DUA

1.5K 178 13
                                    

"WOY! BOM ATOM!"

Beomgyu berdecak, dengan malas, ia menoleh kearah seorang gadis dengan rambut sebahu berlari kearahnya. Ia adalah, Ryujin. Sepertinya gadis itu baru saja memarkirkan motornya.

"Tumben berangkat?" Tanya Ryujin heran. Pasalnya, semalam mereka balapan tengah malam, biasanya Beomgyu akan malas masuk sekolah. Pasti pemuda itu lebih memilih tidur lama di kasurnya.

"Males, ada orang aneh dirumah gue." Balas Beomgyu, lantas ia berjalan menjauhi area parkiran sekaligus meninggalkan Ryujin ditempat. Gadis tomboy itu mencebikan bibirnya, ia bergegas menyusul Beomgyu.

"Orang aneh? Siapa? Dia tinggal di rumah lo emang?" Tanya Ryujin penasaran, jiwa-jiwa keponya bergejolak.

Beomgyu mendengus, "pokoknya orang aneh, lagian dia juga udah pergi."

Dalam hati, Beomgyu masih penasaran pada pemuda bernama Kang Taehyun itu. Ia masih bingung, saat malam hari ia membawanya ke rumah, pemuda itu bersikap seperti anak kecil. Tapi, saat pagi hari, pemuda itu justru berubah seperti remaja umumnya, sangat berbeda dengan yang semalam.

Apa pemuda itu mengidap kepribadian ganda?

"Gue yakin nih ye, dia pergi pasti karena lo yang ngusir." Tebak Ryujin menyadarkan Beomgyu dari pikirannya.

"Niatnya sih gitu. Tapi dia tau diri, jadi dia pamit pulang sendiri."

Taehyun memang pamit padanya, tapi untuk pulang Beomgyu mengantarnya. Entah kenapa hatinya merasa kasihan pada pemuda manis itu.

Ryujin sudah menduga, ia hanya geleng-geleng kepala. Selain cuek dan irit bicara, Beomgyu juga bukan tipikal orang mudah akrab dengan orang lain. Ia akan diam saja, bicara pun kalau itu penting, jika sudah tidak ada urusan lagi dengannya, pasti Beomgyu akan mengusirnya.

"Jangan suka ngusir-ngusir jadi orang, ntar kalo lo mau numpang dirumah gue lagi, terus gue gak mau, mampus lo." Ancam Ryujin, sebenarnya ia hanya meledek.

"Yaudah sih, gue tinggal pindah apartemen aja." Balas Beomgyu santai. Ryujin meringis, ia lupa kalau Beomgyu banyak uang.

Gadis itu menatap Beomgyu malas, "urusan sama bokap lo belum selesai? Sumpah deh ya, bokap lo kayaknya berambisi banget ya Gyu buat nyeret lo pulang? Jujur gue kasian sama lo, yang terus-terusan lari dari kejaran anak buah bokap lo, apa lo gak cape?"

"Lebih cape lagi kalo gue balik, terus dituntut ngelakuin apa yang mereka mau, Jin." Balas Beomgyu membuat Ryujin terdiam.

"Gue cuma manusia biasa, sedangkan orang tua gue selalu nuntut gue diluar batas kemampuan gue. Gue jadi males, dan mending milih lari. Oh ya satu lagi, tolong jangan ngerasa kasian sama gue. Gue paling benci itu, tetap biasa aja, seolah-olah gak terjadi apa-apa."

Setelah mengatakan itu, Beomgyu melenggang pergi meninggalkan Ryujin yang masih diam ditempat. Maniknya menatap punggung Beomgyu yang semakin menjauh dengan tatapan sendu.

"Lo munafik, Gyu. Gue tau, kalo lo itu rapuh."

***

Bel pulang berbunyi, seluruh murid mulai heboh membereskan buku-buku pelajaran mereka lalu dimasukkan ke dalam tas. Seluruh murid dari berbagai kelas berhamburan keluar.

Langkah Beomgyu membawa dirinya menuju parkiran untuk mengambil Motornya. Sampai disana, terdapat inti gang Black Moon berkumpul, sepertinya mereka menunggu kedatangannya.

"Dateng juga nih anak." Ujar Hueningkai, ia berdiri dari acara duduknya.

Beomgyu mengangkat satu alisnya, "kenapa?"

TYUNIE! -BeomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang