Awan mulai menggelap,langit berubah menjadi abu-abu,cahaya kilat menyambar,padahal tak ada hujan..
Zahira berada di sebuah tebing yang di ampit dua jurang.ia berlarian tak tau arah, nafasnya memburu tak karuan,matanya memandang kesana kemari dengan sangat cemas dan panik
"gua dimanaa?! Toloongg!"teriak zahira
Ia merasa kebingungan sendiri,ia tak tau harus kemana...Ia benar-benar tak mengetahui tempat itu..
Dan tiba-tiba hujan turun dengan deras bersama petir yang ikut menyambar..Angin mendadak menjadi sangat kencang, hingga membuat pepohonan bergerak begitu hebat,bahkan tak jarang pula ada yang tumbang.Zahira merasa semakin takut akan situasi saat ini
"Ya Allah,tolongg..." ucap zahira lirih dibarengi dengan air mata yang sedari tadi mengalir deras di wajah zahira
DERRRR DERRRR⚡⚡
Suara petir itu membuat zahira semakin takut,ia pun berlari ntah kemana tujuannya,hujan deras itu membuat tanah menjadi sangat licin,lalu tiba-tiba
"Aaaaaaa"
Zahira tergelincir hingga membuat dirinya hampir masuk ke dalam jurang, kini tubuhnya sudah bergantung pada dinding tebing yang curam itu, tangannya dengan kuat menggenggam sebuah ranting pohon agar dirinya tak jatuh ke bawah..
Namun,ditengah kepanikan dan ketakutannya itu ia melihat seseorang mengulurkan sebuah tali dari atas tebing,dengan sigap pun zahira langsung menyambut tali itu,ia tak sempat melihat siapa yang mengulurkannya, kini yang ia pikiran saat ini hanyalah keselamatannya
Perlahan-lahan tubuh zahira mulai terangkat akibat bantuan tali itu, hingga akhirnya ia pun bisa selamat sampai ke atas tebing.dan betapa terkejutnya zahira bahwa ternyata yang mengulurkan tali itu adalah lelaki yang selama ini membuat dirinya penasaran.yaa! lelaki dengan tubuh gagah dan kulit yang putih yang selalu membelakangi zahira di mimpinya...
Belum juga zahira melontarkan kata terimakasih,Tanpa aba-aba lelaki itu langsung berjalan pergi meninggalkan zahira di tengah derasnya hujan
"Heii!! Lo mau kemanaa?! "Teriak zahira
"Syafakillah laa basa thohurun insya Allah... Zahira Kalingga senja" ucap lelaki itu tanpa menoleh kepada nya,dan dengan sekejab kini zahira sudah tak lagi melihat keberadaan nya..
••••
Zahira pun tersadar dari tidurnya,lagi-lagi mimpi tentang lelaki itu kembali menghantui nya.ia sangat heran,mengapa mimpi itu selalu datang,dan mengapa lelaki itu yang selalu menolongnya?
Padahal zahira saja tak kenal dengan lelaki itu, sebab ia tak pernah menunjukkan wajahnya.Namun terlepas dari itu,keheranan pun kembali zahira rasakan saat melihat dirinya kini ia sedang terbaring di ranjang rumah sakit,lengan nya terasa sakit dan tubuhnya sangat lemas
"Alhamdulillah kamu sudah sadar zahiraa"
Seorang lelaki dengan kulit sawo matang, rambut ikal,hidung mancung dan mata tajam kini duduk di samping zahira"ka gibran, kenapa bisa ada disini?" tanya zahira keheranan melihat kakaknya yang kini ada di sampingnya
"Kemarin citra ngabarin kakak kalau kamu ditemukan terbaring di kamar apartemen mu, lengan kamu penuh dengan goresan kaca,kemudian kakak langsung pesan tiket kereta api dari jogja ke jakarta untuk melihat kondisi kamu.." jawab gibran
"ka..Maafin aku.. Trauma itu.."
"iya kakak tau,kamu ga perlu minta maaf zahira, ini semua salah kakak,karna kakak sudah membiarkan kamu kenal dengan lelaki itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
BerkeLana
Teen FictionZAHIRA KALINGGA SENJA.. Pemilik nama teduh dengan pikiran riuh. Sungguh berat menjadi seseorang seperti zahira, dimana ia harus menerima kenyataan bahwa kebahagiaan tak pernah berpihak pada nya.. Keluarga nya tidak seperti yang ia harapkan, hilangn...