Ravn berhak dicintai lebih luas dari Universe. Ravn berhak memiliki galaksinya sendiri untuk menjalani berbagai macam cerita yang lebih luas dari semesta..
Ravn dan Kim Youngjo adalah dua karakter berbeda. Semua bisa menyatu dalam setiap cerita.
T...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi-pagi sekali Halmoni sudah ribut mengajak Michael dan David untuk bergegas ikut dengannya ke toko baju langganan. Sementara pikiran Michael masih menerawang pada buku resep appa Kim, dia menjadi satu-satunya orang yang terlihat tidak antusias menjalani kegiatan hari ini. Michael tahu acara keluarga itu sangat penting bagi neneknya. Wanita itu pasti sudah menyebar undangan lewat telepon dan berencana mengumpulkan seluruh keluarga di Busan. Tidak ada yang mampu menghalanginya termasuk keadaan appa yang semakin hari semakin buruk.
"Justru sebelum ada apa-apa dengannya, aku ingin segera menyelesaikan semua ini. Aku tidak akan membiarkan ayahmu menerima kematian dengan nama buruk di kalangan keluarga dan kerabat."
Begitulah jawaban Halmoni saat Michael mengingatkannya soal appa. Jadi dia pikir percuma angkat bicara atau mengajukan pendapat. Toh keputusannya akan sama. Michael dan David harus semakin terampil beradu akting agar semua baik-baik saja.
"Wah ini menantumu? Dia tampan sekali. Apa dia keturunan Amerika-Korea? Wajahnya sungguh unik dan menggemaskan," puji si pemilik toko hanbook langganan halmoni.
Seorang perempuan berusia lima puluh tahunan yang terlihat anggun menggunakan hanbok sederhana warna kuning pucat menepuk-nepuk pundak David. Wajahnya selalu terlihat ramah dan keibuan. Persis ratu peri yang pernah Michael lihat di kartun favorit Josh.
David hanya meringis, mengangguk sopan sambil sesekali memberi tatapan percaya diri yang sangat natural. Dia senang dipuji. Kalau tidak salah, dia juga dipuji karena kepintarannya menilai sebuah lukisan yang baru halmoni beli oleh sang kolektor beberapa hari lalu. Mungkin itu alasan halmoni membiarkan David membuntutinya saat kolektor guci datang sehari kemudian.
"Nenekmu lama-lama akan jatuh cinta padaku, loh."
David mengungkapkan hal itu dengan ekspresi bangga sementara Michael hanya menanggapinya sambil setengah mencibir tidak percaya. Michael kira satu-satunya hal yang lebih pantas ia lakukan adalah membuat orang-orang berpendapat buruk tentang David. Itu akan memudahkan Michael mencari alasan agar ia lekas pulang ke Kanada sebelum mereka semakin jauh terjun ke dalam sandiwara ini.
"Sudahlah, kenapa kau malah mengomentarinya seperti anak gadis yang bertemu idola?" ketus halmoni sambil melempar pandang ke sekitar toko.
"Kau atur baju untuk anak-anak ini, aku akan minum teh di bawah."
Halmoni melengos begitu saja, membuat si pemilik toko mendelik gemas setelah dia pergi.
"Nenekmu tidak pernah berubah, Youngjo. Dia benar-benar berhati dingin," bisiknya di kalimat terakhir.
Michael menyeringai tanda setuju.
"Aku Nyonya Choi, panggil saja begitu. Aku lebih suka dikenal dengan nama belakang suamiku."
Michael dan David mengangguk, lalu mengikutinya ke bagian terdalam toko yang terlihat lebih privat.
"Ini koleksi terbatas," tunjuk Nyonya Choi pada sebuah etalase kaca yang hampir menyentuh langit-langit. "Aku hanya membuat satu sampai tiga di setiap musimnya. Beberapa adalah pesanan khusus para ibu menteri. Sebenarnya aku bisa saja membuatkan untuk kalian, tapi semenjak acaranya mendadak, jadi mohon maaf aku hanya memiliki ini. Kuharap nenekmu tidak mengomel lagi."