat Reyhan terkekeh akibat tingkah gadis itu.
"Kenapa, hm?" tanya Reyhan.
"Lo kemana aja anjir," ujar Manda seraya melepaskan pelukan nya lalu berkacak pinggang.
Lagi dan lagi, Reyhan hanya terkekeh melihat tingkah sahabat masa kecil nya itu. Iya, mereka sudah bersahabat sejak kecil hingga sekarang. Selain orang tuanya laki-laki itu hanya bersikap hangat pada Manda sahabatnya.
Sabrinna terpesona melihat sisi lain dari laki-laki itu, ternyata dia memiliki senyum yang manis. Tunggu. Apa? Sejak kapan dia mulai memperhatikan tingkah laki-laki itu? Apakah dia mulai menyukainya? Ah nggak mungkin. Sabrinna menggeleng-gelengkan kepala nya heran dengan pikiran nya sendiri.
"Kan gue yang ngajak kalian kesini kenapa si Manda yang dapet duluan," ujar Winda kesal. "Si rina juga!"
