Regresif Alpha 2 ⚠️

207 11 1
                                    

"Huphh.. Huh.. Huhhh" Robin menghambat jalur nafasnya, dirinya lemah dan merasakan mual yang sangat kuat.

"Robin?!" Chopper yang sedang dikamar penginapan sendirian langsung menghampiri dan membantunya duduk.

"Apa.. Huh.. Tidak ada.. Seorangpun disini? Huh huh maaf mengganggu bahkan saat kita sedang liburan" Sesal Robin, berbicara dengan nafas terpingkal.

"Sanji baru dari sini, dia kehilangan napsu makan dan sedang sensitif.. sekarang tidak ada seorangpun."

"Itu..."

"Ya sepertinya dia akan segera heat, dan sanji meminta penekan. Dia tidak mau di bantu zoro atau Luffy"

Chopper berbicara sambil memberi suntikan penenang bagi Robin. "Bukankah ini semakin buruk, obatmu sudah tidak mempan lagi bukan?"

"Tidak.. Huh.. Itu karna.. Ditempat ini penuh dengan feromon" Robin beralasan.

Sekarang kru SHP sedang menikmati liburan di spa island setelah mendapat banyak emas di thriller back. Memesan kamar VIP, tempat ini penuh hiburan.

Ada 12 kolam, dari kolam arus, kolam dengan lompat tinggi, kolam air terjun dengan sumber air panas, kolam cola dan air susu. Ada kolam dengan permainan Arcahade, kolam dengan permainan voli bahkan tenis.

Wahana air perosotan yang tinggi, sangat lengkap dengan permainan yang patut dicoba.

Memiliki penginapan yang mewah juga restoran yang menyediakan banyak makanan, surga ditengah laut grandland.

Tempat ini tentu akan di penuhi orang, feromon alpha dan omega akan bercampur baur disini, terlebih ditempat seperti ini akan banyak pasangan yang menghabiskan waktu bersama, menumpahkan feromon adalah hal biasa.

Robin yang tidak kuat terkena dampaknya. Terlebih memang tubuhnya sudah sampai batas.

"Aku lebih tau soal kondisimu jangan berbohong, bagaimana jika kau.. Um itu, um yah itu Robin" Ucap ragu Chopper malu malu mengatakannya.

"Dari mana kau tau hal itu?" Robin yang paham menepuk topi chopper, ia tau maksud anak ini. Sekarang mereka ditempat berlibur, akan mudah menemukan pasangan satu malam.

Robin bisa memiliki pilihan, layak dicoba mungkin akan mendapat feromon yang cocok. Lalu melakukan tanda sementara. Itu maksud Chopper.

"Aku ragu dapat menemukan feromon yang cocok" Obat Chopper sudah bereaksi dia mulai merasa baikan. "Bahkan sudah 30 tahun, hanya feromon Sanji yang cocok denganku.."

"!!!" Chopper dan Robin terkaget, pintu terbuka orang yang tak diundang masuk.

"Robin-chan.. Aku.. Aku tadi melihatmu dalam kondisi buruk, ada apa?" Pria itu kembali, dia adalah Sanji.

"Cook-san" Robin terseyum tipis, "tidak apa aku hanya sedikit pusing, dan Chopper memberiku obat"

"Begitu?" Sanji nampak kikuk, mengelus sikutnya ragu. "se..sebenarnya Aku.. Mendengar pembicara kalian.."

"!!"

"Dan aku, tau kondisimu.. Jika, jika feromonku bisa membantu.. Kenapa tidak Robin-chan menggunakanku?" Tawar Sanji ingin membantu.

Tawaran yang terlalu tiba-tiba, Robin yang cerdas bahkan membeku.

Ada hal yang perlu penjelasan, sanji tau kondisinya? Sejak kapan? Itu membuatnya sedikit malu.

"Itu tidak perlu, jangan khawatir. terimakasih untuk tawarannya Cook-san" Tolak Robin

"Robin..." Panggil halus Chopper, dia ingin menghargai keputusan Robin. Tapi, tubuhnya benar-benar membutuhkan obat alami yang berasal dari instingnya.

Robin X Sanji - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang