Ini part lengkapnya Mine POV : Tania.
Note :
Harap bijak dalam memilih sumber bacaan.Tanpa kehabisan akal aku pun merampas bukunya dan kuselipkan di bajuku.
" Tan, bawa sini bukunya." Katanya
" Ngak. Balasku jutek.
" Please, gue ngak mau bercanda tan." Timpalnya.
" Ngak ada sama aku lho Ja." Balasku berbohong padanya.
Dia pun mendekatkan wajah nya, dengan wajahku seakan mencium, refleks aku mundur perlahan hingga punggung ku menyentuh dinding. Kalau bisa dilihat menggunakan mikroskop, pasti jantungku saat ini bagaikan bentuk love.
Dan mungkin dia juga mendengar detak jantungku.
Diapun semakin mendekatkan wajahnya, hanya satu inci jarak yang kami miliki.
" Heeuuhh.. Heuhhh.. Hembusan nafasnya semakin membara membuat ku bergetar. Entah siapa yang memulainya kami sudah berciuman.
" Eummhh... Eummmhh... " dia menuntut lebih, segera saja kubuka mulutku. Lidahnya pun masuk kedalam mulutku, membelit lidahku hingga aku terbuai untuk membalas ciumannya.
" Euuhhh... Desahanku terhenti akibat lidahku terbelit lidahnya.
Kurasakan ciumannya mulai turun mengelilingi setiap jengkal leher jenjangku.
" Euhhh... Heuhh.. Desahku semakin menjadi saat dia mencium telingaku, "Ja... Euhhh... Desahku.
Kurangkul lehernya supaya dia mencumbuiku lebih dalam lagi. Kurasakan tangannya bergerak membuka kerah baju putih abu-abu ku. Di sentuhnya payudaraku yang masih tertutup bra itu.
" Hh.. Ahh.. Buka aja Ja". Desahku
" Ahh.. Faster, please.. Don't... Ahh.. Terus Ja.
" Desahku tak dapat dibendung saat telapak tangannya meremas dadaku. Aku sangat menikmatinya.
" Ehhmm... Ahh... Nikmatnya saat putingku dipilin perlahan. Sungguh nikmat, Aku tidak tahan dengan perlakuannya.
Kurasakan sudah membanjir dibawah sana.
" Ahh... Ja.. Emmh.. Enaakk.. Ja.. Jangan ber.. Ahh.. Desahku merasakan nikmatnya sentuhannya.
" Nikmat tan?" Tanyanya padaku. " Emm.. Hh..." Jawabku tak jelas karna birahi sudah diubun-ubun.
Dan dia pun menyudahi aktivitasnya disaat nafsuku mulai membara.
" Enak ya? Katanya sambil mengambil buku di selip bajuku. Aku hanya diam menahan birahiku yang sudah memuncak.
" Udah, aku mau ke kantin dulu tan, laper, ahh iya tentang tadi, kamu mau ngajak aku kemana?." Tambahnya sambil berjalan kepintu.
"Lo mau ikut ngak? " Tanyanya lagi.
Aku hanya diam, aku sangat geram dengan sikapnya.
" Woi tan? Ikut ngak lo? Atau mau nitip makan aja.
"Katanya lagi.
Aku masih saja diam, aku hanya menatapnya tajam, bagaikan pisau.
" Woi tunggu." Panggilku sambil berjalan menghampirinya yang berdiri 4 langkah dari pintu keluar.
" Yaudah cepat ". Balasnya tanpa menatap kearah ku.
Begitu sampai didekatnya, kutarik kerah bajunya hingga menghapus jarak antara kami.
Kutatapnya tajam, seraya tangan kiriku meraih kunci ruang kelas, setelah itu kudorong tubuhnya kuat merapat kepintu seraya menguncinya.
kulempar kuncinya kearah luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forced Girl 21+ (REVISI)
RomansaTania adalah seorang gadis pemaksa dan keras kepala, kenakalannya adalah dampak dari perceraian kedua orang tuanya. Penampilannya yang arogant dan seksi, membuat dia menjadi idola semua orang, namun sayang, sifatnya sungguh diluar nalar. Puluha...