TIGA PULUH LIMA

67 51 84
                                    


TANDAI TYPO⚠️⚠️
Flw @xyyzhre

"DI JODOHIN?!". Akan, Damian, dan Rachel sontak terkejut mendengar penjelasan Lula. Semuanya di buat tercengang termasuk Arkan. Setahu mereka, Lula dan Zakri baru kenal beberapa hari belakangan ini. Tapi kenapa orang tuanya bisa membuat perjodohan itu?.

"Aku sebel sama ayah!" Bibir Lula mengerucut kedepan. Matanya sembab karena semalam gadis itu terus menangis sendiri di dalam kamar. Walaupun Rachel sudah mengetuk pintu berkali-kali, tetap saja tidak akan di bukakan pintu oleh Lula.

Tatapan Damian menatap wajah sembab Lula. "Zakri itu baik, gue yakin dia bisa jagain Lo lebih dari kakak." Ujarnya.

Lula mendongak menatap mata elang Damian. "Aku gak cinta sama Zakri! Aku cuma anggap Zakri itu sebagai kakak aku, gak lebih!" Tegasnya penuh penekanan.

Rachel memegang bahu sebelah kanan Lula. "Lo bisa bicarain baik-baik sama om Andra, kalo kaya gini itu namanya Lo lari dari masalah. Pertimbangkan lagi deh pilihan Lo" saran Rachel kepada Lula. Gadis itu masih tak henti-henti nya menangis, walaupun posisinya sedang berada di kantin.

"Tapi temenin aku bicara sama ayah ya, hel" Rachel mengangguk setuju. Sementara Arkan, kedua tangannya sudah mengepal kuat mendengar kabar ini.

°°°°

Sepulang dari kampus, Arkan sengaja bolos tidak mengikuti club musik. Cowok itu menaiki motor sportnya nya yang hendak pergi ntah kemana.

Setelah mendengar kabar Lula akan di jodohkan, cowok itu jadi banyak melamun di kelas. Ntah apa yang di pikirkan Arkan, intinya cowok itu benar-benar emosi. Damian sudah berusah untuk bertanya baik-baik ke Arkan, bukannya dapat jawaban, Damian malah di bentak. Begitulah kalau Arkan sedang tidak baik-baik saja. Semua orang yang ada di dekatnya akan di bentak sesuka hati dia.

Laju kecepatan motor Arkan semakin kencang, dia tidak memperdulikan pengendara yang lain. Fokusnya hanya menuju ke salah satu tempat.

Sesampainya di sana, Arkan turun dari motornya. Lalu berjalan cepat menghampiri seseorang yang hendak ingin menaiki motor. Sementara helm yang di pakai Arkan masih menempel di kepala cowok itu.

Arkan menarik belakang baju cowok itu sehingga mundur beberapa langkah. Lalu memberikan pukulan di bagian rahang kokoh cowok itu.

Bugh
Bugh

"Argh.." rintih laki-laki itu ketika pukulan Arkan di layangkan.

Arkan mencengkram kuat kerah baju Zakri. Tatapan matanya semakin tajam di balik helm fullface nya. "Kenapa Lo gak bilang sama gue soal perjodohan Lo sama Lula!" Murka Arkan di hadapan Zakri.

Zakri sangat hapal dengan suara itu. Ia yakin yang memukuli dirinya adalah Zakri. Kemudian, Zakri mendorong tubuh Arkan sehingga cengkraman nya terlepas. "Kenapa? Apa yang salah?" Katanya sambil mengusap darah di sudut bibirnya.

"Kenapa Lo gak cerita soal ini? Hah!". Tegas Arkan di hadapan Zakri. Urat lehernya terlihat jelas dengan raut wajah yang sedikit memerah menahan emosi.

Kening Zakri mengerut bingung. "Hubungannya sama Lo apa, kan?" Nada bicara Zakri seperti meledek.

Arkan kembali mencengkram kerah baju Zakri. "GUE CINTA SAMA LULA!" kalimat Arkan membuat Zakri tercengang mendengar nya. Zakri kira, Arkan masih mencintai masa lalunya, tapi nyatanya dia sudah belajar mencintai perempuan lain.

Zakri terdiam beberapa saat. Lalu kembali menatap Arkan dengan tatapan remeh. "Ck, Lula punya gue!" Setelah mengatakan itu, Arkan kembali memukul perut Zakri sehingga cowok itu terhuyung mundur.

"Gue gak suka kalo apa yang gue suka itu si rebut sama orang lain, termasuk Lo sahabat gue sendiri, Zakri!". Suara Arkan menggema di tempat itu sehingga menarik perhatian orang-orang yang baru saja sampai di parkiran. Ya, mereka bertengkar di parkiran kampus Zakri.

Sejahat Takdir [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang