Jinan termenung dengan tatapan kosong bahkan dosen di depan sana tidak Jinan dengarkan dia terus membayangkan pemuda yg bertemu dengannya tadi pagi lagi..
Arthur arabian yg Jinan kenal sebagai Hamada Asahi tatapan pemuda itu begitu dingin namun manik itu sangat Jinan rindukan hampir saja Jinan hilang kendali dan memeluk pemuda itu namun untung saja dirinya tersadar dan terselamatkan
"Jinan Lo kenapa sih?"Jinan tersentak kaget saat ria menepuk bahunya bahkan dirinya tak sadar bahwa dosen telah keluar pertanda bahwa pelajaran telah usai
"G-gak gw gapapa kok ria" Jinan tersenyum dan membereskan buku-bukunya dan mengajak ria untuk kekantin dan tak ada penolakan dari sang empu
Di kantin begitu ramai bahkan hampir tak ada tempat untuk mereka duduk tapi untunglah mereka menemuka tempat di pojok sana dekat dengan meja 11 laki-laki yg menurut Jinan familiar
Siapa mereka?
Yaa mereka adalah orang yg ada di dalam fantasy jinan, Jinan hanya diam mematung di tempat namun tarik ria pada tanganya membuatnya sadar dan mengikuti langkah gadis itu
"Nah sekarang kan ada, Lo tunggu sini ya gw pesen dulu"ria pergi dari sana meninggalkan Jinan sendiri karna salah seorang dari 11 orang itu menatapnya itens sampai orang yg menatap Jinan berdiri dan berjalan ke arahnya 10 orang memerhatikan tangan Jinan meremas ujung bajunya kepalanya terus menunduk
"Hai"sapaan itu membuat Jinan mendongak dan menatap manik pemuda yg menyapanya barusan
"I-iya?"Jinan semakin meremas ujung bajunya berharap ria cepat datang dan menyelamatkannya
"Lo Jinan kan?, Yg tadi pagi?" Pemuda itu Arthur arabian, pemuda yg bertemu dengan Jinan tadi pagi
"I-iya gw Jinan, l-lo Arthur kan?"pemuda itu mengangguk dan meminta izin untuk duduk dan di izinkan oleh Jinan
"Oh ya, Lo jurusan apa?"
"Gw jurusan hukum"Jinan menjawab dengan tangan gemetar jantungnya tak dapat berdetak normal untungnya perkataanya tak terbata seperti tadi
"Ohhh, kalo gw jurusan seni"Arthur terus memandangi wajah cantik milik Jinan baru kali ini dirinya berbicara panjang seperti ini sebelumnya tidak terlalu sering
"Jinan!"ria datang dengan 2 nampan di tangannya dengan senyum menawan
"Eh Arthur?, Kok Lo di sini?"ria menatap Arthur heran biasanya Arthur tak terlalu bisa berbicara dengan orang asing namun ini dia malah berbicara
"Ketemu Jinan"jawab Arthur ketus tanpa menoleh ke arah gadis itu maniknya masih memandangi wajah cantik jinan
"Ohh, yaudah kalo gitu gw pergi dulu ya ji"Jinan melotot kearah temanya itu namun di abaikan dan ria pergi dari sana membuat Jinan menghela nafas pasrah
"Ngapain Lo liatin gw Mulu"tanya Jinan karna sendari tadi Arthur terus memperhatikannya
"Lo cantik"jawaban Arthur membuat Jinan merona mengalihkan pandangannya ke arah lain
"A-apaan sih gw cowok"arhtur mendekatkan wajahnya ke wajah Jinan membuat Jinan sedikit mundur namun tak bisa karna tembok di belakangnya Jinan membeku sampai sebuah bisikan membuat wajahnya semakin memerah
"Gw ga peduli Lo cowok atau cewek tapi Lo cowok paling cantik yg pernah gw liat cantik.."alunan suara Arthur seakan menjadi melodi bersamaan dengan jantung Jinan yg berdetak kencang
Di sisi lain 10 orang mengawasi menatap wajah cantik jinan yg merona karna Arthur wajah itu seakan tak asing bagi mereka seperti mereka pernah dekat tapi kapan? Dan dimana?
"Nama ku park jihoon"
"Kalian mencintaiku?"
"Sangat jadilah kekasih kami ji "
"Maaf, maafkan kami sayang"
Tbc
T5 finally member
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy (You Are ours)
Short Storyapa kehadiran mereka hanya sebuah kebetulan atau pertanda kebahagian memang ada untuk jinan?