Pasca Pingsan Dan Maling

1.5K 13 2
                                    

Setelah 3 jam pingsan, aku pun terbangun di sebuah kamar mewah. Ya, itu adalah kamar Rita. Dan aku masih sangat ingat kejadian saat aku terbekap di ketek Rita tadi. Aku pun berpikir bahwa tidak ada jalan keluar. Aku hanya bisa pasrah dan menjadi budak Rita dan tinggal disini. Dibanding tinggal di tempat yang lama dan kumuh itu, disini seperti nya jauh lebih baik. Kenapa aku berpikir seperti itu? Karena meskipun aku sekarang budak Rita, aku terbangun di kasur yang empuk ini. Yang artinya aku hanya budak untuk mainan ketek Rita saja. Kehidupan ini seperti nya jauh lebih baik.

Tak lama setelah merenung, Rita pun datang dan seperti nya dia belum mandi. Aku tau itu karena baru melangkahkan kaki ke kamar ini, baunya sudah menusuk hidungku. Aku pun terdiam.

Rita: Oh, Dina. Kamu sudah bangun?

Dina: Su-sudah nyonya.

Rita: Ga usa panggil nyonya, panggil kaya biasa aja. Toh kamu ttp teman ku walau sekarang budak ketek aku sih hehe.

Dina: Baik Rita

Rita: Hm.. tapi Din, aku kepikiran sesuatu deh

Dina: kepikiran apa Rita?

Rita: Gimana kalau... Kita berdua jadi ratu Ketek aja, nanti kita perbudak orang lain. Gimana? Soalnya kamu teman pertama aku, jadi aku kasi kesempatan untuk kamu. Tapi tetap posisi aku lebih tinggi dari kamu ya Din haha.

Mendengar perkataan Rita, aku pun setuju. Karena akhirnya aku akan berada di posisi Rita dimana aku bisa menyiksa orang semauku. Akan ku lampiaskan apa yang dilakukan Rita kepadaku ke orang yang akan dijadikan budak nanti

Dina: kamu serius Rita?? Aku bisa menyiksa orang lain semauku?

Rita: Iya Din, semau kita.

Dina: Yey!!

Rita: tapi, kalau mau jadi ratu Ketek, pakaianmu juga harus pakaian ketekan dong.

Dina: Ah okey, aku buka nih bajunya.

Aku pun membuka bajuku hingga tersisa tanktop nya saja.

Rita: nah bagus, terus tiap sore kamu harus cari keringet, tapi jangan mandi sorenya.

Dina: baik Rit. Tapi, siapa yang bakal kita jadiin budak??

Rita: Iya juga ya, aku belum kepikiran

Tak lama setelah itu, alaram rumah Rita berbunyi. Itu berbunyi karena brangkas uang milik Rita di buka paksa oleh seseorang. Itu berarti ada maling di rumah Rita. Saat alaram berbunyi, rumah Rita otomatis terkunci. Jadi, maling tidak akan bisa keluar. Rita dan Dina pun bergegas melihat brangkas itu. Brangkas itu berada di sebelah kamar Rita, di sebuah ruangan kecil yang tidak ada jendela. Saat membuka pintu, terlihat ada seorang pria pendek dan kurus(tidak terlalu kurus) sedang panik mencari jalan keluar. Maling itu pun melihat Rita dan Dina di depan pintu. Maling itu awalnya santai karena yang datang hanya wanita. Tapi dia tidak tau mereka itu wanita seperti apa.

Rita: waduh Din, kayanya budaknya Dateng sendiri nih

Dina: Haha, ga perlu susah sudah nyari deh

Rita: Din, kunci pintu, saatnya kita bersenang senang ♥️

Dina: Okey

Aku pun mengunci pintu tersebut. Sehingga dalam ruangan tersebut ada 3 orang, yaitu maling yang setengah panik, Rita yang baunya masih menusuk tajam, dan aku yang mulai sedikit berkeringat.

Maling itu bergegas ke arahku. Dan dia melayangkan pukulannya ke arahku. Namun, karena aku dulu belajar silat, aku menghindar dan langsung memukul perut maling itu. Maling itu langsung memegangi perutnya. Lalu, dengan cepat seperti petir menyambar, Rita melesat ke arah maling itu sambil mengangkat tangan nya. Maling yang sadar akan itu mencoba menghindari itu. Namun maling itu kurang cepat. Ketek Rita yang asem dan basah kuyup itu menutupi wajah maling itu. Rita memeluk wajah maling itu dengan keteknya lalu menariknya kebawah sampai Rita dalam posisi duduk dan maling itu dalam posisi terlentang dengan kondisi kepala menggantung di ketek Rita. Maling itu memberontak. Dengan cepat aku melipat kakiku ke tubuh maling itu sehingga dia sama sekali tidak bergerak sekarang. Tangan kiri maling itu aku jepit di ketekku yang sudah agak basah itu. Ini pertama kalinya aku ngetekin tubuh orang, walaupun bukan wajah mereka.

Ratu KETEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang