bab 4

395 44 0
                                    

Jinan berjalan dengan gontai ke dalam perpustakaan setelah berbicara dengan ria tadi matanya tak sengaja berpapasan dengan manik seseorang yg Jinan kenal hingga membuat mood Jinan down seketika

FLASHBACK ON

"Ji tumben Dateng cepet?"ria berjalan beriringan dengan Jinan dan memasuki bangunan sekolah itu

"Iya, lagi pengen aja, Lo sendiri?"tanya Jinan balik

"Ohh ini gw mau ngerjain tugas dulu, kemaren gw lupa, Lo udah?"Jinan mengengguk dan mengeluarkan bukunya di dalam tas punggung miliknya

"Gw pinjem ya?"Jinan mengangguk dan melihat punggung ria yg menjauh darinya namun maniknya tak sengaja berpapasan dengan manik seseorang  jarak mereka mungkin tak terlalu dekat dirinya berada jalan masuk koridor dan pemuda itu berdiri di ujung koridor

"Choi yedam?"lirihannya sangat pelan bahkan hampir tak terdengar matanya menatap pemuda itu dengan sendu namun dirinya menghela nafas panjang dan berbelok arak ke koridor kanan menuju perpustakaan

FLASHBACK OFF

"Sialan, gw ketemu mereka terus tiap hari, Siapa lagi nanti hhh" Jinan menghela nafas panjang dan memilih berjalan ke pojok perpustakaan tempat yg sangat jarang di lalui siswa/siswi kakinya melangkah menuju rak buku dan memilih buku yg ada di sana Jinan terus memilih hingga matanya fokus pada satu buku tua bersampul biru dengan banyak debu di sekitarnya tanganya mengambil buku itu

"Fantasy?"

"Buku apa ini?"

"Fantasy adalah hayalan atau mimpi seseorang yg melampiaskan pada alam bawah sadar atau seseorang tersebut memiliki depresi, jika fantasy tersebut menjadi nyata dan menemukan sosok yg mirip seperti di dalam fantasynya maka besar kemungkinan bahwa fantasy itu adalah sebuah memori/ingatan lama yg terlupakan."

"Maksudnya?"kening Jinan mengeryit ingatan yg terlupakan? Apa Jinan pernah hilang ingatan? Tak ambil pusing Jinan meletakkan kembali buku itu di tempatnya semula dan berjalan menyusuri rak itu hingga matanya kembali fokus pada satu buku sampul hitam dirinya mengembil buku tersebut dan berjalan menuju kursi dan meja di pojok ruangan

"Kerajaan"

"Apa lagi ini?"

"Kerajaan, wilayah dimana seorang raja memerintah, kerajaan/kingdom adalah pergolongan pertama suatu mahluk hidup" tangan Jinan membali

Pangeran.

"Gelar pangaran atau lebih identik dengan gelar keturunan dari pemimpin/raja, akan mewarisi kerajaan."

"Gw ga ngerti?"Jinan menutup buku tersebut dan mengembalikan benda bersampul hitam itu ke tempatnya

"Mending ke kelas, sebentar lagi masuk"kaki Jinan melangkah menuju pintu keluar perpustakaan namun matanya tak sengaja melihat pemuda membaca buku di sana duduk dengan tenang tanpa gangguan

"Kim doyoung?"

Merasa ada yg memerhatikan pemuda itu menoleh ke arahnya mata mereka terpaku keduanya sama-sama membeku sampai Jinan tersadar dan melangkah pergi dari sana meninggalkan pemuda tadi yg mematung menatap dirinya

"Dia Jinan?, Gw baru nyadar kalo dia mirip sama orang yg ada di mimpi gw"pemuda itu menggelengkan kepalanya dan membereskan buku-bukunya dan berjalan menyusul Jinan keluar dari perpustakaan menuju kelas

"Huhh ga, ini ga boleh sampai terjadi, gw ga mau halu lagi"Jinan sudah duduk di bangkunya dan menatap ke depan berusaha fokus pada penjelasan dosen namun pikiranya tak pernah fokus semua seakan melayang bahkan ria yg ada di sampingnya mengeryit bingung

"Baik semua sudah cukup sampai di sini, kalian bisa istirahat"dosen tersebut keluar dari kelas di susul mahasiswa/i yg lain

"Ji, Lo mau ke kantin?"

"Ga deh, gw nitip ya"Jinan memberikan uang kepada ria dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tanganya

"Oke"

setelah kepergian ria dirinya menghela nafas panjang dan memilih memejamkan mata sebentar untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya hanya tinggal dirinya di kelas

"Ji, Lo ga kekantin?"Jinan mendongak mendapati Arthur berdiri dengan tangan di masukkan ke saku hoodienya

"Ga, gw lagi males jalan"

"Kenapa cantik?, Mau gw gendong?"Arthur mengelus rambut halus itu lembut membuat Jinan menelusupkan wajahnya yg memerah di lipatan tanganya

"L-lo apa-apaan sih"perkataan Jinan membuat Arthur tersenyum dan mengecup pipi yg memerah itu membuatnya semakin memerah merona

"Gemes"

• • • • •

Fantasy (You Are ours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang