27. °°Harapan°°

23 5 0
                                    

Pagi ini Azalin terlihat sangat bersemangat memulai harinya,sejak obrolannya dengan papa kemarin malam,ia jadi mempunyai harapan untuk memperbaiki hubungannya dengan Fiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Azalin terlihat sangat bersemangat memulai harinya,sejak obrolannya dengan papa kemarin malam,ia jadi mempunyai harapan untuk memperbaiki hubungannya dengan Fiki. Ia sangat berharap jika papa tak hanya mempertimbangkan,namun menyetujui hubungannya dengan Fiki.

Kini Azalin sudah berada di aula kampus untuk menuju kantin dimana biasanya pria bongsor itu berada. Azalin akan berbicara mengenai hubungan mereka,sekaligus memberi tahu Fiki tentang papa yang akan mempertimbangkan hubungannya dengan Fiki.

Langkah Azalin seketika berhenti,saat melihat pemandangan yang seakan menusuk hati Azalin. Nafasnya seolah tercekat saat melihat keberadaan Fiki dan Vira yang sedang bergurau ria bersama,terlebih Fiki yang terlihat sangat bahagia saat bergurau ria dengan Vira.

Kini air mata sudah tak tertampung lagi di kelopak mata Azalin,dirinya menangis. Azalin kini merasa bahwa Fiki sudah tidak memiliki perasaan lebih untuknya dan mulai menyukai gadis dengan rambut sebahu itu.

Azalin memilih pergi dari kantin,dan terduduk di taman dengan perasaan sedih,sangat sedih.

"Sekecewa ini kamu sama aku ya Fik? Sampai kamu gampang banget berpindah hati kayak gini,mungkin ini yang kamu rasain saat ngeliat aku sama Zidane dulu ... tapi aku masih cinta sama kamu Fik,aku belum bisa relain kamu pergi ..." Gumam Azalin dengan tangisannya,sungguh hatinya terasa sangat sakit sekarang.

Ditengah tangisnya,seorang gadis berambut legam menghampiri dirinya dan duduk disampingnya dengan raut wajah khawatir.

"Za,Lo kenapa hey? Kok Lo nangis?" Tanya Flora,gadis yang menghampiri Azalin saat tau Azalin menangis sendirian di taman kampus.

"Gue jahat banget ya Flo,udah nyakitin perasaan Fiki,sekarang aja giliran gue yang disakiti malah nangis kayak gini" balas Azalin dengan kekehan pahitnya.

"Za,kenapa? Jelasin ke gue,"

"Tadi gue liat Fiki dikantin sama Vira,hati gue sakit Flo waktu ngeliat Fiki sebahagia itu ngobrol sama Vira .... Gue tau gue jahat .... makannya Fiki milih pergi dan buang jauh-jauh perasaan dia buat gue,dan harusnya gue gak nangis kayak gini ......" Isak Azalin kini semakin menjadi,Flora hanya diam enggan untuk menanggapi. Flora mengusap punggung Azalin bermaksud untuk menenangkan sahabatnya itu.

"Dari awal gue udah bilang sama Lo Za,kalau Lo jangan nyimpen dua hati kayak gini,lagian siapa sih Za yang gak sakit hati saat ngeliat gadis yang dia cintai tunangan sama pria lain?"

"...gue gak pernah nyalahin Lo,tapi dari awal seharusnya Lo tegas dalam ngambil keputusan,biar jadinya gak kayak gini,"

"Udah Flo,papa udah tau kalau gue gak cinta lagi sama Zidane,dan papa mau mempertimbangkan hubungan gue sama Fiki,tapiii .... ternyata Fiki udah gak ada rasa cinta lagi buat gue ..."

"...gue pergi dulu ya,gue mau nenangin diri" pamit Azalin lalu pergi meninggalkan Flora.

Flora hanya menatap sendu kepergian Azalin,dirinya sangat merasakan apa yang dirasakan Azalin saat ini,namun menurutnya dalam hal ini tak ada yang bisa dibenarkan. Azalin yang terlalu lemah dalam mengambil keputusan,dan Fiki yang terlalu cepat mengambil keputusan membuat mereka saling pergi,tanpa ada penjelasan untuk satu sama lain.

COBA CINTAKU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang