9 : Garut

339 47 1
                                    




WARNING; GXG🔞 SCENE






~~~~

Malam sehari sebelum esok paginya sudah harus pergi ke Garut, Chika sedang duduk di atas kasur sembari menyenderkan kepalanya di headboard kasur. Kedua tangannya sedang mengutak-atik ponsel miliknya, Chika selama seminggu mengambil cuti kerjanya, pekerjaannya sekarang diserahkan ke Adel selama seminggu. Ara sedang tidak ada di kamarnya, tapi dikamar Michie. Ia sedang memberi asi sembari menidurkan Michie.
Dengan waktu yang tak lama, akhirnya Ara pun masuk ke dalam kamarnya dengan Chika lalu menghela nafas.

"Udah tidur, Michie nya?" tanya Chika, pandangannya terfokus ke arah Ara yang sedang masuk ke dalam kamar.

"Udah. Aku kasih asi juga udah." jawab Ara sembari menutup pintu dengan semula.

"Bagus deh." Chika tersenyum. "Sini ikut rebahan, aku mau nonton film!" ujarnya. Dengan antusias Ara menghampiri Chika, ia pun merebahkan tubuhnya tepat di sebelah Chika.

Ara mencium pipi Chika dengan sekilas. "Mau nonton film apa sih, Sayang?" Ara di malam itu hanya mengenakkan tanktop dan hotpants terlihat sangat cantik, mampu membuat Chika terpesona

"Titanic."

"Tumben."

"Lagi pengen nonton ajaa." jawab Chika. Ia meraih remote tv yang berada di nakas, menyalakan tv lalu membuka salah satu aplikasi khusus film dan tayangan serial di tv itu. Seusai mendapatkan film yang hendak ditonton yaitu film titanic, Chika pun menekankan salah satu tombol di remote itu untuk segera menonton.

"Siap? Kalo kamu mau nangis kejer langsung peluk aku aja." ucap Chika yang diangguki Ara.

Mereka pun memulai menonton film dengan damai dan tentram. Saat adegan romantis Rose dan Jack terkadang mereka berpelukan sembari menghayati film. Senyuman terpapar di wajah masing-masing.
Ketika saat adegan panas Rose dan Jack mulai terpampang jelas di tv, mereka berdua sempat bertatapan.

"Kenapa?" tanya Chika. Ia segera mempause film itu.

"Kaget sama adegannya."

"Bilang aja mau."

"Hah, ngadi-ngadi kamu!"

Chika tak membalas ucapan Ara, hanya tersenyum
miring. Ia menepikan rambut Ara, pandangannya terus saja mengarah ke arah bibir Ara

"I really want to kiss your lips." ujar Chika dengan sensual.

"Really?"

"Yeaa." Chika mengangguk.

"I want it too."

"Cause my cigarette is your lips."

Pandangan mereka terus saja saling bertatapan. Chika lebih duluan mendekatkan bibir ke arah bibir Ara. Chika akhirnya mencium bibir Ara. Tak lama, mata mereka sudah saling terpejam lalu mulai melumat.
Tangan kiri Chika menekan kepala Ara agar terus berciuman dengannya. Chika melumat bibir Ara dengan cukup ganas.
Chika merubah posisinya menjadi diatas tubuh Ara. Tangan Chika tak diam begitu saja, kedua tangannya meraba-raba tubuh Ara. Tiba-tiba, salah satu tangan Chika memeras payudara Ara yang masih terbalur oleh bra.

Ciuman Chika pun turun ke arah leher Ara sembari tangannya masuk ke dalam tanktop milik Ara dan memeras payudara Ara, sesampai Ara dibuat mendesah.

"Aaahhh.." lenguh Ara. "Kak Chikaaaa.."

Chika tak sengaja membuat tanda kissmark di leher Ara. Hal itu pun membuat Ara sedikit kesal dengan Chika.

"Kak Chikaaaakh.. kenapa disituuuu?"

Our Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang