10

213 29 9
                                    

Suga POV

Aku mengatakannya karena aku menyesal, hatiku benar benar terpaut untukmu

Ku tutup mulutku untuk meredam tangisanku yang entah keberapa kalinya, namun dipikiranku hanya ada kalimat "AKU MERINDUKANMU DAN AKU MENCINTAIMU" seakan terpantri dalam pikiranku

Aku sadar kau semakin menjauh dan menghilang di hidupku, dan ini benar kekacauan dalam hidupku

Jisoo.. aku menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ku tepati.. aku menghianati hubungan kita..

"Apa kita akan menikah?"
Suara manis itu masih sangat tergiang dikepalaku, suara menggoda yang tiada habisnya, kekehan yang membuatku ikut tersenyum.. semua tentangmu masih terasa hangat dalam pikiranku

Mengingat kembali tangisanmu beberapa hari yang lalu membuatku begitu marah pada diriku sendiri..
Seharusnya seseorang yang terluka itu aku, ku mohon... Jangan terluka lagi, hanya karena orang brengsek sepertiku..

Lepaskan semua kenangan kita dipikiranmu, jika itu bisa membuatmu berhenti terluka. Biarkan aku yang mengingatnya sendiri, hanya kenangan itu yang ku miliki saat ini

"Hyung.. ada iu sumbaenim"
Suara jongkook membuyarkan pikiranku tentang jisoo
"Ini sudah satu Minggu kepergian jisoo Noona.."
Terdapat jeda dan helaan nafas lelah dari jongkook
"Dan selama satu Minggu ini kau tidak keluar kamar, makanlah Hyung.. jangan hanya minum"
Lanjut jongkook dan dapat Suga dengar dengan jelas bahwa jongkook menghawatirkannya

Pantaskah aku dikhawatirkan? Setelah menyakiti gadisnya dan sialnya aku tidak tahu keberadaannya

Setelah menyelesaikan ucapannya jongkook menutup pintu kamar Suga.

Suga berdiri dengan tertatih menuju kamar mandi, dapat melihat keadaan  wajahnya yang Kacau.. lingkar hitam mata dan bengkak diwajahnya karena terlalu banyak menangis dan minum.

Membuka pintu kamar, dapat ia lihat IU tidak sendirian, ada Jimin jongkook dan namjoon..
Entah apa yang mereka bicarakan, tampak ada tawa jongkook dan senyuman Jimin dan namjoon,

Suga yang melihatnya tampak tak peduli.. berjalan menuju mereka dengan pikiran tidak fokus, Suga tampak lelah dan lemah seakan tidak ada semangat hidup.

IU yang menyadari kehadiran Suga tampak tersenyum manis, bagaimanapun hari ini dia akan memberitahukan hal bahagia menurutnya, dan IU berharap itu hal yang membahagiakan untuk Suga juga.

"Ada apa?"
Ucap Suga datar dengan diselingi dengan duduk didepan IU..

"Hmm.."
Namjoon berdehem pelan
"Bicaralah, kami akan pergi"
Lanjut namjoon yang diikuti anggukan jongkook dan Jimin
Mereka tidak ingin ikut campur

"Tidak,.. kenapa harus pergi? Kalian juga akan tahu?"
Ucapan IU membuat Jimin jongkook namjoon dan Suga mengenyit tidak paham

"Oppa.. lihatlah"
IU mengeluarkan sesuatu dalam tas, benda kecil panjang warna biru itu diletakkan didepan Suga, Suga yang terheran mengambilnya

"Apa maksudmu?"
"Apa lagi, aku hamil anak kita"

Dapat IU lihat mata Suga, jongkook, namjoon dan Jimin terbebelak kaget dan suasana bertambah canggung..

Sedangkan Suga mulai tersadar  dunianya hancur, dia mengumpati dirinya sendiri

Dan yang dapat IU rasakan Suga tidak sebahagia dirinya saat mendengar dia hamil, mata Suga yang awalnya terbebelak kaget menjadi sendu, menatap sedih kearah benda kecil itu.

IU sadar, hati Suga tidak pernah ada untuknya mungkin tidak juga untuk calon anak mereka, meremas erat tangannya, IU sadar tidak boleh memaksakan Suga bertanggung jawab untuk keadaannya..

STILL YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang