ignore typo
Hari ini adalah hari terakhir ospek mahasiswa baru. Memang sungguh melelahkan apalagi kamu harus menangani satu orang berbahaya.
Kini acara penutupan diadakan pagi hari dan seperti biasa ketua yayasan dan anaknya akan memberikan amanat.
Setelah menghabiskan waktu lima jam untuk acara penutupan, kamu pun memutuskan untuk pergi membeli bahan makanan agar dapat stay di asrama. Kamu tidak sengaja melihat siluet Ran sedang memandangi rak minuman. Kamu berlari kecil menuju rak berbeda agar tidak bertemu dengannya.
Namun siapa sangka justru saat kamu sedang memilih camilan, sebuah tangan melingkar di pinggangmu. Pria itu tersenyum dengan mata sayunya.
"Hi, princess."
"I-iya kak.."
"I wanna invite you to my house. Would you? Gua ga nerima penolakan sih sebenernya."
Kamu meneguk ludahmu dengan paksa sebab kalimat pria di sampingmu. Kamu tahu bahwa Ran adalah pria yang senang menghabiskan waktu bersama jalang-jalang di club malam.
"Engga deh kak..."
Ran menaikkan alisnya karena jawaban sang perempuan ini. Lucu. Ran sudah mengatakan bahwa tidak menerima penolakan. Sebelum Ran membalas kalimat itu, salah satu teman Ran datang dan Ran langsung melepaskan tangannya yang berada di pinggangmu.
"Woy Ran, lama amat"
"Sabar ko. Duluan aja kalo mau balik."
"Siapa?" Pria itu berbisik kepada Ran namun kamu masih dapat mendengarnya.
"Biasa,"
"Lu dapet dimana lacur kaya gini?"
"Stop sebut lacur," kata Ran.
Pria itu tertawa lalu menepuk pundak Ran sebelum pergi untuk melihat-lihat kembali. Ran beralih menatapmu dari atas. Kamu sedari tadi hanya memilih.
"Lama bener,"
Kamu mendongak menatap sinis Ran saat ia mengambil alih troli milikmu. Ran mengisyaratkan untuk cepat mengambil apa yang kamu mau.
"Buruan gua yang bayar. Kalo nolak, gua cium disini."
"Gajelas." Kamu mendengus kesal.
Kamu dan Ran berjalan menuju kasir, sesegara mungkin Ran mengeluarkan kartu debitnya yang berwarna hitam. Ia membayar seluruh belanjaanmu.
"Gausah repot-repot kak,"
Ran hanya menggidikkan bahu, mengacuhkanmu. Ia tidak suka orang yang menolaknya.
Kamu mengambil belanjaanmu dan tentu saja berjalan bersama Ran. Mungkin wajah Ran sedikit panik, pasalnya Ran selalu memarahimu saat ospek dan ia tidak ingin dilihat oleh orang kampus lainnya jika dekat denganmu.
"Makasih kak,"
"With pleasure."
Ran membukakan bagasi untuk menaruh belanjaanmu lalu membuka pintu penumpang untukmu juga. Kamu sedikit bingung namun baper.
"Lu gapapa kan?"
"Emang kalo aku kenapa-napa, Kak Ran mau ngapain?"
"Gausah drama. Gua ngelakuin itu karna tertarik sama lo."
Kamu menunduk dan bermain dengan ponselmu. Jujur kamu sangat marah selama ini Ran selalu menyetubuhimu jika ada waktu renggang. Pada malam hari ia akan meninggalkanmu untuk jalang lain juga.
Kamu juga segera menepis rasa baper terhadap Ran. Karena pria seperti Ran patut dijauhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust [Ran Haitani]
FanfictionName, seorang mahasiswa biasa yang mendapat undangan ke kampus ternama di daerah Roppongi, Jepang. Roppongi terkenal dengan kemegahan serta sebagai kota bisnis. Tidak heran biaya hidupnya mahal. Siapa sangka, name termasuk ke dalam ekonomi kelas B a...