Seohyun tak pernah tahu menahu soal acara pemotretan yang akan dilakukan olehnya. Bagaimana bisa tahu, tidak ada satu orang pun yang memberitahunya jika hari ini ia akan melakukan pre-wedding bersama Kyuhyun.
Bibir Seohyun sampai menganga begitu ia keluar dari mobil pria Cho itu dan mendapati ibunya tengah sibuk mengatur tempat bersama staff lain. Hari ini, mereka akan melakukan pre-wedding di hamparan rumput hijau yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah danau.
Nyonya Maria adalah pihak yang paling antusias dalam menyambut acara pre-wedding putrinya. Beliau bahkan merancang semua busana yang akan dikenakan oleh Seohyun dan Kyuhyun. Selain busana, Nyonya Maria juga turun tangan dalam memilih konsep pre-weddingnya.
"Kalian sudah sampai?"
Di depan sana, Nyonya Maria tersenyum cerah menyambut keduanya. Kyuhyun mengusap pelan punggung calon mertuanya yang sempat memberi pelukan selama beberapa detik, sebelum beralih pada Seohyun.
"Eomma," ucap Seohyun dengan nada pelan, yang mana langsung membuat Nyonya Maria paham.
"Sayang, Eomma tidak pernah banyak meminta sesuatu padamu, kan? Tapi untuk sekarang, Eomma ingin kau melakukan semua yang sudah Eomma dan Appa rancang. Percayalah, kami sudah memikirkan hal ini sematang mungkin dan memastikan jika semua yang kami putuskan tidak akan berakhir dengan penyesalan. Jadi, menurut saja, ya?"
"Eomma, tapi aku masih ..."
"Seohyun, tidak ada yang menyuruhmu untuk menikah setelah lulus sekolah. Kau harus menyelesaikan kuliah, bekerja, lalu setelah kau dewasa, baru menikah. Pastinya dengan Kyuhyun," sela Nyonya Maria.
Seohyun menggigit bibir bawahnya. Cukup merasa tidak menyangka jika sang ibu secara tidak langsung melarangnya untuk menikah dengan seseorang yang ia harapkan. Tapi, Seohyun adalah gadis lugu dan penurut yang tidak bisa membantah perintah kedua orang tuanya.
Ia terlalu takut membuat hati mereka sakit karena penolakan yang ia berikan. Jadi, tidak ada pilihan lain selain menuruti semua keinginan mereka. Meskipun terpaksa.
"Ya, Seohyun, ya ... ini yang terbaik."
"Iya, Eomma."
Betapa senangnya Nyonya Maria saat mendengar jawaban putrinya. Beliau bahkan langsung mencium kening Seohyun dan memeluknya lagi.
"Terima kasih, Sayang. Percayalah, Kyuhyun adalah pria baik yang akan menjaga juga menyayangimu sepenuh hatinya."
Seohyun hanya membalas dengan bibir yang sengaja ia katupkan ke dalam. Kemudian mengikuti langkah sang ibu yang menuntunnya menuju sebuah tempat.
"Eomma sudah memilihkan konsep yang cocok untuk kalian," kata Nyonya Maria, menunjukkan sebuah album pada Seohyun begitu mereka duduk di atas kursi lipat yang ditempatkan di bawah pohon rindang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Lullaby
أدب الهواةTanpa diduga, Kyuhyun menyatukan kening mereka. Dengan mata terpejam, Kyuhyun bisa merasakan embusan napas Seohyun yang berusaha gadis itu tahan. "Kau demam," ucap Kyuhyun, yang kemudian kembali memberi jarak. "A-aku tidak apa-apa. Bisa Kyuhyun-ssi...