05

4 0 0
                                    

"Bahkan dunia pun, menginginkan senyumanmu yang begitu indah."

•••••

Dia menundukkan badannya didepan kedua orang tuanya, mengangkat kedua tangannya seraya memohon dengan air mata yang mengalir terus menerus tanpa henti, bahkan seluruh wajahnya memerah.

'Oh god, mengapa dia terlihat menggemaskan dengan wajah yang memerah itu.' batin seseorang disebrang sana.

previous chapter <<<<

•••••

Suasana hening dan canggung terus menyeruak, tak ada satupun yang berniat membuka suara atau bahkan bergerak dari tempat mereka, mereka terlihat bagai sebuah patung. Semua orang  masih dengan posisinya berdiam diri merenungkan pertanyaan dari seorang gadis kecil yang hingga sekarang masih berlutut memohon.

"Ekhem... bisakah aku membawanya ke taman belakang?." Akhirnya ada seseorang yang memecahkan keheningan yang telah berlangsung lama.

Pria itu langsung menggengam dan menarik lembut tangan gadis itu tanpa menunggu jawaban dari orang-orang yang berada disana, dia membawanya ke taman belakang.

Sesampainya ditaman belakang, dia menuntun gadis itu duduk dikursi panjang yang berada ditaman. Lagi-lagi suana menjadi canggung, mereka hanya diam menikmati angin yang berhembusan diarah mereka.

"Ada apa membawaku kesini?" tanya gadis itu,dia menatap pria yang berada disampinya.

Bagai rumput yang bergoyang, angin yang terus menerus berhembusan, terlihat banyak daun-daun yang berguguran, serta sebuah mata yang begitu indah terus memandangi seorang pria yang tersenyum manis kepadanya dengan tatapan datar.

Melihat tatapan itu membuat dirinya tertegun 'apa yang terjadi dengan gadis manis ini?' batinnya.

"Ah iya... aku jadi lupa tujuan awal ku membawamu kesini" ucapnya

"Sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu hal, mengapa dirimu begitu menolak keras tentang perjodohan kita?  ada yang salah dengan diriku? apa karena aku memiliki senyum yang begitu manis ataukah aku tak seperti tipe idealmu?" tanyanya yang tak ada habisnya

Mendengar semua pertanyaan dari pria aneh itu, ia menghembuskan nafasnya dengan tarikan yang begitu dalam lalu menghembuskannya secara perlahan'mengapa orang tuaku ingin menjodohkanku dengan pria aneh ini' batinnya yang sedari tadi menahan kesal setengah mati terhadap pria aneh itu.

"Kau membawaku kesini untuk menanyakan hal itu?"

pria itu mengangguk polos, melihat tatapan polos yang diperlihatkannya membuat dirinya tidak bisa membendung rasa kesalnya.

"Dengarkan aku pria aneh, itu bukan urusanmu mengapa aku bersikeras menolak perjodohan ini, dan kau harus menolongku agar perjodohan bodoh ini tidak terjadi. Aku mohonn kepadamu" ucapnya memelas sembari memohon kepada pria itu

"Mengapa aku harus membantumu untuk menolak perjodohan ini? jika aku mau, aku bisa saja memaksa kedua orang tuaku untuk melaksanakan pernikahan ini secepatnya." ujar pria itu dengan santai

"Dan lagi pula, kau terlihat cocok bila bersanding denganku. Kau cantik dan aku tampan jika kita menikah nanti kau hanya perlu diam dirumah menikmati semua kekayaanku saja tanpa harus repot repot kerja, bagaimana apakah kau masih ingin menolakku?"

Sepertinya kesabarannya tengah diuji oleh sang kuasa, sedari tadi pria aneh ini membuat dirinya kesal tak tertolong 'jika saja aku tidak meminta bantuanmu, mungkin dirimu sudah ku tendang dari tadi dasar kuda jelek' dirinya memaki pria itu dalam hati

"Aku benar benar tidak bisa menikah denganmu, kau dan aku berbeda,-"

"Kau memang bisa melakukan apapun yang kau mau, kau punya segala hal yang berada didunia ini, tetapi kau tidak bisa memaksaku untuk hal bodoh itu, mau sampai kapan kau akan memakai kekuasaan orang tua mu? semua orang punya hak untuk menolak apakah aku tidak boleh melakukan apa yang aku mau? dan soal kekayaan, lebih baik kau simpan saja kekayaanmu itu untuk masa depan karena kita tidak tau akan seperti apa kedepannya."

Gadis itu merasa cukup berbicara panjang lebar entah pria aneh itu mendengarkannya atau tidak itu bukan urusannya, dirinya segera bergegas balik ke arah ruang tengah meninggalkan pria aneh yang sedang termenung memikirkan ucapannya tadi.

•••••

Ruang tengah yang tadinya terdengar ramai, tiba tiba menjadi hening ketika gadis itu kembali dan jangan lupakan pria aneh dibelakangnya yang terlihat menunduk lesu.

"Bagaimana sayang, apakah kau mau menerima perjodohan ini?" ucap wanita disebrang sana

"Huftt... tante maaf sebelumnya telah membuat keributan serta membuat kalian menunggu lama" ucap gadis itu dengan sangat hati-hati

"Ah, soal itu tidak apa-apa sayang kami tidak merasa menunggu disini"

"Maaf tante, sepertinya aku benar benar tidak bisa menerima perjodohan ini, aku dan pri- ah maksudku ken tidak memiliki kecocokan yang sama"

"dia menyukai nasi berwarna hijau, sedangkan aku tidak. Ketidak cocokan itu nantinya akan menjadi masalah dirumah tangga kami, maka dari itu aku benar benar minta maaf tante tidak bisa menerimanya" ucapnya dengan nada sedih yang dibuat-buat.

"tetapi abyera, ketidak cocokan itu akan membuat kalian melengkapi satu sama lain nak" kini sang ibu yang membuka suara sembari memberi tatapan tajam kearahnya, dan tatapan yang dilayangkan kearah abyera tentu saja terlihat begitu jelas dihadapan ken

'sepertinya ada yang salah disini, mengapa aku merasa keluarga ini sedang berpura-pura'

•••••

hi guys 👋🏻 how r u? everythings good? i hope  u guys always be happy and keep smile everywhere oke? oh ya, can u guys gimme a star or something make me happy thoo? if u will give that i'll thank u so much, goodbye 🫰🏻

ILUSSION (slow update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang