NIKAH

188 11 1
                                    

"Mah, masa iya aku nikah sekarang." gadis dengan gaun pernikahan itu nampak molek dengan rambut di sanggul dan makeup tipis.

"Li, ini demi kebaikan kamu." gadis itu hanya mendelik kesal mendengar penuturan sang mama.

"Sudah siap?" ujar seorang pria paruh baya dengan tuxedo hitam.

"Pah, ini Liyana beneran nikah?" Pria itu terkekeh melihat raut muka putrinya yang terlihat merenggut kesal.

"Iya sayang, soalnya papah udah males ngurusin anak manja kayak kamu" canda Marco membuat Liyana kesal. "Ayo sayang."

.....

"Jeff senyum donk masa mau nikah kek gitu mukanya." pria tampan itu hanya diam saja mendengar ucapan sang bunda. 

"Ayo ke Altar sebentar lagi acaranya di mulai."

.....

Saat ini kedua remaja yang sudah menjadi sepasang suami istri beberapa saat yang lalu itu tengah duduk di kursi yang memang di sediakan untuk mereka berdua.

"Anjir, gerah banget, Jeff ambilin minum sana." pria itu memutar bola matanya malas, namun tak ayal dia juga mengambilkan minum untuk gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

"Jeff, lo males gak acara beginian?" Jeffy hanya mengangguk saja tanpa minat.

"Yaudah ikut gue ayo." Liyana langsung menarik tangan Jeffy dan membawa pria yang hanya pasrah saja.

"Lo gila!" Jeffy tak habis pikir dengan Liyana yang akal nya diluar nalar. Tadi ia sempat pergi ke kamar mandi dan meninggalkan Liyana sendiri di taman, Tapi...

Lihat gadis itu yang tengah memandikan kuda dengan gaun yang sudah lusuh, mukanya sudah sangat cemong kala berapa kali ia terjatuh ketika tak sengaja menginjak gaunnya sendiri.

Acara pernikahan mereka belum selesai, tapi gadis itu sudah seperti anak kecil kecebur di got.

"Li, ayo balik! lo gila sumpah, bisa-bisanya lo!" Jeffy tak melanjutkan kata-kata sebab ia sudah menyerah melihat kelakuan Liyana yang sekarang malah mengoleskan tanah basah ke mukanya yang putih itu kemudian tersenyum lebar.

"Anjir Jeff gue jadi Nakusha tetep cantikkan?"

Pria itu menghela nafasnya kasar. Bisa-bisanya perempuan itu menikah dengan dirinya yang cukup sempurna ini. "Kayaknya Bunda salah milih jodoh buat gue." gumamnya yang sudah pasrah melihat tingkah ajaib dari Liyana.

"Nama lo padahal kek perempuan anggun, tapi sikap lu prik."

.....

"Ya ampun Liyana!" Mamah gadis itu terlihat syok melihat penampilan putri semata wayangnya yang sudah seperti bocah kecemplung di lumpur.

"Kamu main tanah lagi?" Ujar Marissa jengah dengan sikap gadis itu yang masih belum dewasa. Ia kira setelah menikah anaknya akan lebih bersikap normal. tapi ternyata masih abnormal.

Sedangkan Bunda Jeffy - Liora tertawa melihat menantunya itu. Ia tidak salah pilih menjodohkan Jeffy dengan Liyana. Gadis itu cocok dengan putranya yang dingin seperti kulkas.

"Sayang kamu habis main lumpur dimana?" Tanya Liora seraya mendekat ke arah Liyana.

Dengan antusias gadis itu menceritakan semuanya kepada Liora. Semua orang gemas melihat cara Liyana menceritakan perihal tadi. seperti seorang anak yang sudah pergi ke tempat indah kemudian di ceritakan kepada teman-temannya.

"Jeff, liat istri kamu gemes banget." Ujar Liora pada Jeffy yang sekarang malah fokus dengan handphone nya.

"Mah, kapan kita pulangnnya. Besok aku ada ulangan." ucapan Jeffy membuat Liora menatap putranya jengah.

J & LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang