DUA BELAS

1.3K 171 41
                                    

"ARRGGHH!"

Beomgyu mengusak rambutnya kasar. Setelah pergi kepantai tadi, Beomgyu memutuskan untuk langsung pulang ke apartemen sehabis menggantarkan Taehyun.

Sampai di apart, Beomgyu langsung misuh-misuh di kasur, meruntuki ucapannya yang tanpa sadar keluar dari mulutnya saat di pantai.

"Gue suka soalnya."

Sial, apa yang dia pikirkan tadi? Beomgyu berbaring di kasur, kedua tangannya menutupi wajahnya. Mengingat hal itu, membuat Beomgyu malu.

Apalagi saat melihat respon Taehyun. Mata bulat nan bening pemuda itu menerjap, lebih parahnya Taehyun malah tersenyum dan mengiyakan perkataannya barusan.

Sebenarnya, Beomgyu tidak peduli dengan Taehyun yang mengiyakan ucapannya. Hanya saja, senyumnya itu yang berbahaya, jantung Beomgyu seakan mau meledak.

Beomgyu menghela napas, perlahan kedua tangan yang menutupi wajahnya merosot turun hingga ke dagu, maniknya menatap langit-langit kamar.

"Udah gila gue kayaknya." Gumamnya.

***

"Hyun, cita-cita lo pengen jadi apa?"

"Jadi Ultraman."

"Loh kok jadi Ultraman? Kenapa?"

"Biar kuat dong! Karena selain kuat fisik, aku juga pengen kuat mental."

"ANJAY!" Teriak Yeonjun dan Hueningkai serempak, lantas ketiga pemuda itu tertawa.

Melihat interaksi mereka, para sahabatnya menggeleng kepala. Tak menyangka juga, ternyata Taehyun bisa sefrekuensi bersama duo anak rempong itu.

Para inti Black Moon dan Taehyun sedang berkumpul di markas. Jika kalian bertanya bagaimana Taehyun bersama mereka, itu karena Beomgyu. Ia mengajak Taehyun kemari, tentu saja dengan senang hati Taehyun menerima ajakannya, lagipula ia bosan dirumah.

Tenang, bibi Riz sudah mengijinkan. Wanita itu bahkan senang, ia juga berterima kasih pada Beomgyu karena telah mau menerima Taehyun sebagai teman.

"Pengen kuat mental? Emang ada yang nyakitin mental kamu Hyun?" Celetuk Yeji bertanya.

Taehyun menoleh kearahnya, "emang kuat mental harus ada yang nyakitin dulu? Mental itu harus di latih sejak dini, biar nanti pas kita udah gede, gak kaget menghadapi masa-masa dewasa." Jelasnya.

Penuturan Taehyun membuat para inti Black Moon termangu. Termasuk Beomgyu yang sedang duduk di pojokan, maniknya sedikit melirik pemuda manis itu.

"Keren banget lo Hyun! Temen gue nih bos senggol dong!" Heboh Yeonjun seraya merangkul pundak Taehyun.

Suara Yeonjun terdengar seperti toa, Taehyun sedikit menjauhkan telinganya yang berdengung, luar biasa sekali intonasinya.

"Anjing lo Jun! Punya suara gak kira-kira, kasian Taehyun njir, pasti penging tuh kupingnya" celetuk Ryujin, mewakili isi hati Taehyun.

Yeonjun hanya memasang watados, ia pun menoleh ke arah Taehyun, "maap yak, spontan."

Taehyun hanya tersenyum maklum, sepertinya ia harus terbiasa dengan Yeonjun. Karena pemuda itu terkenal heboh dan suaranya yang bisa menggemparkan dunia.

Selain itu, bagi Taehyun, Yeonjun itu lucu. Ia juga sering berbuat iseng bersama Hueningkai, ada saja tingkahnya yang dapat membuat Taehyun tertawa. Bukan hanya Yeonjun dan Hueningkai saja, para inti Black Moon yang lain juga memperlakukan Taehyun dengan baik, mereka asik, hangat, dan menyenangkan.

TYUNIE! -BeomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang