A fan fiction of duty after school.
enjoy!
• • •
Pagi ini, di atas atap gedung sekolah. Seorang siswi tengah menikmati pagi yang tenang sebelum kehidupan yang sibuk kembali menjadi rutinitasnya. Kang Ahreum, siswi dengan balutan seragam berlengan panjang yang jadi ciri khasnya.
Maniknya ia arahkan melihat langit yang terlihat biru. Fokusnya tertuju pada bola-bola yang berserakan di atas sana. Sial, daripada menakutkan, ini lebih terlihat indah.
Sedetik kemudian, ia arahkan pandangannya ke bawah sana. Melihat kumpulan manusia yang aktif berlari diiringi teriakan nyaring.
"Mereka benar-benar bermain bola?"
"Hebat, mereka penuh keringat bahkan ketika bel masuk belum berbunyi."
Membayangkannya membuat Ahreum sedikit mengernyit. Bau keringat jelas bukan hal yang menyenangkan.
Sekali lagi, ia sesap dalam-dalam sebatang nikotin di genggamannya, sebelum akhirnya bernafas perlahan. Seakan menikmati kepulan abu yang ajaibnya bisa menghantarkan tenang.
"Ya! Apa yang kau lakukan?" Sebuah suara menginterupsi khidmatnya.
"Apa ini? Lagi?"
Ahreum mendelik ketika tubuh Kwon Ilha memandangnya tak percaya. "Kau pernah melihatku melakukan ini sebelumnya, kenapa harus begitu terkejut?"
"Benar. Ini kali keduaku melihatmu merokok."
Si pemuda berfikir sejenak. Rasanya ia tak akan berhenti terkejut tiap melihat si pintar yang kini makin gencar menghirup rokoknya.
"Tapi tetap saja, ini kali pertamaku melihatmu merokok di area sekolah."
Sebuah pukulan di kepala Ilha dapatkan, membuat mata tajamnya menatap si gadis tak suka. "Kau bahkan merokok di sekolah juga. Untuk apa berlagak terkejut seperti itu?"
Daripada buru-buru menjawab, Ilha memilih untuk membakar nikotinnya. Ikut bergabung menciptakan kepulan abu yang mewarnai udara di sekitar mereka.
"Aku anak berandal, asal kau tau."
Ahreum kembali mendelik. Dasar bodoh, pikirnya. "Tau. Yang tak pernah aku tau adalah alasanmu tetap sebangsa itu dengan titel berandal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona | Duty After School ft. OC
ФанфикBagaimana awalnya, bagaimana bisa mereka berdiri di sini. Di tengah genangan merah dengan sebuah senapan yang seketika tak lagi bisa difungsikan. Monster itu melesat cepat. Gencar merenggut nyawa. Kejam mencabik sejasad manusia. Apakah mereka kelak...