Besoknya, aku dan Rita pun bangun jam 5 pagi. Kemudian kami mengecek maling yang kemarin kita sekap di ruang ganti. Ternyata, setelah kita cek, maling tersebut sudah tidak bernafas lagi
Dina: Eh Rit, dia udah ga nafas rit
Aku pun panik karena ini artinya kita membunuh seseorang
Rita: oh yaudah sih, buang ke sungai belakang, aku suruh bawahan papah ku nanti. (Berbicara santai)
Dina: kok kamu tenang banget sih Rit, kita bunuh orang loh, nanti ditangkap polisi gimana? (Aku panik setengah mati)
Rita: Ditangkap polisi? Polisi mana yang berani? Hahaha, papahku bukan orang biasa ya Din, inget itu
Dina: kamu yakin kita tidak ditangkap?
Rita: tenang aja sama aku Din, aman. Yaudah Ayuk siap siap ke sekolah.
Dina: Oke deh Din...(aku pun mulai tenang)
Aku pun mandi bersama Rita. Setelah mandi, kita langsung mengenakan seragam. Namun, seragam Rita basah keringat karena kemarin dipakai untuk nge gym dan tidak sempat dicuci
Dina: Rit...itu basah loh, dan....bau juga, kamu ga mau ganti?
Rita: engga usah lah, biar aja.. nanti kita Dateng awal aja biar ga diliatin seluruh sekolah.
Dina: Trus, nanti kan ada kumpul di halaman, itu gimana?
Rita: ya tinggal sembunyi di kamar mandi cewe aja Din, lu gausa panik deh, tenang aja Ama gw
Mendengar dia merubah kosakatanya, seperti nya dia sedikit kesal karena aku terlalu panik
Dina: Ma-maaf Rita (aku menundukkan kepalaku)
Rita: Yauda ayo cepetan ke mobil.
Dina: oke Rit
Kita pun masuk ke mobil Rita lalu berangkat ke sekolah. Saat tiba di sekolah, sepertinya kita paling pertama. Melihat sekolah dalam keadaan sepi, kita langsung menuju ke kelas yang berada di lantai tiga. Saat sampai dikelas, kita pun duduk di bangku paling belakang. Karena berada di lantai tiga, kita jadi keringetan dan bau apek mulai keluar dari badan kita.
Rita: ya ampun, gini doang keringetan ya, basah lagi deh
Dina: aduh, iya nih. Klo ada yang liat, malu banget sih
Rita: ya kalau ada yang liat, tinggal bekep dia aja kan? Ancem dia biar ngelupain apa yang dia liat
Dina: hahaha bener juga Rit
Setelah beberapa menit mengobrol, datang seorang laki laki bernama Gari. Ternyata, dia duduk di bangku yang berada disebelah bangku kami. Awalnya kami biasa saja karena dia tidak membicarakan baju kami yang becek ini. Namun, setelah sampai di tempat duduknya, dia pun mulai berbicara
Gari: Ya ampun! Bau apa ini? Asem banget, ini pasti bau kalian ya, Rita Ama Dina. Cantik cantik bau asem, pantesan ga ada yang mau hahahaha. Siapa yang mau nyiumin bau asem kalian hahah.
Dia menghina kami. Kami berdua pun marah dan langsung menjalankan aksi kami
Saat dia sedang tertawa, dengan cepat aku ke belakang Gari. Aku mengunci leher nya dengan lengan kanan ku dan membekap mulutnya dengan tangan kiriku. Dia pun kaget dan langsung memberontak, mencoba melepaskan kuncian ku dengan tangannya. Namun, Rita memegangi kedua tangan Gari sehingga dia tidak bisa berbuat apa apa sekarang. Kami pun membawanya ke kamar mandi wanita. Kamar mandi wanita nya terdiri dari 5 ruangan yang di dalamnya masing masing terdiri dari kloset, shower, dan bak mandi. Kami pun masuk ke salah satu ruangan itu. Saat di dalam, aku melempar badan hari hingga dia duduk di kloset tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu KETEK
FantasyMenceritakan tentang temanku yang ternyata seorang Ratu Ketek dan aku pun mulai mengikuti jalannya. Mendominasi semua orang, tidak hanya dengan ketek, tapi tetap ketek yang utama XD 18+ Jika tidak suka, silakan dilewati Mohon maaf jika ada kesamaan...