Seperti biasa panjang, hehe 😄
And sorry for the typos ✌~oOo~
Sepanjang malam Alden tidak bisa memejamkan kedua matanya. Pikirannya berkecamuk tidak hanya memikirkan pernikahannya dengan Devnath tapi juga pesan Tania yang semakin membuatnya penasaran.
Ia segera bangkit dari posisi berbaringnya, dan pergi ke dapur untuk mengambil air. Rumah Alden itu sebenarnya menyatu dengan toko roti itu, Alden memutuskan untuk duduk di kursi dekat etalase setelah mengemasi barangnya. Ia hanya perlu membawa baju, toh dia akan kembali ke tempat ini untuk menjalankan usahanya.
Alden mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, mengamati kekacauan yang diperbuat oleh Devnath. Berkali-kali helaan nafas panjang Alden terdengar, sepertinya pandangan Alden pada Devnath sudah berubah, tidak ada lagi rasa kagum atau suka untuk lelaki itu.
Saat matanya terus mengamati sekitar, pandangannya kemudian jatuh pada sebuah oven dengan penutup kaca berwarna hitam. Oven itu sudah rusak jadi tidak ia gunakan lagi. Alasan ia tidak menjualnya adalah oven itu punya nilai sejarah dan sangat berharga, oven itulah yang mengawali usaha roti keluarnya.
Alden perlahan mendekati oven itu untuk melihat sesuatu yang ada di dalamnya. Benar saja, ada sebuah kotak berwarna coklat di dalam sana, Alden tidak ingat dia pernah menyimpan kotak di dalam oven. Alden segera meraihnya dan duduk kembali di kursinya tadi.
Setelah kotak itu terbuka, terdapat sebuah amplop tipis tapi sedikit besar. Alden pun membuka amplop itu dan mendapati satu buah buku rekening tabungan, kartu atm dan juga sepucuk surat yang ditulis dalam kertas berwarna pink.
Alden buru buru membaca pesan singkat yang tertulis di atas kertas pink itu.
"Kau pasti terkejut ya melihat ini? Aku penasaran butuh waktu berapa lama untukmu menemukan suratku? Haha, sudahlah lupakan saja.
Alden, aku ingin memberikan sesuatu untukmu. Itu adalah tabungan khusus untukmu, di dalamnya ada nominal uang berapa pun yang kau butuhkan. Aku tahu kau akan menolaknya jika aku memberikannya secara langsung, jadi aku menyimpannya diam-diam. Tolong jangan menolaknya, kau harus menyimpannya atau kau bisa menggunakannya jika kau membutuhkannya.
Alden, aku tahu kau pasti tidak akan menyukainya, tapi masa depan tidak ada yang tahu kan? Mungkin saja kau membutuhkannya suatu hari nanti? Maaf, hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu. Kau mungkin akan mendapatkan banyak masalah di masa depan, kau gunakanlah uang itu dengan baik ya, aku percaya padamu, kau pasti bisa melalui semua hal buruk di masa depan.
Alden, aku sangat menyayangimu. Semoga kau selalu hidup dalam kebahagiaan."
Tanpa Alden sadari, air matanya terus menetes membanjiri pipi halusnya. Ia begitu terharu dengan yang dilakukan oleh Tania. Tania adalah orang baru yang tiba-tiba datang ke dalam kehidupannya, tapi dia sudah sebaik itu padanya. Tania begitu menyayanginya dan bahkan sampai memikirkan kehidupan Alden di masa depan.
Baiklah, jika itu yang diinginkan oleh Tania, maka Alden akan menyimpannya entah dia akan menggunakannya atau tidak. Untuk saat ini sepertinya tidak, dia masih bisa mencari uang sendiri, dan uang tabungannya juga masih ada. Jadi biarlah ia menyimpannya saja. Alden segera kembali ke kamarnya, ia harus segera istirahat dan menyiapkan diri untuk hari-hari berat yang akan menyambutnya.
**
*
Hari pernikahan berhasil dilewati. Sesuai dengan keinginan Alden, Dariel mengantarkannya ke makam Tania, sedangkan Devnath kembali pulang bersama kekasihnya. Yup, kekasih Dev, Zaneera. Wanita itu ikut datang menghadiri pernikahan Dev yang hanya dihadiri oleh beberapa orang pilihan Tania. Tidak ada raut kemarahan dalam wajah Zaneera, ya mungkin Dev sudah menjelaskan semuanya dengan rinci dan jelas kepada kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nohyuck/Hyuckno Story
FanfictionStory suka suka Bxb! Homophobic please dni! Fiksi bangetttt! Cerita nya mungkin agak di luar nalar dan prediksi bmkg wkwkwk Mpreg 🌚🔞(sometimes)