SHE

15.3K 75 1
                                    


Nanda POV

Sinar mentari sudah menerangi kamarku, iya mengintip dalam gelap hingga aku terbangun karenanya.
Kulirik jam dinding, ternyata masih pagi sekali.
Hari ini hari aku harus jemput tania.
"Hmm...
Tania, tania ada² saja kau ini, masak aku harus jadi budakmu selama seminggu, yaa.. Gapapa juga sih, asalkan deket denganmu, aku sih udah bahagia. Gumamku.
Aku pun bersiap mandi, memakai seragam.
Hoopp... Don't forget.
Hampir saja, kacamataku ketinggalan.

" Sayang....
Cepetan udah ditunggu papa buat sarapan bareng tuh."
Tok... Tok... Tok...
" Iya ma bentar lagi. Jawabku sambil sisiran.
Setelah itu aku turun, untuk sarapan.
Kulihat papa tidak ada di meja makan.
" Papa mana ma? Tanyaku.
" Kamu sih, telat. Papa udah ke kantor tuh, takut terlambat."
" Emang udah jam berapa ma?" Tanyaku.
Udah jam 07:40 nih. Kata mamaku sambil melihat jam di Iphone nya.

" Whaat up?????
Aku harus jemput tania, dah ya Ma? Kataku buru-buru sambil meninggalkan mama.

Dijalan aku sedang sibuk menelpon kevin.
Entah sudah berapa puluh kali aku coba menelponnya namun nihil, tak ada jawaban.
Hingga akhirnya kuputuskan untuk kerumahnya.

Dirumah kevin.
Tok... Tok... Tok...
" Assalamualaikum" Kataku sambil mengetok pintu.
" Waalaikum salam, ehh nanda, nyari kevin ya? Ada tuh didalem lagi siap² mau berangkat sekolah." Balas tante rita mamanya kevin.
" Iya tante". Timpalku.
" Masuk dulu nak nanda."Bujuknya.
" Gapapa tante,
saya tunggu diluar aja".Balasku sambil tersenyum sumring.

Selang beberapa menit, akhirnya kevin keluar dengan gaya coolnya, karna baju seragam sekolahnya kancing kerahnya dibiar terbuka.

" Sorry ya Ja, gue lama". Katanya tanpa menampakkan wajah bersalah.
" Eumm.. Jawabku sekenanya.
" Yok, berangkat Ja, gue nebeng ya? Males bawa si joni, gengsi." Katanya sambil menunjukan wajah tak suka.
" Nih, kunci mobil gue, lo pakek aja." Sengahku sambil menyodorkan kunci.
" Serius lo? Terus lo pakek apa kesekolah Ja." Tanyanya memastikan.
" Ya seriuslah, emangnya gue suka candaan sama lo?
Gue pakek motor lo aja, mana kuncinya?". Balasku.
" Nih, lo jagain si joni, titipan nenek moyang gue nih.
Lagian sejak kapan lo suka naik motor butut gini?" Tanyanya sambil berkacak pinggang.
" Sejak kenal tania" Balasku sambil tersenyum.
" Tania anak 10A yang jutek itu, yang gayanya kek anak laki?" Tanyanya heran.
" Kepo lo". Balasku sambil tersenyum penuh arti dan menghidupkan motornya.
" Woi Ja? Gila lo ya? Woi.. Ngak takut di tunjang lo sama tuh cewek.. Teriakannya ketika aku sudah menjalankan motornya.

***

My Forced Girl 21+ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang