.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Gak...gak..gue gak terima, masa gue yg kalah... gak adil... ulangi" Teriak Gracia pada Jinan
di malam yg dingin kali ini, seluruh jajaran Shanias corp sedang berpesta di salah satu beach club ternama yg ada di bali. mereka riyuh saling berdansa dan bersulang minuman satu sama lain antar rekan kerjanya masing2. Gracia bersama Jinan tengah asik bermain billiar, ada Sisca dan Anin yg duduk tak jauh dari sana sambil sesekali menyoraki keduanya memberi semangat, lalu Shani dan Dessy yg juga berada tak jauh dari tempat Gracia bermain billiar namun duduk di sofa yg lainnya
"Des... mau nangis" Celetuk Shani ditengah riyih sorak khalayak ramai disana
"Ck.. kebiasaan Shanimah.. kenapa lagi sih? " Dessy yg semula ikut berkontribusi sesekali menyoraki Jinan dan Gracia di ujung meja billiar sana mengalihkan atensinya pada sahabatnya yg tiba2 mood swing, Shani hanya memejamkan matanya mencoba menelisik perasaan gelisah yg tiba2 muncul lagi? seperti ini
"Kangen" Lirihnya masih dengan terpejam mencari pengertian dari sinyal perasaan yg ia tangkap,lalu Dessy mengerutkan keningnya keheranan
"Lo kangen Vino kali" Celetuknya yg sudah mulai frustasi akan sikap Shani kali ini, namun Shani menggeleng hebat menolak statemen sahabatnya itu
"Terus?" Tanya Dessy lagi, dengan mencoba untuk membuka matanya perlahan Shani masih menggeleng pelan namun begitu rapuh "Gak tau"
"Hufft... yauda2.. lo mabuk kali.. udah jangan banyak2 minumnya nanti jekpot gue yg repot" Dessy menjauhkan gelas Vodka yg sedari tadi ada dihadapan Shani, mungkin Dessy benar sahabatnya itu setengah sadar karena sedari tadi tak hentinya meneguk cairan alkohol dihadapannya
"Mau istirahat?" Ajak Dessy, namun lagi2 Shani menggeleng dan tak lama ia berdiri dari duduknya "Aku ke toilet dulu" Ucapnya lalu pergi begitu saja
"Mau di anter gak?" tawar Dessy namun Shani hanya menjawab 'tidak' dengan gestur lambayan tangannya
__
"Lanjutin.. gue tinggal bentar" Gracia melempar stik billiarnya kepada Jinan lalu meleos pergi begitu saja "Sialan" Celetuk Jinan kala sahabatnya itu sudah berlalu, dan ia melanjutkan permainan sendiri namun tak lama Anin dan Sisca bangkit dan bergabung untuk bermain menemaninya
Sementara Gracia berjalan dengan cepat menuju toilet, melangkah dengan sesekali melirik ke kiri dan kanan memperhatikan situasi sekitarnya, setelah sampai ia langsung masuk dan mengedarkan pandangannya ke semua penjuru ruangan, ada 6 bilik kamar didalam sana dan semua nampak kosong kecuali 1 bilik di ujung ruangan yg sepertinya ada seseorang di dalamnya, Gracia melangkah dengan pelan lalu berdiri didepan pintu bilik itu, tak lama seseorang didalam sudah selesai dengan kegiatannya, dibukanya pintu itu dari arah dalam
'srek
ia mematung saat menyaksikan Gracia dengan tatapan datarnya bediri tepat dihadapannya, fikirannya berkecamuk dan penuh tanya, kemudian dengan tanpa permisi Gracia mendorong tubuh orang itu kembali masuk kedalam bilik toilet bersamanya
' ctek
Dengan cepat Gracia memutar knop pintu dan menguncinya, pandangan mereka kini bertemu dengan jarak yg hanya sekitar satu jengkal. Dapat Gracia rasakan hembusan angin segar yg menerpa wajahnya meskipun sedikit bau alkohol karena mungkin orang itu terlalu banyak minum
"Gracia" Orang itu bergumam pelan, lalu sedikit mundur untuk menghindari tatapan Gracia yg sudah menggelap, ia takut. meski bagaimanapun Gracia adalah atasannya, namun langkahnya sudah tersudutkan karena posisi bilik kamar yg sempit dan kecil, Shani semakin panik dan bingung harus bagaimana sekarang? Iya, orang itu adalah Shani
KAMU SEDANG MEMBACA
~Daisy Flower~
De Todo"Tidak akan pernah ada kalimat perpisahan, tetap disini dan jangan kemana2! aku mau banyak cerita setiap malam menjelang tidur.. bersandar di bahu kamu.. menyanyikan lagu romantis,menatap kedua bola matamu hingga menyayup, dan memeluk kamu sampai te...