Sleep Flowers 47 (anggap aja bonus)

39.1K 4.7K 409
                                    

GINIKAN ENAK!! baru up udah dapet 1K wkwkw.

Nih aku kasih bonuss!! Makasih buat votenya teman-teman!! Terharu banget🔥🔥

Nih aku kasih bonuss!! Makasih buat votenya teman-teman!! Terharu banget🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEXT KAYA GINI LAGII YA HAHAY!!

HAPPY READING🔥🔥
....
Seyren berjalan dengan pandangan kosong, masuk kedalam rumahnya dengan lesu seperti raga tanpa jiwa wajahnya pun terlihat agak pucat di banding sebelumnya.

"Kamu udah pulang? Dari mana?"

Suara berat itu membuat Seyren menghentikan langkahnya di pertengahan tangga menuju kelantai dua. Dia mendongkak menatap Rama yang berdiri dua tangga diatasnya.

Seyren berjalan mendekat lalu tanpa aba-aba mengulurkan tangannya dan dengan cepat tanpa diduga-duga hal yang dilakukan Seyren membuat Rama meringis.

"Kenapa sih Sey?"

Seyren menatap tangannya yang terdapat tiga helai rambut Rama, dia kemudian menatap Rama dengan polos. "Seyren kira apa yang warna putih ini, ternyata uban. Papih harus semir rambut lagi kayaknya."

Rama menghela nafas dia hendak menjawab sekaligus meminta maaf karena dia telah melalaikan Seyren setelah pulang dari rumah sakit. Dia sungguh tidak bermaksud seperti itu.

"Sey."

"Seyren capek. Nanti aja bicaranya." Tolak Seyren berjalan melewati Rama yang berdiri termangu ditempat.
...

"Lo yakin itu markas mereka." Mata Marsel menyipit menatap sebuah bangunan kosong yang sangat jauh dari keramaian.

Malam ini Marsel, David, Nathan dan juga Emilio tengah berada di daerah kawasan Darko. Namu aneh sekali, karena kawasan tersebut sangat sepi nyaris seperti tidak ada orang satu pun.

"Lo yakin Yo, tempatnya disini?" Tanya Nathan pada Emilio.

"Bener kok, gue udah nanya sama Arcel katanya juga bener disini."

Marsel mengangguk mengerti, "Cabut, kita pikirin lagi cara buat ngadepin mereka. Kacau sih kalau bener Darko yang bikin Ale celaka."

Emilio mengangguk membenarkan begitupun yang lainnya. Mereka juga sadar kalau Darko dan kawan-kawannya bukanlah orang-orang yang bisa di remehkan.

...

Namun apakah sama dengan pendapat Seyren?

"Darko bukan apa-apa buat gue." Seyren merebahkan diri dan menatap data-data yang bisa di jadikan bukti untuk menjatuhkan orang tersebut.

Data itu merupakan foto-foto kekerasan yang dilakukan Darko pada beberapa pengemis dan pengamen di beberapa pasar. Siapa yang mengirkm hal itu? Tentu saja Danur, dia tidak bekerja sendirian. Danur memiliki anak buah yang handal.

Sleep FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang