Bahasa campur aduk!.
Maaf jika bab kali ini alay menurut kalianヾ(^-^)ノ
.
.
.
.
Pagi hari ini Angkasa dan Fenzo tengah berada di dalam milik Fenzo yang sedang melaju menuju sekolah Angkasa.
Saat sudah sampai Angkasa langsung turun dari mobil dan Fenzo langsung pergi menuju Perusahaan miliknya.
Saat sedang melangakah Angkasa samar-samar mendengar ada siswa/i sedang bergosip ria.
Terdengar ada yang sedang bergosip tentang dirinya dan berosumsi ia jahat.
"Gue sering liat si Angkasa itu sering di antar sama kaka pertama Selly"
"Setau gue sih Angkasa juga adiknya tapi tidak di anggap haha"
"Mungkin dia hanya caper dan kakak Selly sudah muak jadi mengikuti kemauan si Angkasa itu"
"Gue jadi kasian sama Selly"
"Selly baik banget jadi dia ngalah"
Ada juga yang bercerita tentang nya sisi baiknya.
"Lihatlah Angkasa itu sangat mengemaskan"
"Jika aku menjadi kakanya aku akan sangat menyayangi nya"
"Aku ingin dia menjadi adikku"
"Dia begitu lucu"
Tapi Angkasa tak menghiraukan ucapan jahat mereka dan ia hanya merasa lega karena masih ada orang yang tak menganggap dirinya jahat termasuk teman sekelasnya.
Kini Angkasa sudah berada di depan pintu kelasnya yang begitu terdengar ramai dan gaduh.
"HALLO GAES ASA DATANG" Teriak Angkasa sembari sedikit membuka pintu dengar kasar yang membuat seisi kelas kaget.
"Astaga jamet lewat"
"Kunti meninggal"
"Pacarku lisa Nct"
"Bapakku punya istri dua"
"Janda pirang Bahenol"
(Maaf kalau Kata-katanya alay)
"Astaga, lihatlah bayi mungil ini keras sekali suaranya" Ucap salah satu teman sekelas Angkasa bernama Putri sang bendahara kelas dan yang paling ditakuti seluruh murid dikelas tersebut walau tidak semua sih karna jika ia sudah meminta uang Kas kelas maka sikap emak-emak gadis tersebut langsung ke luar.
"Hehe maaf" Ucap Angkasa jenggegesan sembari berjalan menuju bangku miliknya.
"Makin imut aja lu cil" Ucap teman sebangku Angkasa bernama Reza.
"Asa tampan bukan imut" Balas Angkasa dengan ketus ia anak yang tak pernah berkata menggunakan bahasa gaul karena ia sudah terbiasa berkata menggunakan namanya sendiri.
Baru saja Reza ingin menjawab tapi ia urungkan saat melihat guru masuk ke kelas mereka, setelah itu seorang guru datang dan mengajarkan mereka tentang materi yang ia ajarkan.
Kini jam istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu dan saat ini Angkasa sudah berada di Kantin bersama Putri, dan Reza.
Makanan telah dipesankan oleh Reza jadi kini mereka sedang melahap makanan masing-masing sembari sesekali bercerita ria.
Tiba saat terdengar suara jatuh dan pecah piring/mangkok tepat dibelakang Angkasa.
Duaghh...
Byuur...
Prangg...
Mangkok tersebut berisi bakso panas yang mana itu mengenai seluruh punggung Angkasa, dan juga ada beberapa serpihan kaca yang mengenai badan Angkasa sedangkan sang pelaku sedang terduduk sembari menanggis.
"Hikss.. Maaf Selly ngak sengaja Hikss jangan pukul Selly maaf" Yaa sang pelaku yang tak lain dan tak bukan adalah Selly.
Di sini yang membuat seluruh orang binggung Selly yang menumpahkan kuah bakso tersebut dan mengenai Angkasa saja tak menanggis dan malah Selly yang tak terkena sedikitpun malah menanggis dengan begitu kencang.
"Ngak Apa-apa Selly Asa Baik-baik aja" Ucap Angkasa dengan begitu yakin walau suaranya yang sudah begitu bergetar dan juga matanya yang sudah Berkaca-kaca menahan panas di punggungnya walau tak sampai menanggis seperti Selly.
"Asa kamu ngak papa kan" Panik Putri dan Reza.
Dan tak lama dari itu terdengar suara teriakan dari seseorang yang begitu nyaring.
"SELLY" Teriak orang tersebut yang tak lain adalah Aksara, Aksa dengan cepat berlari ke arah Selly dan mendekap tubuh sang adik.
"Lu apain adek gue bangsat! " Teriak Aksa sembari menatap nyalang Angka yang sedang menahan perih di punggungnya.
"Asa ngak apa-apain Selly" Bela Angkasa dengan suara bergetar miliknya.
"Ngak mungkin dia nanggis kalau lu ngak apa-apain dia bangsat" Umpat Aksa dengan begitu kencang.
Aksa segera berdiri lalu menampar pipi Angkasa dengan begitu kencang yang membuat kepala Angkasa tertoleh kesamping dan juga pipi gambul Angkasa sekarang yang sudah tertempel cap tangan besar berwarna merah, lalu Aksa langsung kembali memeluk tubuh Selly yang sedari tadi hanya menanggis.
"Heh, pahlawan kesiangan yang salah di sini itu Selly dia yang numpahin kuah bakso panas di punggung Angkasa" Serkas Reza membela Angkasa ia menatap tajam nan datar Aksa dan Selly.
"Ehh ia juga yah"
"Selly yang salah kenapa jadi dia yang nanggis"
"Dan juga tadi jalannya luas kenapa dia bisa jatuh"
"Kasian Angkasa cuy"
Aksa yang mendengar itu langsung terdiam dan ia langsung menatap wajah Selly.
"Hikss... Maaf Selly ngak sengaja hikss"
"Kenapa kamu ngak kasih tau dari tadi Selly" Geram Aksa lalu langsung melepas pelukanya.
Sedangakn Angkasa, Putri, dan Reza sudah pergi menuju UKS untuk mengobati punggung Angkasa.
"Hikss maaf" Ucao Selly dengan sedikit menunduk.
Aksa tak mendengar ia langsung pergi dari sana begitu juga Teman-teman nya yang tadi datang bersama dirinya.
"Sialan si anak anjing itu. Kenapa jadi seperti ini sialan" Desis Selly dalam hati ia begitu marah kenapa jadi malah seperti ini yang ia inginkan adalah Angkasa yang di hukum oleh keluarag keluarga Angkatnya itu dan itu yang membuat Selly puas.
Sedangkan para siswa/i yang berada di kantin tersebur menatap Selly dengan tatapan berbeda-beda ada yang menatap nya dengan kasihan dan ada juga yang tidak.
823 kata...
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi boy [End]
JugendliteraturTransmigrasi boy menceritakan tentang seorang anak tunggal yang selalu menyendiri sedikit memiliki sikap perhatian 'sedikit', sedikit lembut dan malah bertransmigrasi ke raga seorang anak sulung yang memiliki dua adik. Ralat tiga adik. raga yang ia...