Maaf, Sakura.

422 49 21
                                    

Hari ke sepuluh aku berada di masa ini. Tidak ada hal yang menarik selama itu pula, hanya saja tiga hari lalu, Kakashi Sensei membawaku ke sini, sebuah panti asuhan yang berada di perbatasan desa, ya meskipun jaraknya tidak terlalu jauh dari Desa Konoha namun bisa dibilang tempat ini jauh dari keramaian.

Sebenarnya Kurashiki telah bangun dan kura-kura itu sudah mencoba untuk membawa kami ke masa yang seharusnya, namun karena membutuhkan Chakra yang begitu besar, alhasil aku dan Pakkun tidak bisa kembali, Dan Kurashiki kembali tertidur.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, berada di panti asuhan membuatku tidak bisa kemana-mana dan hanya Pakkun lah yang berusaha mencari informasi yang setidaknya membantu agar kami bisa segera kembali. Dan lagi panti asuhan ini sedikit berbeda, entah karena di masa berbeda atau memang ada yang aneh, meskipun aku baru tiga hari di sini, selama itu aku selalu mendengar anak-anak membicarakan tentang teman-teman mereka yang tiba-tiba menghilang, lalu mereka mencoba bertanya pada pengasuh dan para pengasuh itu akan berkata bahwa teman-teman mereka telah mendapatkan orangtua angkat.

"Sakura-chan kemarilah!" suara Naomi-senpai memanggilku, sepertinya aku harus membantunya untuk menyiapkan makan malam.

Aku berjalan menuju dapur, ia memang mendapatkan tugas untuk membantu menyiapkan makan malam. Jujur saja, ada rasa aneh dengan panti asuhan ini, karena hampir setiap sore sekelompok pria datang mengunjungi kami, lalu kami akan diperintahkan berbaris memanjang dan esok harinya salah satu anak di sini menghilang.

"Sakura Nee-chan," panggilan dari seorang gadis kecil

"Oh hai,Aiko-chan," balasku pada gadis yang usianya sekitar 10 tahun itu.

"Malam ini, giliran kita yang harus berbaris di aula."

Aku tersenyum menanggapi celoteh semangat dari Aiko. Satu hal yang pasti, yaitu mencari tahu apa yang dilakukan pria yang akan datang.

Setelah makan malam selesai, salah satu pengasuh memanggilku untuk dan merias diriku secantik mungkin.

"Kau harus bersikap yang sopan dan baik kalau mau mendapatkan orangtua angkat. Mereka orang kaya, pasti hidupmu akan jauh lebih menyenangkan." Katanya

"Baik, madam."

Rasanya ada yang berbeda dengan kediamannya beberapa hari terakhir, jika biasanya ada gadis berambut merah muda yang berceloteh tentang hari-harinya, kini rumahnya kembali sepi dan hening.

Kalau boleh jujur, ada perasaan bersalah yang bersarang dalam hatinya, sikapnya tempo hari membuat gadis kecil itu ketakutan, bahkan ia tak mau mendengarkan penjelasan Sakura.

Hari ini, ia mendapatkan misi di daerah perbatasan, kalau dipikirkan, tempatnya tak terlalu jauh dari panti asuhan Sakura, mungkin nanti ia bisa mampir ke sana dan melihat kondisi gadis itu.

"Jangan bersembunyi seperti tikus, Guy."

Lelaki dengan potongan rambut mangkok itu muncul dari balik jendela kamar, tak lupa dengan senyum semangat masa muda miliknya.

"Kita hari ini satu misi, loh."

"Hm." Gumam Kakashi malas

"Ayolah, kau itu harus bersemangat, masa muda mu akan sia-sia jika kau begitu-begitu saja." Guy mengatakan hal itu sambil berpose seperti biasanya

"Masa mudaku sudah cukup, bahkan lebih baik lagi kalau kau tak menggangguku." Kakashi membalasnya sambil bersiap menggunakan peralatan ANBU

Guy mendudukkan diri di kusen jendela, air mukanya secara perlahan berubah serius "Kau tau misi kali ini adalah menangkap orang-orang yang melakukan perdagangan manusia. Banyak anak-anak yang menghilang di daerah sekitar situ."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang