"Neeeeellllllll keluar yuuukkkk boseeeennnn" deru NightD terdengar dari ujung lainnya panggilan suara.
Nelson yang mendengar deruan kawannya itupun menghela nafas, lalu memasang muka jengkel.
"mau kemana emangnya?" kata Nelson sambil menyalakan loud speaker, menaruh handphonenya dikasur dan berjalan ke lemari miliknya.
"ayo ke mall yang baru bukaaaa, ituloh yang deket kos kosannya Mefelz sama MoenD, apa ya namanya.. errr... apa ya.. - intinya itu dah! pleaseee, ga lama lama deh ga sampe malem, janji!"
"haaahh, jauh dong dari sini. 20 menit sendiri kalau naik motor, panas nih"
"ayolaaahhh, pake sunscreen"
"iya deh iya, buruan siap siap. 15 menit aku jemput."
"YEEEYYYY, makasih Nelson!! Dadaahhh!!" ucap NightD dengan nada riang sebelum menutup panggilan suara.setelah bersiap siap dan meminta ijin kepada orangtuanya, Nelson menyalakan motor dan bergegas pergi rumah milik NightD, jaraknya tidak jauh, mungkin hanya berjarak 5 menit dari rumahnya.
"Niiiggghttttt" panggil Nelson dari luar rumah, pagarnya terbuka, padahal NightD sendirian dirumah. kalau tidak salah ingat, orangtuanya sedang pergi untuk bisnis selama beberapa minggu.
"lama banget sih njir"
Nelson membunyikan klaksonnya tiga kali, namun tidak ada balasan yang datang dari NightD.'ini jadi pergi kagak sih, lama amat'
Batin Nelson.tiba tiba ponsel Nelson berdering, yang memanggil bukanlah siapa melainkan NightD.
"ngapain telfon, keluar buruan"
"tolongin aku kekunci di wc"
"dih goblok"
Nelson menutup telfon dan bergegas masuk kedalam rumahnya, menuju kamar NightD."kok bisa kekunci lagian njir, woy"
"kuncinya patah heheheheh"
"haha hehe gabisa kau dobrak apa"
"mana bisa dobrak keluar, keganjel lantainya, kan lantainya turun kalau di wc"
"oh iya juga, mundur dah, mau kutendang."
"oke, udah."Nelson menendang pintu plastik kamar mandi,satu, dua percobaan gagal, percobaan ketiga baru berhasil dan NightD bisa keluar.
"lemah amat, tiga kali baru bisa buka"
"HEY, masih untung kamu mau kutolongin. harusnya tadi aku pulang aja."
"hehe, kamupun ngomong gitu gabakal ninggalin aku sendirian, mau kamu ngomong apa aja gabakal pernah."
"terserah, ayo dah buruan. kutunggu diluar"
Kata Nelson memalingkan badannya.apa yang dikatakan NightD itu benar, sekalipun Nelson berada diambang kematian, sekalipun cahaya takdir putus dihadapannya, ia tak akan pernah mau, tak akan pernah bisa meninggalkan NightD. meski itu berarti nyawanya direnggut.
"lalalalaa~" NightD bergumam sebuah lagu, entah lagu apa sambil berjalan keluar rumahnya dan mengunci pintu.
"haii Nelsoonn"
"hai juga, nih helm"
"ooyaa, makasiii"
Nelson hanya mengikuti sapaan random NightD, Nelson sudah terbiasa akan kerandomannya, jadi mengapa tidak ia turuti sekalian? Hal itu cukup menyenangkan, bukan?Nelson kemudian menyalakan motornya dan menarik gas dengan hati hati, kecepatannya cukup tinggi sehingga mereka tidak terjemur terlalu lama dibawah terik matahari.
"kamu emang ngajak kesana mau ngapain?"
"hah?"
"kamu ngajak kesana mau ngapain?"
"HAH?"
"KAMU NGAJAK KESANA MAU NGAPAIN?"
"ga ngapa ngapain sih mau liat aja, bosen"
"hah?"
"CUMA MAU LIAT LIAT"
"HAH?!"
"MAU LIAT LIAAAAAT"
"ohh"
"hah?"
"hah?"Setelah beberapa menit berlalu, mereka akhirnya sampai ketempat yang mereka tuju dari awal, Nelson memarkirkan motornya dibasement mall.
"aduh, sampe juga yah, kukira aku bakal mati kepanasan dimotor tadi"
"alay kamu Nel"
"YA HABISNYA? PANAS ANJIRR"
kata Nelson menjawab NightD dengan suara pelan namun nadanya tinggi, supaya tidak terdengar oleh orang lewat."hehe, masuk yuk"
"iya deh, ayo"
NightD memimpin jalan masuk kedalam, sedangkan Nelson hanya mengikutinya dari belakang."Nelson,"
"kenapa?" Nelson memalingkan pandangannya yang semula melirik kesegala arah, sekarang terfokus pada fokus NightD."kamu mau kemana, Nelson?" NightD membalikkan badannya dan fokusnya memantul pada fokus Nelson.
"eh, aku ngikut kamu aja." Nelson memalingkan fokusnya pada antara bibir dan hidung NightD.
"ya aku bingung, makannya aku tanya kamu." ucap NightD, tanpa memalingkan pandangannya.
"aku juga nggak tahu. Kamu mau duduk aja dulu sambil makan jajan? Sekalian mikirin mau pergi kemana." tawar Nelson, mengembalikan fokusnya pada pandangan sahabatnya sembari tersenyum.
"hehe, boleh. Mau kemana? Starbucks?" NightD membalas senyum Nelson dengan fokus beralih pada lantai.
'triangle method.. Kenapa dia tiba tiba melakukan itu, aku tidak tahan dengan eye contact, apalagi triangle method. Sialan, aku jadi malu..'
Batin NightD meracau, jika ia bisa teriak, maka dia sudah pasti akan teriak dan berlarian kesana kemari."Night? Kamu kenapa?"
"ha-hah? Oh, gapapa! Hehe, ayo!"
NightD masih merasa malu akan perlakuan Nelson terhadapnya, ia bersikeras menyembunyikan rasa malunya, namun itu terlihat jelas, NightD tidak akan bisa menatap sesuatu lebih dari lima detik dan terus mengubah arah pandangnya jika dia sedang malu. Tentu saja, Nelson tahu hal itu. Mungkin saja ini bagian dari rencana iseng Nelson yang kesekian kalinya, atau mungkin bukan hal iseng baginya, mungkin sebaliknya dari kata iseng. Namun, siapa yang tahu?Dengan itu, Nelson merespons aksi malu NightD dengan senyuman, agaknya menahan tawanya agar tidak meledak didetik itu.
NightD melirik kearah belakang dan menemukan, tidak, kata yang pas - melihat bahwa Nelson tersenyum dengan puas, NightD kembali bertanya pada dirinya sendiri;
'Apakah dia bercanda, atau akankah dia serius dalam memainkan bidak caturnya yang bertaruh akan kewarasanku?'
YOU ARE READING
Promise me [ BxN ]
RomanceON GOING - 3 CHAPTER "Nelson," "buatlah sebuah janji denganku. janji yang tidak boleh kamu ingkari, atau aku ingkari." "baiklah, namun sebelumnya. janji seperti apa yang kamu maksud, Night?"