11. Serba-serbi tangan Rendi

66 7 0
                                    

[TYPO BERTEBARAN]
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Setelah menempuh waktu tiga jam perjalanan mengunakan bus, akhirnya para guru dan murid SMK 1 sampai di lokasi perkemahan. Sudah ada beberapa bus yang sampai, ada juga yang sudah pergi meninggalkan lokasi.

Muka bantal para murid membuat guru-guru menggelengkan kepala, setelah memastikan anak murid nya lengkap semua, mereka langsung diarahkan oleh penjaga untuk menuju lahan kemah yang sudah di sediakan, masing-masing sekolah sudah memiliki lahannya sendiri, jaraknya juga tidak jauh.

"Ini lahan kemah SMK 1, saya harap kalian menyukai nya" Setelahnya penjaga itu langsung meninggalkan rombongan mereka begitu saja.

"Kurang ramah, bintang satu" Celetuk Haidar sambil menguap.

"Udah, sekarang ayo bangun tenda" Pak Adi bersama pak Arya datang dengan diikuti beberapa petugas yang membawakan tenda untuk didirikan anak-anak murid ini, untuk para guru mereka sudah punya tenda sendiri yang telah siap di tempati.

"Nah, disini ada sepuluh tenda. Pembagian begini, siswi DKV A dan B satu tenda, siswi DKV C dan TKP satu tenda, karena TKR gak ada perempuan nya sama sekali. Untuk siswa juga sama ya yang DKV A sama B gabung, DKV C sama TKP gabung, sedangkan TKR A dan B sendiri-sendiri. Dimengerti?" Mereka mengangguk paham dengan penjelasan pak Arya.

"Mengerti pak"

Pak Arya langsung membagikan tenda untuk murid-murid nya. Jihan mengambil satu tenda lalu kembali menghampiri Karin yang tengah mengobrol dengan Cinta dan Agni yang merupakan teman satu tenda mereka, DKV C.

"Nih tendanya, siapa yang bisa masang?" Tanya Jihan pada tiga perempuan lainnya.

"Lah gak ada buku panduan nya kah?" Agni mengambil tenda itu lalu membukanya dengan asal.

"Pelanan napa Ni?, kalo sobek tidur di mana kita hah? Toilet?" Sewot Cinta yang melihat kelakuan teman kelasnya itu.

"Diem Cin, mending lu bantu gue bikin ni tenda, heh putri keraton, siapa sih nama lu tadi?, gue lupa, bantuin sini jangan ngeliatin cogan doang" Karin yang dari tadi memperhatikan cara Rendi membuat tenda langsung menoleh saat mendengar suara Agni.

"Lu manggil gue, Ni?"

"Iya lah, yang cem putri keraton di sini cuma lu" Karin senyum aja.

"Namanya tu Karin, Ni"

"Bodoamat lah Han, gue maunya manggil temen lu putri keraton. Bantuin sini!"

Karin langsung membantu dengan mencontoh apa yang Rendi lakukan tadi. Ya tapi tidak berjalan mulus, tenda itu berkali-kali gagal berdiri, entah apa yang salah.

"Ni tenda waras gak sih?" Jihan yang sudah kesal langsung menendang pelan tenda tersebut.

"Kobam amer si tenda Han" Mendengar ceplosan Agni yang sama-sama sudah kesal, tawa Jihan menggelegar diarea perkemahan itu, jangan heran perempuan Mei itu tidak perduli dengan tanggapan orang lain terhadap dirinya.

Saat asik bercanda dan membiarkan tenda yang tidak memiliki harga diri itu tergeletak begitu saja, Rendi dan Erik entah kebetulan atau sengaja datang menghampiri mereka.

"Buset gile, itu tenda gue perhatiin dari tadi jatuh-bangun-jatuh terus, bisa kagak lu pada bangun tenda?" Ejek Erik.

"Heh anak mami, kalo kita bisa udah dari tadi ni tenda berdiri" Balas Agni yang entah kenapa seperti memiliki dendam pribadi pada ketua kelas TKR A itu.

"Nye nye nye, dasar anak duda"

"Mami lu juga janda, Aerik jancok!"

Saat keduanya ribut sendiri, Rendi langsung menghampiri ketiga perempuan lainnya yang sedang asik menyaksikan drama anak janda duda itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TITIK TEMU! [00L AESPA X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang