=Maaf kecepetan Hehe=
-Semoga hari Mu selalu senin-
Sepertinya ada sesuatu yang aneh hari ini.Shani melempar bungkus ciki terakhirnya ke atas meja, sambil mengingat-ngingat lagi sesuatu yang sejak tadi mengganggu pikirannya. Sepertinya memang ada yang aneh hari ini, tapi apa?.
Shani mencoba mengingat semua kegiatannya dari semenjak ia bangun tidur tadi.
Sikat gigi, sarapan terus nonton TV. Setelah itu baru mandi, lanjut makan siang terus tidur lagi. Bangun lagi, nonton Tv sambil ngemil ciki sampai saat ini.
"Bu Rosa darimana?" Tanya Shani saat melihat Rosa baru saja masuk, membawa beberapa kantong di tangannya.
"Dari supermarket, ada keperluan Gracia yang harus di beli" Jawabnya lalu segera pergi ke dapur. Meninggalkan Shani yang kini mengangguk "Oh Gracia--
"ASTAGA!!!
Dengan kecepatan 50mbps Shani segera berlari menuju kamar majikannya itu. Ia segera meraih handle pintu kamar Gracia namun di kunci dari dalam.
"Gee" Panggil Shani sambil menggedor pintu.
"Graciaaa!!".
"Gracia, Loe di dalem kan?".
"Gracia hallo!!".
"Geee!!!".
"Buka Gee, atau Gue dobrak nih!!".
"Graciaa!! Loe di dalem kan?".
"kalo gak keluar gue minggat nih!!".
Shani di buat kalang kabut, entah kenapa ia tiba-tiba merasa kawatir pada diktator cantik itu. Shani segera berlari menuju dapur, mencari keberadaan Bu Rosa.
"Buuu. Ibuuuuu!!!" teriak Shani
"Ibuuuuuu!!".
"kenapa Shan?"
"minta kunci cadangan kamar Gracia, ada?"
"Loh, Gracianya kemana?"
"Dari semenjak Papanya pergi dia gak keluar kamar bu. Makan siang aja enggak. Barusan Shani ke kamarnya di kunci, mau di dobrak tapi pintunya kayu jati. takut kaki Shani yang patah".
Rosa segera melesat menuju kamarnya, mencari kunci cadangan lalu segera pergi ke kamar Gracia sementara Shani sudah menunggu di depan pintu.
"Ini Shan"
Shani segera memasukkan kunci cadangan, mendorong dengan kencang pintu kamar, lalu masuk.
"Gee. Gracia!!"
Paniknya juga bukan lagi setengah mati. Udah di tahap mati setengah. Shani meringis melihat kondisi Gracia yang terbalut selimut. Tubuhnya terlihat lemas, wajahnya pucat, keringat mengalir deras. Persis seperti kejadian kemarin. Bedanya saat ini Gracia seperti tak sadarkan diri.
"Geee" Shani berusaha menepuk pipinya beberapa kali. "Bangun weh. Jangan bikin gue takut".
Sementara Rosa segera menghubungi dokter khusus yang biasa menangani Gracia.
"Gee, gue minggat nih kalo Loe gak bangun".
Shani meraih tisu diatas meja untuk mengusap keringat di wajah Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophobia VS Autophile
FanfictionJangan Mencintaiku. Aku rumit! ~Collaboration~ Sthiraa_ VS -Nubivagant-