terakhir

1.9K 122 8
                                    






















lima tahun ke depan

"Papah? Ayah?"

Seungcheol mengangkat kepalanya tapi tidak membiarkan matanya terbuka. Ia kemudian menepuk lengan kiri Jeonghan yang berada di dalam rengkuhannya, "Hannie," Panggilnya.

Sosok yang dipanggil malam semakin menarik selimutnya ke atas untuk menutupi pundaknya yang hanya sedikit terbuka karena memakai kaos kebesaran milik Seungcheol namun menyempatkan untuk menjawab panggilan tadi dengan berkata, "Ung?"

"Anak laki-lakimu bangun," Dengan suara serak, Seungcheol berkata.

"Sebelum matahari terbit, dia anakmu," Jawab Jeonghan dengan singkat.

"Jangan mengutip apa kata Mufasa, sayang."

Jeonghan tidak lagi membalas. Ia malah semakin nyenyak untuk tidur, seperti menyuruh Seungcheol untuk menyelesaikan masalah tersebut sendirian.

Mau tak mau pun, Seungcheol membuka selimut yang menutupinya, membiarkan paha nya yang terekspos terkena angin dari AC yang menyala. Maklum, sedang musim panas, dan ya ia dan Jeonghan baru menyelesaikan kegiatan mereka tadi malam tanpa menggunakan pakaian apapun lagi (Meskipun sebetulnya tadi malam Seungcheol sempat membersihkan badan nya dan badan Jeonghan serta memakaikan Jeonghan kaos nya tapi melupakan dirinya untuk menggunakan celana).

"Ya Chan? Tunggu, Ayah baru bangun." Teriak Seungcheol untuk menanggapi panggilan anaknya.

Tangan Seungcheol meraih celana pendek dan kaos tanpa lengan dari lemari besar kemudian memakaianya dengan cepat. Setelah menggunakan pakaian-pakaiannya, kakinya melangkah ke pintu kamar. Ia buka kunci kamar, dilanjutkan dengan membuka pintu, dan menemukan anak laki-lakinya yang sudah melipat tangan di depan dadanya, "Anak kembar Ayah menggangguku."

"Itu adikmu juga Chan."

Chan menggelengkan kepalanya, "Karena mereka sudah mengganggu acara olahraga pagiku, mereka adalah anak Ayah." Jawabnya dengan nada sebal.

Seungcheol menggunakan alisnya untuk menyuruh anaknya menjelaskan kenapa Chan menganggu acara tidurnya dan Jeonghan.

"Mereka lupa untuk menyiapkan pr," Ucap Chan.

"Tapi ini sedang libur musim panas? Sekolah kalian kan libur panjang?"

Chan menunjuk Ayahnya dengan jari telunjuknya, "Iya! Itu yang tadi ku bilang, persis seperti itu, tapi mereka tidak percaya, jadi lebih baik Ayah yang jelaskan ke mereka dan aku akan kembali tidur."

Seungcheol menutup jari telunjuk Chan yang menunjuk dirinya dengan telapak tangannya, "Tidak sopan menunjuk Ayah seperti itu," Ucapnya sebelum kembali berkata, "Dimana adik-adikmu?"

Tolerate ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang