2. Bertahan Sakit

4.8K 204 4
                                    

Makasih kasih buat dukungannya selama ini. Komentar kalian selalu terngiang-ngiang di kepala setiap kali aku merasa putus asa sebagai seorang penulis, hingga kembali menimbulkan rasa percaya diri.

❦ ❦ ❦

Aran melangkahi bathtub yang sudah diisi penuh. Bersiin tubuh kamu, dan buruan ke sini, perintahnya sembari menyandarkan punggungnya pada pinggiran bak mandi yang dilapisi porselen.

Haahh... Tarikan napas Chika menyeruak ke telinganya. Aran menarik kedua sudut bibirnya menyaksikan perut istrinya yang menggelembung, tempat di mana anaknya sedang tumbuh.

Disaat Chika mulai membasuh tubuhnya di bawah gemecik shower, Aran malah berendam. Pikirannya segar dengan air hangat yang menyelimuti tubuhnya. Tidak hanya badannya yang nikmat, Chika juga pandai melayaninya. Semua pekerjaan yang istrinya lakukan membuat Aran benar-benar puas.

Pria itu membuka matanya kembali saat tidak mendengar suara shower dan detik berikutnya Chika yang melangkah ke dalam bathtub. Udah bersih?

Wanita itu mengangguk lalu mendaratkan bokong sintalnya di pangkuan sang suami dengan posisi mengangkang. Manik cokelatnya menatap dalam pria yang telah memilikinya itu.

Aran memuji Chika dengan sebutan anak pintar. Pria itu segera memeluk tubuh sang istri sambil mengecup bahunya dengan penuh gairah.

Salah satu tangannya memainkan puting payudara sang istri, sedangkan wanita itu hanya bisa memeluk leher Aran sambil mengistirahatkan kepalanya pada bahu sang suami.

Aran tidak protes dengan sikap Chika, dia malah meremas dada sang istri kemudian mengelusnya.

Anu kamu masih perih,Pria itu menggesek-gesekkan jari telunjukknya pada lubang yang dimaksud.

Hmm... Udah enggak.

Serius?Aran memasukkan dua jari sekaligus ke lubang sang istri. Tubuh Chika sedikit tersentak. Awas aja kalo kamu bohong. Aran menambahkan satu jari lagi dan sengaja mendiamkannya di sana.

Chika mengernyit. Wanita itu tidak ingin membuat Aran kesal. Karena itu dia mengangkat kepalanya dan mempertemukan dahinya dengan kening suaminya. Aku nggak apa-apa, balasnya kemudian mengecup bibir Aran dengan perasaan menggebu-gebu.

Tangan kanan Aran yang semula meremas payudara Chika mulai turun dan mengusap pelan perut istrinya sebentar, kemudian turun lebih jauh hingga mencapai spot favoritnya. Jari-jemarinya ikut menggesek-gesek alat kelamin sang istri dan satu per satu masuk lubang segitiga bermuda milik istrinya.

Chika mengernyit saat bibirnya diemut cukup keras oleh suaminya.

AKH! Wanita itu tersentak saat tiga jemari Aran menggelitiki lubang senggamanya.

Sakit?

Chika menggeleng. Enggak.

Bagus. Kalo kamu ngeluh, aku gak bakal nyentuh kamu lagi.

Aran kembali memagut bibir Chika dan menarik semua jarinya. Kedua tangannya menangkup sisi wajah sang istri agar ia bisa memperdalam ciumannya.

Hmm...Chika mendesah nikmat saat lidah mereka saling berpagutan.

Wanita itu dapat merasakan  milik suaminya sudah tegak kemudian mengangkat tubuhnya sedikit dan mulai memasukkan milik Aran ke dalam dirinya.

JLEB!

Belenggu (Chikara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang