•~Chapter 18~•

354 25 8
                                    

Shikadai membuka pintu sel Sarada, namun Sarada menatap bingung Shikadai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shikadai membuka pintu sel Sarada, namun Sarada menatap bingung Shikadai

"Ikut aku"
Suruh Shikadai

"Apa eksekusi ku sekarang? "
Tanya Sarada

"Ikut saja"
Jawab Shikadai membalas pertanyaan Sarada sembari tersenyum hangat

Sarada memutuskan untuk mengikuti Shikadai dari belakang karna sepertinya Shikadai tidak ingin memberi tau

Shikadai mengajak Sarada kesebuah ruangan, saat masuk ruangan tersebut, disana ada Sumire, Yodo dan ketiga pria yang merupakan saksi di sidangnya

"Sarada"
Yodo langsung menghampiri Sarada dan memeluknya
Sarada membalas pelukan Yodo

"Akhirnya kau keluar juga"
Ucap Yodo

Sarada mengerutkan dahinya dan dan heran dengan ucapan Yodo barusan

"Maksudnya? "
Batin Sarada

Yodo melepaskan pelukan mereka dan menatap wajah Sarada

"Kau bebas Sarada, kau bebas"
Ucap Yodo

Sarada masih belum mengerti dengan situasinya sekarang, ia menatap kosong Yodo

"Sarada bisa kau ikut aku? "
Tanya Shikadai

"Dengan senang hati"
Jawab Sarada

Sebelum pergi, Sarada tersenyum kepada Yodo atas tanda perpisahan, Yodo sadar bahwa Sumire

Menatap Sarada dengan tajam, Yodo mengambil sapu yang tak jauh dari tempat ia berada

Takk

"Akhh! "
Yodo memukul Sumire tepat di punggung nya menggunakan gagang sapu

"Mata mu anj! "
Bentak Yodo

Sumire hanya terdiam dan menunduk sembari merasakan kesakitan di punggung nya

Sedangkan James, Mark dan Erik hanya diam seribu bahasa

Sarada menelusuri ruangan di istana mengikuti Shikadai, sepertinya sudah berapa lama ia tinggal di sel, ia sangat merindukan suasana istana ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarada menelusuri ruangan di istana mengikuti Shikadai, sepertinya sudah berapa lama ia tinggal di sel, ia sangat merindukan suasana istana ini

Setelah sampai di sebuah ruangan, Shikadai membuka pintu ruangan tersebut dan memasukinya

"Aku membawa seseorang"
Ucap Shikadai

Terlihat seseorang yang duduk di singasana bangkit dari posisi duduknya dan menatap Sarada dengan kaget

Siapa lagi kalau bukan Boruto, Sarada pun terkejut melihat suaminya, ia bertemu kembali dengan pria kuning itu

Boruto berjalan dengan perlahan mencoba untuk mendekati Sarada, Sarada terus menghindar hingga dia terpojok

Boruto menempelkan salah satu tangannya di dinding hingga wajahnya dengan dengan Sarada

Shikadai memilih untuk keluar dari ruangan karna tydak ingin menggangu kemesraan mereka

Sarada memandang ke arah lain untuk menghindari kontak mata dengan Boruto

"Look at me"
Suruh Boruto

Sarada tetap tak menurut, ia lebih baik melihat monyet di banding melihat wajah suaminya yang sudah membuat dia sendiri kecewa

"Sayang"

"Gk usah sok sweet deh! "
Elak Sarada

Boruto yang terkejut dengan ucapan Sarada tadi, ia sedikit menjauh dari Sarada

"Apa yang dia katakan barusan? "
Batin Boruto

Saat Boruto sudah menghindar dari dirinya, Sarada menatap sinis Boruto lalu hendak Melangkah menuju pintu keluar

Grep

"Tunggu! "
Boruto mencengah Sarada pergi dengan menahan tangannya

Sarada langsung menepis tangan Boruto dan menatap lelaki kuning itu

"Aku sudah muak dengan mu!, dan perlu ku tegaskan! Aku tidak mencintaimu lagi! "

aduh maaf bgt ya bru bisa up segini, blakangan ini aku sibuk, ngurus pendaftaran sklah hehe, tpi aku usahanya buat up kok

JANGAN LUPA VOTE💓




•~Love In The Kingdom~• {Boruto × Sarada}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang